MPLS di Tana Luwu Diisi Materi Dosen UIN Palopo

MPLS di Tana Luwu Diisi Materi Dosen UIN Palopo
MPLS di Tana Luwu Diisi Materi Dosen UIN Palopo
MPLS di Tana Luwu Diisi Materi Dosen UIN Palopo
MPLS di Tana Luwu Diisi Materi Dosen UIN Palopo
MPLS di Tana Luwu Diisi Materi Dosen UIN Palopo

MPLS bukan sekadar pengenalan lingkungan fisik sekolah, melainkan momentum untuk menanamkan nilai dasar seperti toleransi, inklusi dan penolakan terhadap kekerasan.

Palopo | hijaupopuler.id

Dalam rangka menyambut tahun ajaran baru 2025/2026, sejumlah sekolah menengah di Kota Palopo dan Kabupaten Luwu menggelar kegiatan Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah (MPLS), sebagai bagian dari pembentukan karakter awal bagi peserta didik baru. Salah satu yang turut ambil bagian dalam kegiatan ini adalah Dosen Pascasarjana Universitas Islam Negeri (UIN) Palopo, Dr Sudirman SAg MPd.

Dr Sudirman hadir sebagai pemateri dalam dua agenda MPLS berbeda. Pada Selasa (15/7/2025) baru-baru ini, ia memberikan materi di Aula SMAN 1 Palopo yang diikuti 396 siswa baru. Keesokan harinya, Rabu (16/7/2025) lalu, ia kembali tampil sebagai narasumber di UPT SMAN 15 Luwu, menghadirkan materi yang sama namun dengan pendekatan yang disesuaikan dengan karakteristik peserta.

Mengangkat tema Pendidikan Anti Kekerasan di Sekolah, Dr Sudirman mengingatkan pentingnya menjadikan sekolah sebagai ruang aman bagi tumbuh kembang peserta didik, baik secara fisik, emosional, maupun sosial.

“Sekolah harus menjadi ruang yang aman secara fisik, emosional dan sosial. Dengan menanamkan nilai-nilai positif, kita dapat menciptakan lingkungan belajar yang ramah dan inklusif,” ungkapnya dalam sesi penyampaian materi.

Dalam paparannya, Dr. Sudirman juga membedah berbagai bentuk kekerasan yang masih kerap terjadi di lingkungan sekolah, termasuk kekerasan fisik, verbal, psikologis, hingga kekerasan digital seperti cyber bullying.

Menurutnya, pengenalan dan pemahaman terhadap bentuk-bentuk kekerasan ini sangat penting, agar siswa dapat lebih waspada dan mampu mengambil langkah pencegahan sejak dini.

Lebih jauh, ia juga mengungkapkan pentingnya kolaborasi antar elemen sekolah—guru, siswa, dan orang tua—dalam membangun budaya saling menghormati, tanggung jawab, serta perlindungan terhadap hak-hak peserta didik.

“Pendidikan karakter harus menjadi napas dari seluruh aktivitas pembelajaran. Dengan begitu, kita bisa menciptakan ekosistem sekolah yang humanis dan berkeadaban,” tambahnya.

MPLS tahun ini, menurut Dr Sudirman, bukan sekadar pengenalan lingkungan fisik sekolah, melainkan momentum untuk menanamkan nilai-nilai dasar seperti toleransi, inklusi dan penolakan terhadap segala bentuk kekerasan.

Selain Dr Sudirman, diketahui, sejumlah dosen UIN Palopo lainnya juga terlibat aktif sebagai narasumber dalam MPLS di wilayah Tana Luwu. Hal ini dinilai menjadi wujud nyata pelaksanaan Tri Dharma Perguruan Tinggi di masyarakat sekitar.

Seperti yang dilaksanakan Dr Makmur SPdI MPdI yang juga membawakan materi pada kegiatan MPLS SMKN 2 Palopo dengan tema Pendidikan Karakter dan Adab, pada Selasa (15/7/2025).

Dr Makmur menjelaskan kepada hijaupopuler.id pada Kamis (17/7/2025) kemarin, selain membawakan materi kegiatan pada kegiatan ini, ia juga ia memanfaatkan untuk mensosialisasikan kampus UIN Palopo kepada para peserta MPLS dan keluarga besar SMKN 2 Palopo.

Apa Reaksi Anda?

like

dislike

love

funny

angry

sad

wow