Pusat Abdimas IAIN Palopo Gelar Pelatihan Pendidik TPA Berbasis Metode Qira’at, Alumni Siap Jadi Agen Perubahan di Desa

Pusat Abdimas IAIN Palopo Gelar Pelatihan Pendidik TPA Berbasis Metode Qira’at, Alumni Siap Jadi Agen Perubahan di Desa

LP2M IAIN Palopo menggelar Pelatihan Peningkatan Kapasitas Pendidik TPA dalam rangka Program Pembinaan Desa Binaan Tahun 2025.

Palopo | hijaupopuler.id

Pusat Pengabdian kepada Masyarakat (Pusat Abdimas) LP2M IAIN Palopo sukses menggelar Pelatihan Peningkatan Kapasitas Pendidik TPA dalam rangka Program Pembinaan Desa Binaan Tahun 2025.

Pelatihan ini mendapat sambutan hangat dari para peserta karena menghadirkan metode pengajaran Al-Qur’an berbasis Qira’at yang dinilai efektif, menyenangkan, dan mudah diterapkan.

Kegiatan yang dilaksanakan sebagai bagian dari pengabdian masyarakat ini diikuti oleh alumni IAIN Palopo dari lima desa binaan, yakni Desa Lauwo, Desa Ledan, Desa Rinding Allo, Desa Poreang, dan Kelurahan Mancani.

Para peserta disiapkan menjadi pendidik TPA yang siap terjun langsung di masyarakat, memperkuat sistem pendidikan Al-Qur’an berbasis komunitas.

Narasumber utama dalam pelatihan ini adalah Andi Suriadi, yang juga pencipta metode Qira’at. Ia memberikan materi intensif seputar teknik membaca cepat, penggunaan kartu kontrol, penguatan makharijul huruf, serta strategi pengajaran kelas tadarrus yang efektif.

Hasil evaluasi akhir yang dihimpun melalui Google Form menunjukkan mayoritas peserta merasa puas terhadap seluruh aspek pelatihan.

Mereka menilai materi yang disajikan sangat relevan, pemaparan narasumber mudah dipahami, dan metode Qira’at mampu mempercepat kemampuan baca-tulis Al-Qur’an para santri.

“Saya merasa lebih siap dan percaya diri setelah mengikuti pelatihan ini. Metode Qira’at sangat membantu kami dalam menyusun strategi pembelajaran,” ujar salah satu peserta dengan antusias.

Koordinator Pusat Abdimas, Adzan Noor Bakri, menegaskan bahwa pelatihan ini adalah bagian dari upaya IAIN Palopo dalam mengintegrasikan pengabdian kepada masyarakat dengan pemberdayaan alumni.

“Kami ingin membangun desa dari dalam. Alumni bukan hanya lulusan, tetapi agen perubahan,” tegasnya.

Melihat antusiasme peserta dan hasil evaluasi yang sangat positif, program ini dinilai berhasil menjadi model pengabdian berbasis pendidikan yang memberdayakan. Ke depan, Pusat Abdimas IAIN Palopo berkomitmen untuk terus melanjutkan program serupa sebagai kontribusi nyata dalam membangun masyarakat melalui jalur pendidikan Islam yang berdampak dan bermakna.

Apa Reaksi Anda?

like

dislike

love

funny

angry

sad

wow