Kemenag 2024: Latih Program Kemandirian Ekonomi 1.500 Pesantren

Kemenag 2024: Latih Program Kemandirian Ekonomi 1.500 Pesantren

Kepala Pusdiklat Tenaga Teknis, Mastuki

Nasional | hijaupopuler.id

Kemandirian pesantren menjadi salah satu program prioritas Kementerian Agama di bawah kepemimpinan Menag Yaqut Cholil Qoumas. Program ini dimulai sejak tahun 2020 dan terus diimplementasikan melalui berbagai pendekatan, termasuk Pelatihan Kemandirian Pesantren.

Kepala Pusdiklat Tenaga Teknis, Mastuki, menyatakan bahwa Pelatihan Kemandirian Pesantren telah dimulai sejak tahun 2021. Bersama Direktorat Pendidikan Diniyah dan Pondok Pesantren, Pusdiklat meluncurkan proyek ini dengan melatih 105 pesantren pada tahun pertama. Pada tahun berikutnya, jumlah pesantren yang dilatih meningkat menjadi 504. Angka ini terus naik tajam pada tahun 2023, dengan 1.494 pesantren yang menerima pelatihan.

“Untuk tahun 2024, Pusdiklat dan Direktorat PD Pontren menargetkan pelatihan bagi 1.500 Pondok Pesantren, dengan 850 pondok pada tahap pertama dan 650 pondok pada tahap kedua,” terang Mastuki di Ciputat, Senin (24/6/2024).

Pelatihan pada tahun 2024 ini dibagi menjadi beberapa tahap. Tahap pertama mencakup 21 angkatan yang dilaksanakan dalam lima gelombang. Gelombang pertama berlangsung pada 20-23 Mei 2024, diikuti oleh gelombang kedua pada 28-31 Mei, gelombang ketiga pada 4-7 Juni, gelombang keempat pada 10-13 Juni, dan gelombang kelima dijadwalkan berlangsung pada 24-27 Juni 2024.

Program pelatihan gelombang kelima yang sedang berlangsung saat ini terdiri dari empat angkatan (9-12). Setiap angkatan diikuti oleh 40 peserta yang merupakan perwakilan dari pesantren yang telah lulus seleksi berkas dan proposal melalui aplikasi SIMBA. “Seleksi ketat dilakukan oleh Tim Ahli Kemandirian Pesantren untuk memastikan peserta memiliki potensi dan komitmen yang kuat dalam mengembangkan kemandirian ekonomi pesantren mereka,” ujar Mastuki.

Pelatihan ini menggunakan metode blended learning, yang menggabungkan pembelajaran online dan tatap muka. Peserta mengikuti sesi online selama empat hari pertama, dilanjutkan dengan sesi tatap muka selama dua hari, dan diakhiri dengan Bimbingan Teknis (BIMTEK) selama dua hari. Metode ini dirancang agar peserta dapat memahami teori sekaligus mempraktikkan keterampilan yang diajarkan.

Narasumber dalam pelatihan ini adalah Tim Ahli Kemandirian Pesantren yang ditunjuk melalui Keputusan Direktorat Jenderal Pendidikan Islam Kementerian Agama. Mereka terdiri dari para profesional yang memiliki pengalaman dan keahlian dalam pemberdayaan ekonomi pesantren. Keberadaan narasumber ini sangat penting untuk memberikan wawasan dan bimbingan praktis kepada peserta.

Mastuki menekankan pentingnya kolaborasi antar lembaga dalam pengembangan institusi pesantren. "Kolaborasi ini menjadi kunci dalam pengembangan usaha di pesantren. Pengembangan ekonomi syariah dan industri halal di pesantren harus direspons secara kreatif melalui usaha bisnis dan kajian-kajian yang relevan," ujarnya dalam sambutannya.

Kasubdit Pendidikan Pesantren Basnang Said menekankan pentingnya pelatihan ini bagi kemandirian pesantren. "Pelatihan ini adalah langkah strategis untuk memperkuat peran pesantren sebagai lembaga pendidikan yang mandiri dan berdaya saing tinggi. Kami berharap program ini telah terdesain dalam sebuah konsep besar yang dinamakan Peta Jalan Kemandirian Pesantren," katanya.

Kemenag berharap palatihan ini dapat memberikan kontribusi nyata dalam meningkatkan kemandirian ekonomi pesantren, serta menjadi bukti nyata komitmen Kementerian Agama dalam mendukung kemandirian pesantren sebagai pilar penting dalam pembangunan nasional.

Apa Reaksi Anda?

like

dislike

love

funny

angry

sad

wow