Efektivitas Program Pesantren Mahasiswa dalam Meningkatkan Kemampuan Baca Al-Qur’an

Program Pesantren Mahasiswa Ma’had Al-Jami’ah ini efektif dalam meningkatkan kemampuan baca Al-Qur’an mahasiswa UIN Palopo.
Jurnal | hijaupopuler.id
Fenomena buta aksara Al-Qur’an di kalangan mahasiswa Islam, termasuk di lingkungan Perguruan Tinggi Keagamaan Islam, menjadi perhatian serius dalam dunia pendidikan Islam.
Tulisan ini bertujuan untuk mengevaluasi efektivitas Program Pesantren Mahasiswa dalam meningkatkan kemampuan membaca Al-Qur’an di Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Palopo, yang kini beralih status menjadi Universitas Islam Negeri (UIN) Palopo.
Hasil penelitian para penulis, menunjukkan adanya peningkatan yang signifikan dalam kemampuan membaca Al-Qur’an setelah mengikuti program tersebut. Temuan ini menunjukkan bahwa Program Pesantren Mahasiswa secara signifikan berkontribusi dalam mengurangi tingkat buta aksara Al-Qur’an di kalangan mahasiswa. Sehingga dengan demikian, program ini dapat dijadikan model pembinaan keagamaan dalam meningkatkan literasi Al-Qur’an di lingkungan pendidikan tinggi Islam.
Buta aksara Al-Qur'an
Fenomena buta aksara Al-Qur’an di kalangan mahasiswa Islam, terutama di Perguruan Tinggi Keagamaan Islam, menjadi masalah serius yang berimplikasi pada menurunnya budaya membaca Al-Qur’an di lingkungan keluarga Muslim.
Berdasarkan hasil placement test di Universitas Pendidikan Indonesia, hanya 29% dari 2.729 mahasiswa yang mampu membaca Al-Qur’an, menunjukkan bahwa masih banyak mahasiswa yang mengalami kesulitan dalam membaca dengan baik dan benar sesuai kaidah Ilmu Tajwid.
Faktor penyebab utama meliputi kurang optimalnya pembelajaran agama di sekolah, rendahnya motivasi individu, kurangnya efektivitas metode pengajaran, serta minimnya perhatian orang tua dalam membimbing anak-anak mereka dalam membaca Al-Qur’an.
Dalam merespons masalah ini, beberapa Perguruan Tinggi Keagamaan Islam telah mengembangkan program pesantren mahasiswa, seperti Ma’had Al-Jami’ah yang diterapkan di UIN Maulana Malik Ibrahim Malang sejak tahun 2000.
Program tersebut bertujuan untuk meningkatkan pemahaman keislaman mahasiswa, terutama dalam membaca dan memahami Al-Qur’an. Namun, masih diperlukan evaluasi terkait efektivitas program tersebut dalam meningkatkan kemampuan membaca Al-Qur’an para mahasiswa.
Indikator kemampuan membaca Al-Qur’an sendiri diproksikan dengan kelancaran membaca, ketepatan membaca dan kesesuaian dengan makharijul huruf.
Dalam pelaksanaan program Ma’had Al-Jami’ah UIN Palopo penulis berperan sebagai Muwajjih dalam program pesantren mahasiswa tahun 2024.
Program pesantren mahasiswa
Para peserta program pesantren mahasiswa Ma’had Al-Jami’ah UIN Palopo tahun 2024 dibagi menjadi 10 gelombang. Mahasiswa yang dianggap mahir dalam membaca Al-Qur’an dikelompokkan ke dalam gelombang 14 hari, sedangkan mahasiswa yang dianggap butuh pembinaan khusus dalam peningkatan kemampuan membaca Al-Qur’an dikelompokkan dalam gelombang 21 hari.
Pada saat program pesantren mahasiswa berlangsung, peserta yang mengikuti program berkisar antara 70-120 peserta dalam tiap gelombang. Peserta yang mengikuti program akan dibagi menjadi beberapa kelompok dan tiap kelompok akan dibina oleh 2 orang muwajjih dan muwajjihah.
