UIN Palopo Dorong Riset Bermanfaat dan Berdampak Bagi Pemerintah dan Masyarakat
Rektor mendorong pentingnya melihat kembali sejauh mana penelitian mahasiswa dan dosen telah memberikan kontribusi nyata bagi pemerintah daerah maupun masyarakat. Foto : Humas UIN Palopo.
Palopo | hijaupopuler.id
Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LP2M) Universitas Islam Negeri (UIN) Palopo menggelar Seminar Hasil Kompetisi Penelitian Mahasiswa Tahun Anggaran 2025. Kegiatan berlangsung di Aula Mini Fakultas Syariah di kampus 1 jalan Agatis Kelurahan Balandai Kecamatan Bara, Kamis (13/11/2025) baru-baru ini.
Acara ini dihadiri Rektor UIN Palopo, Dr Abbas Langaji MAg, didampingi Ketua LP2M, Dr H Rukman AR Said Lc MThI. Jajaran reviewers turut hadir, di antaranya Prof Dr Muhaemin MA, Prof Dr Edhy Rustan MPd, Dr Masruddin SS MHum, Dr HM Zuhri Abu Nawas Lc MA, Dr Alia Lestari SSi MSi, Muh Darwis SAg MPd, Dr Firman SPd MPd, Dr Mujahidin Lc MEI, Dr Amrullah Harun SThI MHum, Fajrul Ilmy Darussalam SFil MPhil dan Ulfa SSos MSi.
Dalam sambutannya di pembukaan acara, Rektor Abbas mengajak seluruh peserta merefleksikan pelaksanaan penelitian dalam satu tahun terakhir. Ia menyampaikan pentingnya melihat kembali sejauh mana penelitian mahasiswa dan dosen telah memberikan kontribusi nyata bagi pemerintah daerah maupun masyarakat.
“Terkait kebijakan kita tiga tahun ke depan, sebelum itu saya ingin menengok ke beberapa tahun belakang. Mari kita refleksikan apakah di tahun 2023 sampai 2024 ada penelitian yang sudah menjadi acuan bagi pemerintah daerah, baik terkait kebijakan yang sudah ada maupun rekomendasi kebijakan baru yang dapat kita sodorkan,” ujarnya.
Rektor juga menyampaikan arah kebijakan penelitian tahun depan, di mana penelitian yang dibiayai akan difokuskan pada 12 klaster dengan satu tema besar terkait kebijakan. Ia berharap penelitian yang dilakukan benar-benar berdampak dan bermanfaat bagi masyarakat serta pemerintah.
Selain itu, ia mengungkapkan perlunya refreshment dalam bidang metodologi riset, terutama kuantitatif. Ia mendorong LP2M untuk mengadakan setidaknya tiga kali penyegaran pengetahuan pada Januari atau Februari. Program tersebut akan mencakup kelas penelitian kuantitatif, kualitatif, dan sosial.
“Ini penting karena reviewer-reviewer kita pun perlu membuka kembali buku-bukunya. Begitu juga mahasiswa. Mulai dari sekarang silakan dipersiapkan, termasuk untuk tingkat pascasarjana,” jelasnya.
Lebih lanjut, ia menargetkan agar pelaksanaan penelitian di tahun mendatang dapat dimaksimalkan, termasuk dalam hal publikasi ilmiah. Rektor menyampaikan pentingnya hasil penelitian untuk dipublikasikan, bukan hanya menjadi dokumen yang dibaca oleh penelitinya sendiri.
“Saya berharap dari penelitian ini ada yang dipublikasikan. Apa gunanya penelitian jika hanya disimpan dan tidak dibaca orang lain. Harapan saya, kegiatan ini berjalan dengan baik dan menghasilkan output yang benar-benar berdampak,” tutupnya.
Apa Reaksi Anda?
