Idul Fitri Moment Resetting To Factory Default

Agar software bisa bekerja secara maksimal, maka perlu dilakukan reset to factory setting.
Opini | hijaupopuler.id
Bagi yang akrab dengan gadget (gawai) dalam beragam merk, jenis dan tipenya, setidaknya mengenal istilah-istilah hardware, software, shutdown, restart, dan reset to factory setting.
saya mencoba membandingkan gadget (gawai) dengan tubuh manusia (maaf, ini tidak bermaksud mengunggulkan perkembangan teknologi informasi dan komunikasi dan merendahkan manusia sebagai ciptaan Tuhan); dalam beberapa hal tubuh manusia bisa disamakan dengan sistem pada gadget tersebut.
Setiap gadget memerlukan dan terdiri atas hardware dan software. Hardware manusia adalah jasmani (tubuh kasarnya), sedangkan software-nya adalah unsur ruhaniah (spiritual)-nya. Gadget yang baru biasanya sudah ada software bawaannya yang disetting default (bawaan pabrik).
Sebaik apapun hardware bila tidak didukung oleh software yang baik dan maka tidak bisa maksimal. Perpaduan antara hardware dan software inilah sehingga tubuh manusia bisa bekerja dengan performance terbaik; sebagus apapun hardware sebuah gadget, bila tidak selalu dilakukan update, maka lambat laun akan tidak compatible antara satu software dengan software lainnya.
Gadget secara periodik memerlukan backup, update, recovery dan sejenisnya.
Ruhaniah (spritualitas) sebagai software manusia memerlukan update, anti virus, recovery, bahkan sewaktu-waktu bila performance-nya melambat atau selalu hang, loading-nya lamban, maka perlu direset.
Ramadhan yang baru saja kita lalui ini (sekali lagi dalam batasan tertentu) bisa disebut sebagai sarana melakukan update software tubuh kita bahkan recovery seluruh sistemnya. Ada beragam software baru, lebih modern, canggih dan lebih compatible dengan hardware kita.
Oleh karena itu, di dalam bulan Ramadhan yang lalu, sistem ruhaniah (spritualitas) perlu dinventarisasi software mana saja yang perlu dibaharui (di-update), software mana yang hanya membebani memori, software mana yang hakikatnya virus, dan sebagainya.
Agar software tersebut bisa bekerja secara maksimal, maka perlu dilakukan reset to factory setting; yaitu memperbarui seluruh sistem ruhaniah (spiritual) dengan seperangkat amaliah, sehingga memungkinkan seluruh sistem dalam tubuh bekerja lebih baik mulai dari awal; tentu saja dengan software yang sudah diperbaharui, anti virus yang semakin baik, dukungan lain akses internet berkecepatan tinggi.
Setelah semuanya komplit maka pada saat momen idul fitri seperti sekarang ini, dalam suasana bersih lahir dan batin, seperti bayi yang baru dilahirkan, kita mulai melakukan restart.
Dengan demikian, muslim yang selama Ramadhan melakukan recovery ruhaniah (spritual) secara maksimal, meng-update software, yang dipadukan dengan gadget yang baru saja di-reset to factory setting, maka insya Allah akan semakin siap menghadapi tantangan kehidupan yang semakin kompleks dan heterogen.
Abbas Langaji | Rektor IAIN Palopo
Apa Reaksi Anda?