Muwajjih dan muwajjihah merupakan orang yang diberikan amanah untuk membina dan mengawasi peserta selama kegiatan program pesantren mahasiswa berlangsung.
Peserta program pesantren mahasiswa tiap hari diberikan pembinaan terhadap peningkatan kemampuan membaca Al-Qur’an mereka. Pelaksanaan pembelajarannya menggunakan berbagai macam metode pembelajaran Al-Qur’an, diantaranya metode Kajian, Tahsin dan Talaqqi.
Metode pembelajaran Al-Qur’an yang bervariasi tersebut dimaksudkan agar peserta tidak bosan dan jenuh selama kegiatan pemondokan dan juga agar proses pembelajaran dapat mudah diterima oleh peserta.
Program pesantren mahasiswa Ma’had Al-Jami’ah UIN Palopo ini juga tidak hanya sebatas membina kemampuan membaca Al-Qur’an mahasiswa, namun terlebih juga membina akhlak dan membentuk karakter mahasiswa yang moderat dalam beragama.
Hal itu dilakukan dan ditanamkan melalui pembelajaran atau kajian yang diisi oleh Murobbi dan Murobbiah Ma’had Al-Jami’ah, yang merupakan dosen senior UIN Palopo yang berlatar belakang pondok pesantren yang diberi amanah menyampaikan materi selama program pesantren mahasiswa berlangsung.
Di antara materi yang dimaksud antara lain, materi aqidah, akhlaqul lil banin wa lil banat, pembinaan syariah, dan penguatan nilai moderasi beragama. Juga diisi dengan materi siraman rohani oleh Rektor, pengelola Ma’had Al-Jami’ah, dosen atau guru besar UIN Palopo, dan juga dosen tamu yang sedang berkunjung.
Olehnya itu, mahasiswa UIN Palopo diharapkan tidak hanya menjadi alumni yang paham berdasarkan disiplin dan konsentrasi akademik masing-masing namun juga mahir dalam membaca Al-Qur’an serta berkarakteristik muslim sesuai dengan assunnah dan moderat.
Di akhir program pesantren mahasiswa ini diisi dengan materi sholat khusyu’ dan taubat, lalu dilanjutkan praktiknya ba’da isya. Setelahnya diisi dengan renungan yang biasanya dipimpin langsung oleh Mudir Ma’had.
Pada saat renungan berlangsung tidak sedikit peserta yang menangis terbawa suasana, baik karena teringat orang-orang terdekat ataupun kesalahan-kesalahan pribadi yang pernah diperbuat.
Setelah renungan dilanjutkan dengan ta’aruf antara sesama peserta juga Muwajjih dan Muwajjihah, dengan maksud untuk saling memaafkan dan mengikhlaskan selama rangkaian kegiatan program berlangsung.
Kesimpulan
Berdasarkan placement test dalam program pesantren mahasiswa tahun 2024, banyak mahasiswa berada dalam kategori kurang dan cukup dalam membaca Al-Qur’an.
Selama program berlangsung 21 hari, mahasiswa diasramakan dan mendapatkan pembinaan intensif, termasuk pengajaran tajwid seperti makharijul huruf dan hukum bacaan dengan berbagai metode pengajaran yang fleksibel.
Hasil pre-test menunjukkan bahwa banyak mahasiswa masih memiliki kemampuan membaca yang lemah, sehingga program ini diharapkan dapat meningkatkan kualitas bacaan mereka melalui pendekatan yang terstruktur dan sistematis.
Program pesantren mahasiswa Ma’had Al-Jami’ah ini efektif dalam meningkatkan kemampuan bacaan Al-Qur’an mahasiswa UIN Palopo.
Fiqran Abdillah, Mardi Takwim dan M Zuljalal Al-Hamdany | Sivitas Akademika UIN Palopo
Tulisan ini merupakan amplifikasi dari karya yang telah terbit di JOSSE: Journal of Social and Scientific Education, Vol. 1 No. 3: 129-136. Selengkapnya di https://ssed.or.id/journal/josse/index.
Apa Reaksi Anda?






