Tanggapi Situasi Mengkhawatirkan Palestina, PBNU Dorong Konsolidasi Politik Internasional

Tanggapi Situasi Mengkhawatirkan Palestina, PBNU Dorong Konsolidasi Politik Internasional

Ketua PBNU, KH Yahya Cholil Staquf  (Gus Yahya) saat Silaturahim PBNU, PWNU Indonesia dengan Gubernur Jawa Timur di Gedung Negara Grahadi Surabaya, Rabu (16/2/2022) malam. (Foto: Andika).

Nasional - Saat ini kondisi Gaza dan Tepi Barat di Palestina luluhlantah oleh Israel. Situasi tersebut ditanggapi Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) KH Yahya Cholil Staquf.

Kiai Yahya berupaya mendorong terwujudnya konsolidasi politik internasional yang lebih solid. Menurutnya ini sangat diperlukan konsolidasi politik internasional yang lebih kuat. "Karena blocking politik ini yang memang masyaallah ini sebetulnya tidak bisa diterima secara kemanusiaan atas apa yang terjadi di Gaza dan Tepi Barat,” terangnya, dikutip dari NU Online (3/3).

Kiai yang kerap disapa Gus Yahya itu menilai bahwa kendati upaya untuk menyelesaikan masalah ini secara tuntas untuk memberikan hak kemanusiaan kepada warga Palestina adalah suatu keharusan, tetapi kendala politik global yang kuat menjadi tantangan utama. 

“Upaya untuk menyelesaikan masalah ini secara tuntas untuk memberikan hak kemanusiaan kepada warga Palestina ini harus berhadapan dengan palang pintu politik global yang kuat sekali,” papar Gus Yahya.

Pengasuh Pondok Pesantren Raudlatut Thalibin Leteh, Rembang, Jawa Tengah itu menegaskan bahwa situasi kemanusiaan di Gaza dan Tepi Barat tidak dapat diabaikan. 

“Soal kemanusiaan tidak ada yang bisa terima sebetulnya. Tapi, peta kekuatan politik global masih sedemikian global sehingga upaya menyelesaikan masalah ini masih menghadapi kesulitan maka diperlukan konsolidasi yang lebih kuat,” jelasnya. 

Konflik ini, menurut Gus Yahya, memerlukan tindakan konkret dan efektif untuk mengakhiri penderitaan rakyat Palestina. Untuk mencapai solusi yang komprehensif, dukungan politik internasional yang solid dan terkoordinasi menjadi sangat penting. 

"Upaya untuk menyelesaikan konflik ini memerlukan konsolidasi politik internasional yang lebih kuat," katanya.

Seperti diketahui, Israel terus melancarkan serangan brutal kepada warga Palestina di Gaza Palestina sejak perang yang meletus pada 7 Oktober 2023 lalu.  

Terbaru, Pasukan Israel dilaporkan menembaki warga Gaza yang tengah berkerumun di area lintas truk pengirim bantuan pada Kamis (29/2/2024) waktu setempat.  

Militer Israel memberondong warga dengan senjata ketika ribuan warga yang lapar mengepung konvoi 38 truk bantuan. Serangan ini menyebabkan lebih dari 100 orang tewas puluhan terluka, termasuk beberapa orang terlindas truk.

Menurut laporan Palestinian Central Bureau of Statistics (PCBS), jumlah korban tewas Palestina sejak perang yang meletus pada 7 Oktober 2023 lalu telah mencapai angka lebih 30 ribu jiwa dengan lebih dari 74 ribu korban luka-luka.

Militer Israel dilaporkan telah membunuh sedikitnya 30.365 warga Palestina. PCBS mencatat bahwa 29.954 korban jiwa berada di Jalur Gaza, sementara 411 korban jiwa terdapat di Tepi Barat. Korban luka-luka saat ini mencapai 74.925.

Sebagai wujud kepedulian bagi warga Palestina, Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) melalui NU Care-LAZISNU mengajak masyarakat untuk menyalurkan bantuan dana kemanusiaan yang dapat disalurkan melalui NU Online Super App di fitur Zakat & Sedekah atau lewat tautan https://applink.nu.or.id/donation.

Apa Reaksi Anda?

like

dislike

love

funny

angry

sad

wow