Penarikan Relawan Banjir IAIN Palopo di Luwu: Misi Kemanusiaan Belum Usai!

Penarikan Relawan Banjir IAIN Palopo di Luwu: Misi Kemanusiaan Belum Usai!
Penarikan Relawan Banjir IAIN Palopo di Luwu: Misi Kemanusiaan Belum Usai!
Penarikan Relawan Banjir IAIN Palopo di Luwu: Misi Kemanusiaan Belum Usai!
Penarikan Relawan Banjir IAIN Palopo di Luwu: Misi Kemanusiaan Belum Usai!
Penarikan Relawan Banjir IAIN Palopo di Luwu: Misi Kemanusiaan Belum Usai!
Penarikan Relawan Banjir IAIN Palopo di Luwu: Misi Kemanusiaan Belum Usai!
Penarikan Relawan Banjir IAIN Palopo di Luwu: Misi Kemanusiaan Belum Usai!
Penarikan Relawan Banjir IAIN Palopo di Luwu: Misi Kemanusiaan Belum Usai!
Penarikan Relawan Banjir IAIN Palopo di Luwu: Misi Kemanusiaan Belum Usai!

Penarikan Relawan Banjir IAIN Palopo di Luwu

Luwu | hijaupopuler.id 

Sore itu, suasana di posko induk relawan banjir IAIN Palopo di Jl. Sawerigading Belopa dipenuhi rasa haru dan kebanggaan. Puluhan relawan yang telah membantu korban banjir di Luwu, akhirnya ditarik kembali ke kampus setelah mengabdikan dirinya sejak 4 Mei, hingga 12 Mei 2024 waktu lalu.

Dalam momen yang penuh emosional itu, ketua Prodi MBS IAIN Palopo, yang sekaligus ketua Relawan IAIN Palopo Akbar Sabani, menyampaikan rasa terima kasih yang mendalam atas dedikasi dan pengorbanan para relawan. 

"Kalian bukan hanya mengharumkan nama kampus, tetapi juga menjadi inspirasi bagi banyak orang. Solidaritas kalian menunjukkan bahwa kepedulian dan gotong royong masih hidup dalam masyarakat kita di Tana Luwu," ujarnya.

Selama dua minggu terakhir, para relawan ini telah berada di garis depan membantu korban banjir yang melanda Luwu. Mereka tidak hanya memberikan bantuan fisik, tetapi juga dukungan moral bagi para korban yang kehilangan tempat tinggal dan harta benda. 

Setiap hari, para relawan ini bekerja tanpa lelah mendistribusikan bantuan, membersihkan puing-puing, dan memberikan layanan kesehatan.

Salah satu relawan, menceritakan pengalamannya. "Saya melihat langsung bagaimana banjir ini menghancurkan rumah-rumah dan merenggut mata pencaharian warga. Tapi di sisi lain, saya juga melihat semangat kebersamaan yang luar biasa. Ini adalah pengalaman yang tak akan pernah saya lupakan," ungkapnya.

Penarikan relawan ini bukanlah akhir dari misi kemanusiaan IAIN Palopo. Akbar menegaskan bahwa kampus akan terus memantau perkembangan situasi di Luwu dan siap mengirimkan bantuan lagi jika dibutuhkan. "Bencana ini mungkin telah berlalu, tetapi pemulihan memerlukan waktu. Kami akan selalu siap membantu," ucapnya.

"Kepedulian dan tindakan nyata dari setiap individu dapat membuat perbedaan besar. Banjir di Luwu mengingatkan kita semua bahwa dalam setiap tragedi, selalu ada peluang untuk menunjukkan kebaikan, kepedulian dan solidaritas,"tutupnya.

Keberadaan relawan IAIN Palopo ini adalah bukti nyata bahwa semangat gotong royong dan kepedulian sosial masih kuat di hati masyarakat kita. Mereka telah memberikan contoh bahwa dalam menghadapi bencana, kita bisa saling mengandalkan dan bekerja bersama untuk bangkit kembali.

Apa Reaksi Anda?

like

dislike

love

funny

angry

sad

wow