Kemenag Palopo Gelar Pembinaan Dai: Dorong Dakwah Inklusif dan Melek Digital

Kemenag Palopo Gelar Pembinaan Dai: Dorong Dakwah Inklusif dan Melek Digital

Kepala Kantor Kemenag Kota Palopo, Drs H Jufri MA, menekankan pentingnya moderasi beragama sebagai landasan dakwah yang inklusif dan toleran.

Palopo | hijaupopuler.id

Kantor Kementerian Agama (Kemenag) Kota Palopo melalui Seksi Bimbingan Masyarakat (Bimas) Islam menyelenggarakan Kegiatan Pembinaan Dai/Daiyah se-Kota Palopo, Senin (16/6/2025).

Acara yang digelar di Aula Kantor Pusat Layanan Haji dan Umrah (PLHUT) Palopo ini diikuti oleh 50 peserta, meliputi Kepala KUA, Penyuluh Agama Islam, perwakilan Baznas Palopo dan para Dai/Daiyah.

H Muhammad Aslam MPdI MSos, Kepala Seksi Bimas Islam Kemenag Palopo, menyatakan kegiatan ini berfokus pada pembekalan strategi membangun dakwah yang inklusif, toleran, santun dan penuh hikmah. Selain menghadirkan narasumber internal Kemenag, acara juga menghadirkan Rektor dan Direktur Pascasarjana Universitas Islam Negeri (UIN) Palopo sebagai pemateri.

Kepala Kantor Kemenag Kota Palopo, Drs H Jufri MA, menekankan pentingnya moderasi beragama sebagai landasan dakwah yang inklusif dan toleran. Menghadapi tantangan ekstremisme, Jufri menyoroti prinsip agama sebagai rahmatan lil 'alamin.

"Dai dituntut menghadirkan dakwah yang menyejukkan, menghargai perbedaan, fokus pada substansi, solutif dan kontributif," tegasnya.

Ia juga menguraikan pilar moderasi beragama yang harus dimiliki seorang dai, yakni antara lain tawassuth (jalan tengah), tasamuh (toleransi), tawazun (keseimbangan), i'tidal (keadilan) dan syura (musyawarah).

Sementara itu Rektor UIN Palopo, Dr Abbas Langaji MAg, membawakan materi "Dakwah Santun dan Berhikmah di Era Multikultural." Ia menekankan pentingnya dai memahami karakteristik audiens yang majemuk.

"Dai harus menyesuaikan materi dan penyampaian dakwahnya secara santun dan bijaksana di tengah keragaman," ujarnya.

Ia juga mengingatkan para dai untuk terus memperdalam ilmu pengetahuan agar tidak menyampaikan hal-hal yang belum dikuasai secara utuh.

"Perlu belajar mendalam, mulai dari cara membaca, memahami, hingga menyampaikan ayat dan hadis dengan benar," pesan Abbas.

Adapun Direktur Pascasarjana UIN Palopo, Prof Dr Muhaemin MA, mengangkat tema "Literasi Media untuk Dai: Bijak Berdakwah di Ruang Digital." Muhaemin menggarisbawahi kurang adaptifnya sebagian dai terhadap teknologi, sehingga dakwah jarang menyentuh ruang digital seperti media sosial.

"Media sosial adalah ladang dakwah luas yang penuh tantangan. Dai perlu beradaptasi dan menyampaikan dakwah secara etis di dunia maya," ajaknya.

Ia juga menyoroti kendala minimnya arsip digital dakwah ulama Palopo masa lalu, yang menyulitkan pembelajaran peninggalan mereka. Prof Muhaemin mendorong para dai di Palopo untuk mulai masuk dan bijak berdakwah di ruang digital.

Kegiatan pembinaan ini diharapkan dapat meningkatkan kapasitas para Dai/Daiyah Kota Palopo dalam menyebarkan pesan dakwah yang moderat, inklusif, santun dan relevan dengan perkembangan zaman, termasuk pemanfaatan ruang digital.

Apa Reaksi Anda?

like

dislike

love

funny

angry

sad

wow