Perjuangan Gus Yaqut dalam Mengemban Amanat Sebagai Menteri Agama RI

Perjuangan Gus Yaqut dalam Mengemban Amanat Sebagai Menteri Agama RI

Yaqut Cholil Qoumas saat sambutan Temu Pemred dan Humas Kemenag Award 2023.

K.H. Yaqut Cholil Qoumas atau dikenal sebagai Gus Yaqut adalah Menteri Agama di Kabinet Indonesia Maju sejak 23 Desember 2020 sekaligus Ketua Umum Gerakan Pemuda Ansor sejak 2016. Ia merupakan putra K.H. M. Cholil Bisri. Dalam perjalanan karirnya, ia juga pernah menjadi Wakil Bupati Rembang periode 2005–2010 dan anggota DPRD Kabupaten Rembang periode 2004–2005.

Sebagai Menteri Agama, Gus Yaqut tentunya memiliki warna tersendiri dengan gaya kepemimpinan yang tegas, juga memiliki target dan capaian kerja yang sangat terstruktur. Mari kita simak bagaimana perjuangan Gus Yaqut selama mengemban amanat sebagai Menteri Agama RI.

Berikut poin-poin yang disampaikan Gus Men Yaqut dalam sambutan di acara Temu Pemred dan Humas Kemenag Award 2023.

Assalamualaikum. Wr. Wb

Salam sejahtera, Shaloom, Om swastiastu, Namo budaya, Salam kebajikan, Wei de dong tian.

Yang saya hormati,

  1. Wakil Menteri Agama Bapak Saiful Dasuki;
  2. Para Pemimpin Redaksi Media Massa dan Rekan-rekan Wartawan.
  3. Staf Ahli Menteri Agama Rl;
  4. Staf Khusus dan Tenaga Ahli Menteri Agama Rl;
  5. Para Pejabat Tinggi Madya dan Pejabat Tinggi Pratama Kemenag pusat;
  6. Para Kakanwil Kemenag se-lndonesia;
  7. Para Pimpinan Perguruan Tinggi Keagamaan Negeri yang hadir. 

22 Desember 2020, saya dilantik sebagai Menteri Agama oleh Presiden Joko Widodo. Tidak pernah, dan bahkan tidak berani membayangkan sebelumnya. 

Presiden memberi mandat untuk melanjutkan agenda reformasi birokrasi, memperbaiki tata kelola Kementerian Agama. Kemenag adalah kementerian dengan satuan kerja (satker) terbesar, ada 4.602 satker dan 5.963 KUA. Dibutuhkan langkah cepat untuk akselerasi perbaikan yang terukur. Presiden juga memberi pesan tentang pentingnya merajut persaudaraan dan kerukunan di tengah keragaman.

Secara tampilan, kementerian ini juga perlu direformulasi agar lebih kekinian, sesuai tuntutan zaman, sesuai kebutuhan generasi Millenial dan Gen Z yang semakin dominan. 

Ada sejumlah program prioritas dan program legacy yang dicanangkan dan dibungkus dalam kerangka transformasi digital. Ini diawali dengan penyiapan SuperApps Pusaka Kementerian Agama. Ini akan menjadi holding dari seluruh aplikasi yang ada di Kementerian Agama sehingga layanan bisa diakses dalam satu genggaman. Selain untuk meningkatkan mutu dan kualitas layanan sesuai kebutuhan zaman, transformasi digital menjadi pilihan pendekatan dalam rangka akselerasi perluasan akses di tengah cakupan layanan Kemenag yang demikian luas, menjangkau wilayah terdepan, terdalam, terluar, bahkan para TKI/TKW di luar negeri.

Tiga tahun berjalan, manfaat program mulai dirasakan:

