HMPS EKS FEBI UIN Palopo Bahas Tema Finansial Freedom dan Ekonomi Halal
Kesenjangan antara literasi dan aksi, memiliki dampak besar terhadap kemandirian finansial dan posisi Indonesia dalam ekonomi halal global. Foto : Humas UIN Palopo.
Palopo | hijaupopuler.id
Himpunan Mahasiswa Program Studi (HMPS) Ekonomi Syariah (EKS) pada Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam (FEBI) Universitas Islam Negeri (UIN) Palopo menggelar talkshow bertema “Dari Literasi ke Aksi: Mewujudkan Financial Freedom Menuju Ekonomi Halal Berkelanjutan.”
Kegiatan ini menjadi rangkaian Milad HMPS Ekonomi Syariah yang ke-11, berlangsung di Auditorium Phinisi di kampus 2 jalan Bitti Kelurahan Balandai Kecamatan Bara, Kamis (20/11/2025) lalu.
Talkshow dihadiri Wakil Dekan Bidang Kemahasiswaan dan Kerja Sama FEBI UIN Palopo, Muhammad Ilyas SAg MA, yang mewakili Dekan FEBI. Turut hadir Ketua HMPS EKS, Muh Gilang.
Kegiatan ini menghadirkan tiga narasumber, yakni Dr Muhammad Alwi SSy MEI, Ketua Program Studi (Prodi) EKS. Lalu ada Chaky Aswar SM, Wakil Ketua TDA Daerah dan founder Nasi Kuning Mariki. Serta Muhammad Adnan Aprianto, Asisten Manajer Pegadaian area Kota Palopo. Mereka dimoderatori oleh Nining Winda Irawati SE ME, Dosen FEBI UIN Palopo.
Dalam pemaparannya, Dr Muhammad Alwi menjelaskan literasi keuangan tidak berhenti pada kemampuan memahami informasi.
“Tantangan terbesar Indonesia bukan pada minimnya pengetahuan, tetapi pada lemahnya kemampuan menerjemahkan pengetahuan menjadi tindakan yang konsisten,” sebutnya.
Ia juga menekankan bahwa kesenjangan antara literasi dan aksi, memiliki dampak besar terhadap kemandirian finansial dan posisi Indonesia dalam ekonomi halal global.
Narasumber kedua, Muhammad Adnan Aprianto, yang mengangkat tema Level Up Your Financial with Gold, menerangkan bahwa pencapaian financial freedom harus melalui perencanaan matang dan langkah aksi konkret, salah satunya melalui investasi emas.
“Emas adalah aset save haven, mudah dibeli, disimpan, dan dijual. Di tengah ketidakpastian ekonomi, emas tetap bertahan dan menjadi instrumen yang dapat menjamin masa depan,” jelasnya.
Adapun narasumber ketiga, Chaky Aswar, berbagi pengalaman transformasi hidup melalui dunia bisnis. Ia menegaskan bahwa perubahan tidak akan terjadi hanya dengan mengumpulkan teori, tetapi lahir dari keberanian untuk bertindak.
“Bergabung dengan Komunitas TDA membuka wawasan saya tentang pentingnya belajar, berdiskusi, dan mencari jejaring dalam membangun usaha,” ungkapnya.
Kegiatan berlangsung interaktif dengan antusiasme peserta yang tinggi, juga diisi dengan sesi tanya jawab yang memperkaya diskusi. Talkshow ini diharapkan menjadi titik awal bagi mahasiswa dan peserta untuk mengubah literasi menjadi aksi nyata, sebagai kontribusi bagi pembangunan ekonomi halal yang berkelanjutan.
Apa Reaksi Anda?
