Pengabdian Dosen UIN Palopo: Warga Sepakati Arah Ekowisata Halal Desa Timampu

Pengabdian Dosen UIN Palopo: Warga Sepakati Arah Ekowisata Halal Desa Timampu
Pengabdian Dosen UIN Palopo: Warga Sepakati Arah Ekowisata Halal Desa Timampu
Pengabdian Dosen UIN Palopo: Warga Sepakati Arah Ekowisata Halal Desa Timampu

Dari forum ini, satu pelajaran mengemuka: perubahan tidak datang sebagai proyek, melainkan ditumbuhkan sebagai proses—dan Timampu telah memilih untuk tumbuh bersama. Foto : Humas UIN Palopo.

Luwu Timur | hijaupopuler.id

Program Pengabdian kepada Masyarakat Klaster Dunia Usaha dan Dunia Industri (DUDI) Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam (FEBI) Universitas Islam Negeri (UIN) Palopo resmi naik kelas ke tahap Dream. Senin (13/10/2025).

Dipandu tim dosen yang terdiri dari Dr Adzan Noor Bakri MAEk, Agusalim Sasuni SE MM dan Hendra Safri SE MM, forum “Mimpi Desa Timampu” mempertemukan Pemerintah Desa, Pokdarwis, UMKM/PKK, BUMDes, mitra industri PT Vale Indonesia, serta mahasiswa dan alumni—termasuk Muh Faisal (alumnus Prodi Manajemen Bisnis Syariah), Ketua OPTIM. Suasana hangat dan fokus dengan semua pihak datang dengan data dari discovery atau penemuan, dan pulang membawa kompas yang sama.

Dalam forum ini, warga dan pemuda memformalkan gambaran masa depan: Timampu sebagai gerbang ekowisata halal Lamapu–Towuti—bersih, aman, ramah keluarga, berjejak data, dan menghidupkan UMKM lokal.

Tim dosen FEBI berperan sebagai arsitek proses: merapikan narasi visi, menyatukan logika rantai nilai halal (produk, layanan dan pengalaman), serta menerjemahkan ide warga menjadi rencana yang terukur.

Sementara PT Vale menegaskan dukungan pada aspek keselamatan (K3), tata kelola dasar, dan penguatan kapasitas pemuda—agar ekowisata tumbuh dengan standar yang baik sejak awal.

Hasil dream dirangkum dalam paket kerja yang ringkas dan operasional: pernyataan visi bersama; pemilihan produk unggulan awal (sunrise Lamapu, jalan cerita pesisir, kopi–kuliner lokal dan suvenir kurasi UMKM); peta peran aktor (Desa–Pokdarwis–OPTIM–UMKM–BUMDes–Industri–Kampus); serta peta jalan 90 hari pertama yang mengikat target kebersihan, keamanan, dokumentasi digital, dan layanan ramah keluarga.

Mahasiswa FEBI mengambil alih log dokumentasi dan monitoring—menyusun baseline, format laporan singkat mingguan, dan dashboard sederhana agar setiap langkah dapat ditinjau bersama. Di saat yang sama, alumni yang kini memimpin OPTIM memastikan setiap rencana punya “tangan di lapangan”: kerja bakti, penandaan spot dan aktivasi konten kampanye #LamapuSunriseChallenge.

Tahap dream ini juga menandai pergeseran penting: dari sekadar menemukan aset menjadi menyepakati arah dan mengunci komitmen eksekusi. Dengan kolaborasi dosen, mahasiswa, dan alumni FEBI, didukung Pemerintah Desa serta PT Vale, Timampu kini memiliki rancangan yang realistis namun menggugah—rencana yang bisa dikerjakan besok pagi, dilacak dampaknya minggu depan, dan dirayakan hasil awalnya dalam 90 hari.

Dari forum ini, satu pelajaran mengemuka: perubahan tidak datang sebagai proyek, melainkan ditumbuhkan sebagai proses—dan Timampu telah memilih untuk tumbuh bersama.

Apa Reaksi Anda?

like

dislike

love

funny

angry

sad

wow