  • Akses terhadap layanan KUA semakin mudah seiring adanya program revitalisasi KUA. Ada 1.106 KUA yang direvitalisasi sepanjang 2021 – 2023. Secara sistem, dilakukan digitalisasi layanan sehingga bisa diakses secara online. Misalnya pendaftaran pencatatan nikah, bisa dilakukan secara online. Ini memudahkan warga tanah air, dan juga mereka yang tinggal di sejumlah kota di Malaysia (Kuala Lumpur dan Tawau), China (Taipei), Korea Selatan (Seoul), Arab Saudi (Jeddah), Turki (Angkara), dan Texas – Amerika (Houston). Revitalisasi juga diarahkan agar KUA menjadi Pusat Layanan Keagamaan demi meningkatkan kualitas kehidupan keberagamaan umat. Jadi urusan KUA tidak semata tentang pencatatan nikah saja, tapi ruang penyuluhan dan pembinaan bagi semua agama. KUA Kintamani-Bali dan beberapa lainnya bisa menjadi contoh berjalannya layanan keagamaan dari berbagai agama.
  • Para guru yang belum S1 tapi tidak memungkinkan meninggalkan anak didiknya atau pekerja (termasuk TKI) yang ingin S1 tapi tidak memungkinkan meninggalkan pekerjaannya, dibukakan akses melalui Islamic Cyber University. Sejak 2021 – 2023, tercatat ada 3.339 mahasiswa dari berbagai daerah yang terfasilitasi Sistem Pendidikan Jarak Jauh (PJJ) pada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan IAIN Syekh Nurjati Cirebon.
  • Akses Sahabat Disabilitas untuk bisa membaca dan memahami kitab suci agamanya juga terus diperluas. Ini amanat undang-undang. Kami siapkan Mushaf Al-Qur’an Braille. Kita siapkan juga Mushaf Al-Qur’an Bahasa Isyarat yang mungkin pertama di dunia dan ini bisa diakses secara digital. Ada juga Dhammapada Braille dan video Bahasa Isyarat Ayat Alkitab. Website Kementerian Agama juga dibuat lebih ramah bagi Sahabat Disabilitas. Ini akan terus kita kembangkan pada tahun mendatang untuk kitab suci lainnya.
  • Akses pendidikan dan pelatihan SDM juga dibuka luas melalui proses transformasi digital pemanfaatan Learning Management System (LMS) Massive Online Open Courses (MOOC) Pintar. Selain memudahkan akses layanan kediklatan, penggunaan aplikasi ini terbukti meminimalisir penggunaan kertas (paperless) sehingga sangat ramah lingkungan. Dalam 15 bulan terakhir, Kemenag berhasil menggelar pelatihan online dengan jumlah peserta mencapai 284.054. Sesuatu yang tidak mungkin dilakukan jika masih berjalan secara konvensional tatap muka. Sebab, jika 284 ribu peserta itu dilakukan secara klasikal tatap muka, di mana setiap kelasnya hanya diisi 30 orang, maka itu setara dengan 9.468 kelas. Jika kebutuhan anggaran diklat konvensional rata-rata Rp170 juta untuk setiap kelas dalam rentang hari tertentu, berarti biaya yang harus disiapkan mencapai Rp1,6 triliun. Karena online, tidak perlu biaya klasikal yang demikian besar. Ini efisiensi.

Selain itu, jika setiap pelatihan tatap muka per kelas menghabiskan kertas dua rim. Maka, 9.468 kelas membutuhkan tak kurang 18.936 rim kertas. Ilustrasinya, jika satu pohon menghasilkan 16 rim kertas, pelatihan online setidaknya telah memberikan dampak lingkungan tanpa menebang pohon sebanyak 1.183 pohon. Itu berarti menambah pasokan oksigen yang dibutuhkan warga dan sangat ramah lingkungan.

Akses publik terhadap data dan informasi seputar Kementerian Agama juga terus dipermudah. Kemenag siapkan Satu Data Kementerian Agama. Sesuai namanya, ini dikembangkan untuk menjadi induk dari layanan data dan informasi yang ada di Kementerian Agama

Selain peningkatan mutu dan perluasan akses, Kemenag dalam tiga tahun terakhir terus berupaya melakukan sejumlah program afirmasi.

Ada 2.076 Pesantren Terima Manfaat Program Kemandirian Pesantren, tersebar di 34 Provinsi. Ada 128 di antaranya yang sudah mengembangkan Badan Usaha Milik Pesantren (BUMPes). Kita berharap ini akan memberi multiple effect tidak hanya bagi pesantren dan santri, tapi juga bagi warga sekitar pesantren dan stakeholders lainnya. Selain peran utama dalam tafaqquh fid-din, pesantren juga berperan dalam pemberdayaan ekonomi umat.

Per hari ini, sudah ada 3.336.688 produk bersertifikat halal. Sebanyak 59,1% di antaranya melalui proses afirmasi self declare. Yaitu, produk Usaha Mikro dan Kecil (UMK) yang difasilitasi proses sertifikasi halal produknya secara gratis. Mereka terdistribusi pada 1.914.678 usaha Mikro dan 55.933 usaha kecil. Alhamdulillah, makin banyak UMK yang merasakan manfaat program ini.

