Agama Harus Menjadi Perekat, Bukan Pemisah

Agama Harus Menjadi Perekat, Bukan Pemisah

Menag RI Prof Dr KH Nasaruddin Umar MA mengajak segenap elemen bangsa untuk menjadikan agama sebagai perekat. Foto: ilustrasi keagamaan.

Islami | hijaupopuler.id

Menteri Agama Nasaruddin Umar menegaskan bahwa ajaran agama harus berlandaskan cinta dan kerukunan, bukan perbedaan dan kebencian. 

Hal ini ia sampaikan dalam pertemuan Kuliah Kerja Profesi (KKP) Sekolah Staf dan Pimpinan Tinggi (Sespimti) Polri di Kantor Pusat Kementerian Agama, Lapangan Banteng, Jakarta Pusat, Jumat (7/3/2024).

Dalam kesempatan tersebut, Menag Nasaruddin menyoroti bagaimana agama kerap diajarkan dengan menonjolkan perbedaan, bahkan dalam beberapa kasus, memicu kebencian. Ia menilai paradigma ini harus diubah secara menyeluruh.

“Agama sejatinya mengajarkan keramahtamahan, persaudaraan, serta nilai-nilai kemanusiaan yang tinggi. Sudah saatnya kita memastikan bahwa agama menjadi perekat, bukan pemisah," ujarnya.

Ia juga menyinggung pola keberagamaan di Indonesia yang selama ini cenderung hanya sebatas koeksistensi, di mana masyarakat hidup berdampingan tanpa interaksi yang mendalam. 

Menurutnya, toleransi sejati seharusnya lebih dari sekadar tidak saling mengganggu. 

“Kita harus membangun ikatan persaudaraan yang lebih erat, bukan sekadar hidup bersama tanpa konflik,” tegasnya.

Menag juga menggarisbawahi pentingnya peran pendidikan agama dalam membentuk karakter bangsa. Ia mengajak para pendidik lintas agama untuk menanamkan nilai-nilai persatuan dalam ajaran mereka. 

"Guru-guru agama memiliki tanggung jawab besar dalam membentuk pemahaman anak-anak tentang keberagaman. Sejak dini, mereka harus diajarkan untuk menghargai perbedaan, bukan menjadikannya sekat sosial," katanya.

Lebih lanjut, Menag Nasaruddin menekankan bahwa harmoni antarumat beragama merupakan fondasi utama bagi keutuhan bangsa. 

Ia mengingatkan bahwa konflik sosial dapat ditangani aparat keamanan, tetapi konflik berbasis agama lebih kompleks karena sering kali berakar pada keyakinan ideologis. 

"Membangun harmoni bukan hanya tugas pemerintah, tetapi tanggung jawab kita bersama sebagai bangsa," ungkapnya.

Sebagai negara dengan populasi Muslim terbesar di dunia, Indonesia telah menunjukkan kemampuannya dalam menjaga harmoni dalam keberagaman. 

Menag pun mengajak seluruh elemen masyarakat untuk terus memperkuat toleransi dan menjadikan agama sebagai jembatan pemersatu.

“Keunikan Indonesia terletak pada semangat kebersamaannya dalam keberagaman. Inilah yang harus kita rawat demi keutuhan bangsa,” pungkasnya.

Apa Reaksi Anda?

like

dislike

love

funny

angry

sad

wow