UIN Palopo Gelar Upacara Bendera HUT RI 2025, Diisi Dengan Penganugerahan Satyalancana
Ratusan peserta upacara bendera ini dari berbagai unsur pimpinan, fakultas, unit dan lembaga, baik dosen maupun Tenaga Kependidikan (Tendik) UIN Palopo, tampak kompak mengenakan pakaian Wastra Nusantara.
Palopo | hijaupopuler.id
Keluarga besar Universitas Islam Negeri (UIN) Palopo menggelar upacara bendera dalam rangka memperingati Hari Kemerdekaan Republik Indonesia ke-80, Minggu pagi (17/8/2025) kemarin, dimulai tepat pukul 07.30 Wita.
Pelaksanaan upacara bendera yang berlangsung di pelataran Gedung Serba Guna Prof Dr HM Iskandar di kampus 1 jalan Agatis Kelurahan Balandai Kecamatan Bara ini, merujuk pada Surat Edaran Rektor Dr Abbas Langaji MAg, Nomor 2548/Un.38/HM.01/08/2025 Tentang Pedoman Peringatan Hari Ulang Tahun Ke-80 Kemerdekaan Republik Indonesia Tahun 2025 Pada Universitas Islam Negeri Palopo.
Ratusan peserta upacara dari berbagai unsur pimpinan, fakultas, unit dan lembaga, baik dosen maupun Tenaga Kependidikan (Tendik) kompak mengenakan pakaian Wastra Nusantara atau Batik Nusantara.
Rektor Abbas yang bertindak sebagai Inspektur Upacara sekaligus memimpin pembacaan teks Pancasila yang diikuti seluruh peserta, tampak khidmat menyaksikan pengibaran bendera Merah Putih yang sukses diemban oleh Muh Ginanjar SE MM, Zahrum SH MH dan Ilda Azizah SAg.
Sebelum menyampaikan amanat, Rektor menyematkan penghargaan Satyalancana Karya Satya 30 Tahun kepada Prof Dr Abdul Pirol M Ag, Guru Besar Fakultas Ushuluddin, Adab dan Dakwah (FUAD). Penghargaan ini diberikan oleh negara sebagai bentuk apresiasi atas dedikasi dan pengabdian sebagai Aparatur Sipil Negara (ASN).
Dalam amanatnya, Rektor Abbas menyampaikan pesan Menteri Agama RI, yang mengajak kepada seluruh warga kampus untuk dapat lebih memahami Asta Cita Presiden RI. Selain itu juga mengingatkan peran sivitas akademika UIN Palopo yang bukan hanya sekadar kaum terdidik, melainkan juga sebagai cendekiawan yang harus menanamkan spirit keilmuan.
“UIN Palopo hadir dengan dua misi besar, yakni sebagai lembaga pendidikan sekaligus lembaga dakwah. Identitas kita akan selalu terlihat dari perilaku, tutur kata, termasuk postingan kita di media sosial. Dari sanalah orang lain menilai pribadi kita sekaligus lembaga ini,” tuturnya.
Lebih jauh, ia memberi pesan inspiratif dengan mengibaratkan insan Kementerian Agama (Kemenag) RI ibarat Kundika atau Kendi. Dalam filosofinya, Kendi digambarkan sebagai wadah yang isinya baru dapat diketahui setelah dituangkan. Analogi ini menurut Rektor dapat dimaknai bahwa kecendekiawanan seseorang akan tampak melalui karya, cara bertutur, hingga sikapnya dalam merespon dinamika, termasuk kehadirannya di ruang digital.
“Kalau dalam konteks media sosial, orang akan menilai siapa kita dari postingan termasuk cara kita merespons postingan pihak lain. Karena itu, mari kita tampil sebagai Kendi yang berisi air jernih, membawa manfaat dan mencerminkan nilai kebaikan,” sambungnya.
Mengakhiri amanatnya, Rektor mengingatkan untuk menjaga identitas sebagai bagian dari keluarga besar Kemenag RI melalui kerja nyata, integritas, serta keteladanan, bahkan setelah purna tugas sekalipun. Ia juga secara khusus menyampaikan selamat kepada Prof Abdul Pirol atas capaian penghargaan yang diperolehnya, serta mengucapkan secara resmi Dirgahayu Republik Indonesia ke-80.
Apa Reaksi Anda?