Target 1juta produk yang terbit sertifikasi halal pada 2023 juga terlampaui. Angkanya bahkan sampai dua kali lipat, mencapai 2.245.800 produk telah terbit sertifikat halalnya.

Alhamdulillah ‘Haji Ramah Lansia’ berjalan dengan baik di 2023. Kita fasilitasi keberangkatan 61.536 jemaah haji lansia yang berusia 65 tahun ke atas dan 5.791 jemaah disabilitas. Ini adalah jumlah haji lansia terbanyak dalam sejarah penyelenggaraan ibadah haji Indonesia (29,3% dari total jemaah haji Indonesia yang tiba di tanah suci, 209.782 orang). Kali pertama juga PPIH Arab Saudi memfasilitasi Safari Wukuf khusus bagi 129 jemaah lansia dan disabilitas.

Kuota haji 2023 (229.000) hampir sama dengan kuota haji 2019 (231.000). Bedanya, jumlah jemaah lansia tahun ini jauh lebih besar. Alhamdulillah, tingkat kepuasan jemaah haji tahun 2023 masih di atas 2019. Ini tentu berkat kerja keras semua pihak, terutama para petugas haji.

Afirmasi juga kita lakukan dalam bentuk Revitalisasi Badan Kesejahteraan Masjid (BKM). Saat ini sudah terbentuk BKM Pusat, 34 BKM provinsi, 421 BKM kabupaten/kota, 3.452 BKM kecamatan, dan 17.629 BKM kelurahan/desa. Total ada 21.537 BKM di Indonesia. Ke depan, kita ingin masjid menjadi pusat kegiatan keagamaan, sosial, ekonomi, dan kegiatan lain yang bermanfaat bagi masyarakat.

Setelah menunggu 12 tahun, 98.972 guru madrasah di Indonesia akhirnya menerima SK Inpassing. Ini secara simbolis sudah saya serahkan pada malam tasyakuran Hari Guru Nasional (HGN), 24 November 2023. Semoga ini akan memudahkan akses mereka untuk menjadi Guru Profesional dan mendapatkan Tunjangan Profesi yang semestinya.

Kita akan menyongsong pemilu 14 Februari 2024. Tentu banyak pelajaran yang bisa kita petika dari dinamika kepemiluan di Indonesia, terutama 2017 (pilkada DKI) dan 2019. Persatuan, kesatuan, kerukunan, persaudaraan di tengah keragaman umat harus terus dirawat. Ikhtiar ini antara lain Kemenag lakukan dalam penguatan Moderasi Beragama.

Tahapan dilakukan secara simultan sejak 2019 dan menemukan momentum dengan masuknya MB dalam RPJMN sebagai Prioritas Nasional (Perpres 18 Tahun 2020 tentang RPJMN 2020-2024). Dari situ, Kemenag menyusun rencana strategis (2020-2024) dan Peta Jalan Penguatan MB (2021 – 2024). Pokja MB sudah terbentuk, Rumah MB hadir di banyak PTKN, Kurikulum dan Modul Pelatihan Penguatan MB sudah siap, Master Training, Instruktur Nasional, dan Training of Trainer sudah siap. Proses, internalisasi penguatan Moderasi Beragama bagi ASN Kemenag juga sudah berjalan.

Sudah disiapkan juga Modul dan Kurikulum Penguatan MB di Rumah Ibadat, Film Pendek dan Lagu Moderasi Beragama, Kampung Moderasi Beragama (percontohan), Buku Saku dan Komik MB bagi Generasi Z, hingga pembentukan Badan Moderasi Beragama dan Pengembangan Sumberdaya Manusia di Kemenag.

Semua ikhtiar yang dilakukan hingga saat ini adalah buah kerja keras seluruh keluarga besar Kementerian Agama. Terima kasih atas kinerja dan dedikasinya untuk terus meningkatkan kualitas layanan umat. Karena sejak awal saya memang selalu menegaskan bahwa birokrasi itu pelayan masyarakat. Anggaran yang disediakan juga anggaran masyarakat. Sudah seharusnya digunakan untuk sebesar-besarnya kemanfaatan masyarakat.

Secara khusus, terima kasih kami sampaikan kepada insan media, atas dukungan dan kontribusinya dalam ikut menguatkan literasi layanan keagamaan masyarakat. Sehingga, program-program Kemenag juga terdeliver dengan baik dan bisa dipahami oleh masyarakat dan ujung terpentingnya adalah dirasakan manfaatnya.

K.H. Yaqut Cholil Qoumas

Apa Reaksi Anda?

like

dislike

love

funny

angry

sad

wow