Ketua PW GP Ansor Sulsel Kutuk Aksi Demo di PBNU

Ketua PW GP Ansor Sulsel Kutuk Aksi Demo di PBNU

Ketua Pimpinan Wilayah (PW) Gerakan Pemuda (GP) Ansor Provinsi Sulawesi Selatan, H Rusdi Idrus

Makassar | Hijaupopuler.id

Kecaman atas aksi demonstrasi sekelompok orang yang mengatasnamakan Aliansi Santri Gus Dur di kantor PBNU, Jakarta Pusat, pada Jumat (2/8) kemarin, terus berdatangan dari berbagai penjuru tanah air.

Teranyar datang dari Sulawesi Selatan, melalui Ketua Pimpinan Wilayah (PW) Gerakan Pemuda (GP) Ansor Provinsi Sulawesi Selatan, H Rusdi Idrus, yang mengutuk aksi tersebut.

Menurut Rusdi pihaknya sangat mengecam dan mengutuk aksi tersebut, karena dinilai jauh dari nalar, etika, adab dan tradisi kaum Nahdliyin (warga NU-red).

"Kami sangat mengecam dan mengutuk aksi tersebut, itu tindakan di luar kebiasaan kita sebagai santri NU. Ini su'ul adab kepada para guru, masyayikh dan ulama kita sendiri," buka Rusdi.

Sebelumnya, aksi massa tersebut kemarin mendatangi kantor PBNU, dengan tuntutan meminta Ketua Umum PBNU, KH Yahya Cholil Staquf dan Sekretaris Jenderal PBNU, KH Saifullah Yusuf untuk mundur dari jabatannya, karena dinilai telah melakukan upaya yang dianggap menyimpang dari tujuan PBNU.

"Tuntutannya, ketika melanggar muktamar, siapa pun Ketua Umum yang menahkodai ini harus mundur. Jangan justru membangun manuver politik yang memecah belah umat dan rakyat," ucap koordinator demo, Muhammad Sholihin.

Sikap resmi PW GP Ansor Sulsel, melalui keterangan pers, PW GP Ansor Sulawesi Selatan mengambil sikap mengecam aksi tersebut. Rusdi Idrus selaku Ketua PW GP Ansor Sulsel lagi menambahkan, bahwa di internal warga Nahdliyin perbedaan pendapat itu lumrah, tapi sudah menjadi tradisi bila itu terjadi diselesaikan atau dibicarakan dengan cara yang baik, sebagaimana ulama-ulama kita telah contohkan.

"Bukan justru merendahkan harkat dan martabat para Kiai kita yang ada di jajaran PBNU melalui aksi seperti itu. Kami ingatkan kepada yang menggelar aksi, jangan sampai karena kepentingan segelintir orang sehingga mengabaikan kebiasaan takzim kita kepada orang tua kita di Nahdlatul Ulama," tambahnya.

Rusdi tak lupa menyampaikan harapannya, agar aksi serupa tidak terulang. "Sekali lagi kami tegaskan aksi tersebut sangat jauh dari kebiasaan kita sebagai kader-kader NU, apalagi ini membawa-bawa nama guru bangsa Gus Dur. Kami harapkan aksi seperti itu tidak lagi terulang di waktu mendatang," kuncinya. (RA)

Apa Reaksi Anda?

like

dislike

love

funny

angry

sad

wow