Pengkhidmat Alquran dari Suli Itu Telah Berpulang, Penjaga Ruh Spritualitas UIN Palopo

Rumahnya sejak dahulu menjadi tempat mengenal huruf-huruf Alquran, yang dihabiskan untuk maddarasa, mangngaji, mempelajari tajwid bagi anak-anak di kampung. Foto : pribadi.
Opini | hijaupopuler.id
Umat Islam Tana Luwu berduka. Sosok Dr Mardi Takwim MHI, Direktur Ma'had Al-Jami'ah Universitas Islam Negeri (UIN) Palopo, telah wafat di Palopo pada hari Jumat, tanggal 10 Oktober 2025.
Almarhum dikenal sebagai ulama yang seluruh hidupnya didedikasikan untuk Alquran, sebuah perjalanan panjang yang berawal dari kesederhanaan di kampung kelahirannya, Kombong, Kecamatan Suli.
Wafatnya ulama kharismatik ini meninggalkan duka mendalam tidak hanya bagi keluarga besar UIN Palopo, tetapi juga bagi ribuan santri dan masyarakat yang pernah merasakan sentuhan ilmu dan keteladanan beliau.
Dari Suli ke Jantung Akademik
Kisah hidup Dr Mardi Takwim adalah lambang dari ketekunan dan khidmah (pengabdian) tanpa henti. Lahir dan dibesarkan di Desa Suli Kabupaten Luwu. Almarhum telah menunjukkan kecintaan luar biasa pada Alquran sejak usia dini.
"Sejak kecil, beliau adalah 'Pallago Alquran' sejati," kenang salah satu kerabatnya.
"Rumahnya sejak dahulu menjadi tempat mengenal huruf-huruf Alquran, yang dihabiskan untuk maddarasa, mangngaji, mempelajari tajwid bagi anak-anak di kampung. Itu adalah madrasah pertama beliau, dan sebagian besar anak-anak di Suli," tambahnya.
Dedikasi di kampung halaman tersebut menjadi fondasi kuat yang mengantarkannya menempuh pendidikan di pesantren terkemuka, sebagai santri angkatan pertama Pesantren Modern Datok Sulaiman (PMDS) Bagian Putra di Palopo, hingga akhirnya meraih gelar Doktor dan menjadi figur penting di dunia pendidikan tinggi Islam. Sebagai qori' juga dikenang teman sejawat dari dewan hakim MTQ.
Pilar Ma'had Al-Jami'ah
Di akhir hayatnya, Mardi Takwim masih menjabat sebagai Direktur Ma'had Al-Jami'ah di bawah kepemimpinan Rektor UIN Palopo, Dr Abbas Langaji MAg. Jabatan ini merupakan puncak dari pengabdian ilmunya, di mana beliau bertugas membina moralitas dan keagamaan ribuan mahasiswa di kampus hijau.
Di bawah kepemimpinannya, Ma'had Al-Jami'ah ini berkembang pesat, menjadi benteng utama dalam penanaman nilai-nilai keislaman yang moderat dan berbasis Alquran di kalangan sivitas akademika. Mahasantri mengenang beliau sebagai sosok yang teguh pada kedisiplinan, namun memiliki hati yang lembut dan senantiasa memberikan motivasi.
"Beliau mengajarkan kepada kami bahwa ilmu tanpa adab adalah sia-sia. Beliau tidak hanya Direktur, tapi juga seorang Ayah bagi kami selama di Ma'had," tutur Farhah Shofia Azis, seorang santrinya Ma'had.
Kesaksian dan Pesan Terakhir
Rektor UIN Palopo, Dr Abbas Langaji, menyampaikan bahwa wafatnya Dr Mardi Takwim adalah sebuah kehilangan besar.
"Jabatan Direktur Ma'had Al-Jami'ah yang beliau emban bukan sekadar posisi struktural, melainkan amanah untuk menjaga ruh moralitas dan spiritualitas kampus. Jasa dan ilmu beliau akan menjadi warisan abadi bagi kita semua," ujar Rektor.
Jenazah almarhum disemayamkan di kediamannya di jalan Bakau Kelurahan Balandai Kecamatan Bara, lalu sejenak disemayamkan di Gedung Rektorat UIN Palopo, lalu disalati di Masjid KHM Hasyim kampus PMDS Bagian Putra, dan dimakamkan di kampung halamannya.
Semoga Allah swt menerima segala amal ibadah almarhum dan menempatkannya di tempat terbaik di sisi-Nya. Aamiin yra.
Dr Fasiha SEI MEI | Wakil Dekan Bidang Akademik & Pengembangan Kelembagaan Fakultas Syariah UIN Palopo
Apa Reaksi Anda?






