Rektor UIN Palopo Bahas Early Warning System Konflik Sosial dan Keagamaan di Forum KUA se-Palopo

Rektor UIN Palopo Bahas Early Warning System Konflik Sosial dan Keagamaan di Forum KUA se-Palopo
Rektor UIN Palopo Bahas Early Warning System Konflik Sosial dan Keagamaan di Forum KUA se-Palopo
Rektor UIN Palopo Bahas Early Warning System Konflik Sosial dan Keagamaan di Forum KUA se-Palopo

Pendekatan terhadap berbagai aliran keagamaan di masyarakat saat ini tidak lagi relevan dilakukan secara terbuka dan emosional, melainkan melalui pendekatan sosiologis yang lebih humanis. Foto : Humas UIN Palopo.

Palopo | hijaupopuler.id

Rektor Universitas Islam Negeri (UIN) Palopo, Dr Abbas Langaji MAg, menjadi narasumber pada kegiatan Pengembangan Early Warning System yang diikuti para Kepala Kantor Urusan Agama (KUA) se-Kota Palopo. Kegiatan ini berlangsung pada Selasa (4/11/2025) baru-baru ini di Solata Café Palopo.

Dalam kesempatan tersebut, Rektor UIN Palopo membawakan materi bertajuk “Pengenalan Diri dalam Menyikapi Aliran Keagamaan dan Kepercayaan di Masyarakat.” Ia menekankan pentingnya sikap objektif dan pendekatan yang bijaksana dalam memahami berbagai aliran keagamaan dan kepercayaan.

“Sebagai insan Kemenag, kita tidak bisa menilai sesuatu hanya berdasarkan asumsi. Tidak serta merta apa yang kita lihat atau dengar langsung kita anggap benar adanya. Dalam menyikapi perbedaan, kita perlu melihat dari berbagai sisi,” ujar Dr Abbas.

Ia kemudian memberikan perumpamaan bahwa dalam kehidupan beragama, kebenaran tidak selalu dapat diukur dari satu sudut pandang.

“Lima tambah lima memang sepuluh, tapi dua kali lima juga sepuluh, dua tambah delapan juga sepuluh. Artinya, kebenaran bisa dicapai dari jalan yang berbeda,” jelasnya.

Lebih lanjut, Rektor menegaskan bahwa pendekatan terhadap berbagai aliran keagamaan di masyarakat saat ini tidak lagi relevan dilakukan secara terbuka dan emosional, melainkan melalui pendekatan sosiologis yang lebih humanis.

“Ideologi dan keyakinan itu ibarat dua sisi mata uang. Ada orang yang rela mati ketika orang tuanya dihina, dan ada juga yang rela mati ketika agamanya dihina,” tambahnya.

Sementara itu, Kepala Kantor Kemenag Kota Palopo, Drs H Jufri MA, dalam arahannya menegaskan pentingnya peran KUA sebagai ujung tombak Kementerian Agama dalam menjaga kerukunan umat beragama di tingkat Kecamatan.

“Bagaimana kita memaknai perbedaan sebagai rahmat Allah swt. Kita harus saling menghormati, menghargai, dan menumbuhkan toleransi di tengah masyarakat. KUA harus menjadi agen perdamaian dan toleransi,” ujarnya.

Ia berharap seluruh Kepala KUA dapat menempatkan diri secara bijaksana di tengah masyarakat yang majemuk, mengingat Kota Palopo memiliki beragam suku, agama, dan bahkan aliran kepercayaan.

Sementara itu, Ketua Panitia sekaligus Kasi Bimas Islam Kemenag Kota Palopo, H Muhammad Aslam SSosI MSos, yang juga merupakan alumni kampus UIN Palopo ini menjelaskan bahwa kegiatan yang diikuti oleh seluruh Kepala KUA se-Kota Palopo ini bertujuan untuk meningkatkan wawasan moderasi beragama serta memperkuat sistem deteksi dini (early warning system) terhadap potensi konflik sosial dan keagamaan di masyarakat.

Apa Reaksi Anda?

like

dislike

love

funny

angry

sad

wow