Akselerasi Menuju Indeksasi Internasional, LP2M UIN Palopo Gelar Pendampingan Pengelola Jurnal
Kegiatan ini dinilai menjadi langkah nyata UIN Palopo untuk memperkuat kualitas publikasi ilmiah. Foto : Humas UIN Palopo.
Palopo | hijaupopuler.id
Universitas Islam Negeri (UIN) Palopo melalui Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LP2M) menyelenggarakan kegiatan Pendampingan Akselerasi Jurnal Indeksasi Internasional pada Senin (20/10/2025) lalu.
Kegiatan ini berlangsung sehari penuh melalui aplikasi zoom meeting, diikuti 50 peserta yang merupakan para pengelola jurnal di lingkungan UIN Palopo. Bertujuan untuk meningkatkan kapasitas dan kompetensi pengelola jurnal agar mampu memenuhi standar internasional, khususnya DOAJ dan Scopus.
Kegiatan ini menghadirkan dua narasumber ahli di bidang pengelolaan jurnal bereputasi, yakni Dr Muhammad Chairul Huda MH, editor-in-chief Jurnal Sinta 1 yang juga terindeks Scopus Q1, serta Dr Busro MAg, editor-in-chief Jurnal Religious: Jurnal Studi Agama-agama dan Lintas Budaya (Sinta 2) sekaligus Editor Jurnal Khasanah Hukum (Sinta 1 dan Scopus Q2). Dr Chairul Huda memaparkan materi bertajuk Strategi Akselerasi Jurnal Menuju Indeksasi Internasional Scopus, sementara Dr Busro membahas Standar Indeksasi DOAJ.
Dalam pemaparannya, kedua narasumber menekankan pentingnya pengelolaan jurnal berbasis best practice internasional, mulai dari tata kelola OJS, etika publikasi, hingga strategi peningkatan reputasi jurnal.
Peserta aktif berdiskusi dan menyampaikan berbagai kendala yang dihadapi dalam pengelolaan jurnal, baik dari sisi substansi maupun manajemen. Diskusi berlangsung interaktif dan menghasilkan sejumlah action plan yang akan menjadi tindak lanjut bagi masing-masing pengelola jurnal.
Ketua LP2M UIN Palopo, Dr H Rukman AR Said Lc MThI, dalam sambutannya menyampaikan, kegiatan ini merupakan langkah nyata UIN Palopo untuk memperkuat kualitas publikasi ilmiah.
“Kami berkomitmen memberikan pendampingan berkelanjutan kepada pengelola jurnal agar mampu menembus indeksasi internasional. Ini adalah bagian dari upaya peningkatan reputasi akademik universitas,” ujarnya.
Apa Reaksi Anda?
