Strategi Menag Yaqut Majukan PTKN, CMO Salah Satunya

Strategi Menag Yaqut Majukan PTKN, CMO Salah Satunya

Rapat Koordinasi PTKN yang dihadiri 58 Rektor PTKN dari seluruh Indonesia. @kemenag.go.id

Jakarta - Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas berharap seluruh Pendidikan Tinggi Keagamaan Negeri (PTKN) yang berada di ruang lingkup Kemenag RI agar bisa lebih maju lagi.

Menag Yaqut menjelaskan beberapa strategi untuk memajukan PTKN. Hal ia sampaikan dalam Rapat Koordinasi PTKN yang dihadiri 58 Rektor PTKN dari seluruh Indonesia.

Menurutnya, yang pertama adalah akreditasi. Setiap PTKN diharapkan mengejar akreditasi dengan serius, dan juga memperbanyak studi banding di antara PTKN.

Menag mengungkap, dari 59 PTKN di Indonesia sudah ada 9 kampus yang masuk akreditasi 'unggul'. Sementara sisanya masih dalam kategori 'baik sekali'.

Kedua, Menag mengimbau seluruh PTKN untuk meningkatkan penggunaan teknologi sistem informasi guna beradaptasi dengan perkembangan teknologi digital.

"Anak-anak kita ini kan akrab dengan teknologi digital. Mereka lebih banyak berinteraksi dengan gadgetnya daripada orang lain. Kita mau beradaptasi, atau tenggelam," tegas Menag.

Ketiga, Menag menyarankan para rektor untuk memiliki Chief Marketing Officer (CMO) yang spesifik difungsikan sebagai marketing.

"Biasanya Chief Marketing Officer di perguruan tinggi kita ini dirangkap oleh Humas. Jadi belum ada yang spesifik untuk menjadi CMO ini. Ini penting kalau mau banyak anak-anak yang belajar di PTKN," ungkapnya.

Keempat, Menag mengharuskan setiap PTKN untuk memiliki program studi yang tidak dimiliki oleh perguruan tinggi lain. "Tapi program studi yang diminati atau yang membayangkan kira-kira di masa depan ini ada apa," kata Menag.

Kelima, Menag juga menganggap penting keberadaan Career Center di PTKN. "Pemikiran anak-anak kita ini kan sekolah untuk kerja. Bagaimana supaya industri yang selalu berkembang ini bisa nyambung dengan program studi yang kita punya," pesan Menag.

"Terakhir, rajin-rajin mengikuti konferensi internasional. Konferensi internasional itu penting karena ini sama saja membangun jejaring. Jadi kalau ada forum internasional di Indonesia, ikuti. Kalau forumnya ada di luar negeri, kejar," jelas Menag.

Turut Hadir, Dirjen Pendidikan Islam Kemenag Ali Ramdhani, Dirjen Bimas Islam Kamaruddin Amin, Dirjen Bimas Hindu I Nengah Duija, Direktur Diktis Kemenag Zainul Hamdi, serta jajaran Stafsus, Staf Ahli, dan Tenaga Ahli Menag.

@kemenag.go.id

Apa Reaksi Anda?

like

dislike

love

funny

angry

sad

wow