Sebelum Diterapkan, UIN Palopo Kembali Review Kurikulum OBE
Melalui review pemutakhiran kurikulum OBE ini, ke depannya diharapkan mampu mendorong lulusan UIN Palopo menjadi pribadi yang adaptif dan berdaya saing.
Palopo | hijaupopuler.id
Universitas Islam Negeri (UIN) Palopo melalui Lembaga Penjaminan Mutu (LPM) kembali menyelenggarakan Review Pemutakhiran Kurikulum berbasis Outcome Based Education (OBE) di Aula Rektorat, Selasa (19/8/2025) kemarin.
Kegiatan ini merupakan tindak lanjut dari review yang telah digelar pada 4 Agustus 2025 lalu. Pada kesempatan kali ini, pembahasan difokuskan pada format Rencana Pembelajaran Semester (RPS) OBE serta review draf RPS Mata Kuliah Universitas yang sebelumnya telah melalui tahap telaah di tingkat fakultas dan pascasarjana.
Kegiatan diikuti oleh para Wakil Rektor, para Dekan, Ketua Program Studi, serta tim penyusun draf RPS Mata Kuliah Universitas. Hadir sebagai narasumber, Dr Hj Meinarni Susilowati MEd.
Rektor UIN Palopo Dr Abbas Langaji MAg, dalam arahannya, menegaskan pentingnya pemutakhiran kurikulum sebelum penerapan resmi OBE, agar lulusan UIN Palopo mampu menjadi pribadi yang adaptif dan berdaya saing.
Melalui pemutakhiran kurikulum berbasis OBE ini, diharapkan terbentuk sistem pembelajaran yang lebih inovatif, relevan dan berorientasi pada kebutuhan zaman, sekaligus memperkuat visi kampus.
Struktur kurikulum yang ditetapkan kata Rektor, harus benar-benar mengimplementasikan visi dan misi institusi. Visi kampus, Menjadi Perguruan Tinggi Islam yang terintegrasi nilai Islam bereputasi internasional.
“Terkait integrasi keilmuan, kita ingin menghasilkan lulusan betul-betul menampilkan identitas keislaman di tengah masyarakat. Kita tentu tidak ingin pengetahuan keislaman alumni kita sama dengan PT umum,” ungkapnya.
Rektor juga menambahkan, mulai semester ini akan menghidupkan kembali beberapa mata kuliah yang dinilai penting untuk memperkuat kompetensi keislaman mahasiswa.
Sementara itu, narasumber Meinarni Susilowati, menekankan perlunya evaluasi terhadap sejumlah mata kuliah yang dinilai tidak lagi relevan. Hal sejalan dengan arahan Rektor yang menginginkan hadirnya kurikulum yang mendukung visi kampus.
Ia juga menegaskan kembali dalam review RPS beberapa mata kuliah perlu disederhanakan atau bahkan dieliminasi dan sebaliknya, ada pula mata kuliah yang perlu diperkuat untuk mendukung tercapainya visi universitas.
Apa Reaksi Anda?






