Peran Tasawuf Bukan Hanya Untuk Akhirat, Simak Penjelasan Habib Luthfi
Tasawuf membersihkan hati dari penyakit hati seperti hasud, takabbur, dengki, dan penyakit senang melihat orang susah dan susah melihat orang senang.
Hijaupopuler.id - Habib Lutfi bin Ali bin Yahya mensinyalir masih ada yang beranggapan bahwa orang yang menggeluti dunia tasawuf hanya berfokus pada urusan akhirat dan takut pada dunia.
Habib Lutfi sebagai Ketua Umum Majelis Sufi Dunia itu menganggap pemahaman seperti ini menurutnya tidak tepat dan perlu untuk diluruskan.
Ia menjelaskan bahwa tasawuf adalah pembersih hati seperti halnya wudhu dan mandi yang membersihkan fisik.
Tasawuf membersihkan hati dari penyakit hati seperti hasud, takabbur, dengki, dan penyakit senang melihat orang susah dan susah melihat orang senang.
“Mungkin senang kalau melihat negara ini pecah belah, rakyat tidak akur, ramai, dan gembira sekali. Ini penyakit-penyakit hati yang sangat mengerikan,” tegas Habib Lutfi yang juga merupakan Rais Aam Jami'iyyah Ahlith Thariqah Al-Mu'tabarah An-Nahdliyyah (JATMAN), saat penutupan World Sufi Assembly Conference 2023 atau Muktamar Sufi Internasional yang berlangsung pada 29 hingga 31 Agustus 2023 di Pekalongan, Kamis (31/8/2023).
Dengan tasawuf semua penyakit hati ini dibersihkan dengan kalimah tauhid yang kemudian akan terpancar pancaran cahaya Ilahi.
Pancaran tersebut jelas Habib Luthfi, tidak hanya dalam hati saja namun akan mewarnai pola pikir dan akal yang memberikan manfaat bukan hanya pada diri sendiri namun juga orang lain.
“Bukan waktunya lagi kita berbicara khilafiyah, kita tertinggal karena masalah-masalah itu,” katanya pada Konferensi Ke-4 Sufi Internasional yang menghadirkan lebih dari 70 tokoh dari berbagai belahan dunia ini.
Terlebih lanjut Habib Luthfi, Bangsa Indonesia akan menggelar pesta demokrasi pemilihan umum yang para ulama-ulama tasawuf harus mampu menjadi pemersatu umat, dan bangsa, menumbuhkan cinta kepada bangsa dan tanah air, serta menjadi tauladan yang baik.
“Inilah orang ahli tarekat, inilah ahli tasawuf yang bisa mewarnai bagaimana pembangunan umat, pembangunan bangsa, sehingga ketahanan nasional di setiap negara di dunia ini disponsori oleh tokoh-tokoh ahli tasawuf,” ungkapnya di Sahid Convention Center, Pekalongan, Jawa Tengah.
Ulama Tasawuf juga mampu ikut serta dalam pembangunan berbagai sektor mulai ekonomi, pertanian, sampai dengan ketahanan dan pertahanan nasional.
“Pasti ulama-ulama di manapun negara ini, dengan cintanya kepada tanah airnya, pasti akan menjadi contoh yang luar biasa,” tegasnya.
Dengan hal ini, maka kemandirian akan terwujud di berbagai aspek kehidupan dengan menumbuhkan berbagai langkah yang memberi maslahat kepada umat. “Mampu tangan di atas, bukan tangan di bawah,” tegasnya.
Sehingga, kembali bahwa ulama tasawuf bukan hanya mengurusi akhirat saja dengan duduk dan memutar tasbih namun ternyata ahli tasawuf bisa menjadi ahli ekonom, ahli pertanian, dan ahli di bidang ilmu-ilmu lainnya.
"(Ulama tasawuf) seorang pecinta tanah airnya yang luar biasa yang selalu menjadi pemuka paling terdepan untuk mempersatukan umat dan mempersatukan bangsa ini,” tegasnya pada acara yang diunggah oleh Youtube NU Online.
Selaras dengan pernyataan Habib Luthfi ini, Muktamar Sufi telah menghasilkan 9 rekomendasi muktamar yang mengangkat tema Karya Sufi Kontemporer di Dunia yang Dinamis. Rekomendasi ini mencakup aspek pendidikan, perilaku, investasi, pembangunan, pertanian dan kemandirian.
Apa Reaksi Anda?