Khutbah Jumat : Alam Dan Kehidupan Dalam Pandangan Islam

Manusia, alam dan kehidupan yang saling terkait. Sumber ilustrasi : klikhijau.com
Khutbah | hijaupopuler.id
Alam raya merupakan tempat berlangsungnya kehidupan, pun benar bila dikatakan bahwa kehidupan berlangsung di alam raya. Apabila alam raya masih ada, maka di situ masih ada kehidupan, begitu juga apabila kehidupan di dunia telah tiada maka alam raya yang dirasakan oleh manusia pun akan menghilang. Begitulah Allah Swt. menciptakan, memelihara dan pada akhirnya akan menghancurkan dunia ini.
Tema khutbah edisi Jumat kali ini adalah 'Alam Dan Kehidupan Dalam Pandangan Islam.' Cukup relevan dengan kondisi akhir-akhir ini yang seperti tiada hentinya musibah dan bencana alam hadir di sekitar kita. Semoga bermanfaat!
Khutbah I (pertama)
اَلْحَمْدُ لِلّٰهِ رَبِّ الْعَالَمِيْنَ، وَبِهِ نَسْتَعِيْنُ عَلَى أُمُوْرِ الدُّنْيَا وَالدِّيْنِ، وَالصَّلَاةُ وَالسَّلَامُ عَلَى أَشْرَفِ اْلأَنْبِيَاءِ وَالْمُرْسَلِيْنَ، نَبِيِّنَا مُحَمَّدٍ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ وَعَلَى اٰلِهِ وَأَصْحَابِهِ وَالتَّابِعِيْنَ وَمَنْ تَبِعَهُمْ بِإِحْسَانٍ إِلىَ يَوْمِ الدِّيْنِ، أَشْهَدُ أَنْ لَا إِلٰهَ إِلَّا الله وَحْدَهُ لَاشَرِيْكَ لَهُ الْمَلِكُ الْحَقُّ اْلمُبِيْن. وَأَشْهَدُ أَنَّ سَيِّدَنَا مُحَـمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ صادِقُ الْوَعْدِ اْلأَمِيْن. أَمَّا بَعْدُ، فَيَا أَيُّهَا الْحَاضِرُوْنَ اِتَّقُوا اللهَ حَقَّ تُقَاتِهِ وَلَا تَمُوْتُنَّ إِلَّا وَأَنْتُمْ مُسْلِمُوْنَ. فَقَالَ اللهُ تَعَالَى : يٰٓاَيُّهَا النَّاسُ اِنَّا خَلَقْنٰكُمْ مِّنْ ذَكَرٍ وَّاُنْثٰى وَجَعَلْنٰكُمْ شُعُوْبًا وَّقَبَاۤىِٕلَ لِتَعَارَفُوْاۚ اِنَّ اَكْرَمَكُمْ عِنْدَ اللّٰهِ اَتْقٰىكُمْۗ اِنَّ اللّٰهَ عَلِيْمٌ خَبِيْرٌ
Ma’asyiral muslimin jamaah Jumat yang dirahmati Allah swt
Alhamdulillaahirabbil'aalamiin, segala puji bagi Allah swt, yang telah menganugerahkan kita kesempatan untuk terus hidup dan merasakan nikmat-Nya. Dengan rahmat tersebut kita dapat terus menjalani kehidupan dengan penuh harapan untuk terus memperbaiki diri, khususnya pada momentum bulan Sya'ban jelang Ramadhan ini.
Shalawat dan salam mari senantiasa kita haturkan kepada junjungan dan panutan kita, Nabi Muhammad saw, allahumma shalli ‘alaihi, sebagai tanda penghormatan dan kekaguman kita terhadap beliau yang merupakan suri tauladan bagi seluruh umat manusia. Semoga kita semua bisa terus istiqamah mengikuti jejak dan teladan yang telah dicontohkan olehnya.
Kami selaku Khatib tak henti-hentinya mengajak dan mengingatkan kepada kami sendiri, keluarga dan semua jamaah yang hadir pada pelaksanaan shalat Jumat ini, untuk terus meningkatkan iman dan taqwa, serta mengamalkan ajaran Islam dalam kehidupan sehari-hari. Dengan itu semua, insya Allah kita bisa menjadi pribadi yang lebih baik dari waktu ke waktu.
Ma’asyiral muslimin jamaah Jumat yang dirahmati Allah swt
Kata Islam, menurut pandangan umum yang berlaku, mempunyai konotasi dan diartikan sebagai agama Allah swt. Agama artinya jalan. Islam adalah agama Allah swt, yang berarti Islam adalah jalan menuju-Nya dan juga bersumber daripada-Nya. Allah swt adalah Tuhan seru sekalian alam, Ia menciptakan, menguasai dan mengatur alam semesta ini. Allah swt yang mengembangkan alam beserta segala isinya, serta mengarahkan perkembangannya. Allah swt yang juga menjadi sumber dan tempat kembalinya segala sesuatu.
Dalam kehidupan dunia ini menuju kehidupan di akhirat kelak, pada hakikatnya Islam yang serba utama ini, benar-benar dapat dirasakan dan diamati, akan menjadi rahmat bagi semesta alam sebagai sebuah manhaj atau sistem kehidupan, apabila sungguh-sungguh secara nyata diamalkan oleh para pemeluknya. Dengan demikian Islam menjadi sistem keyakinan, sistem pemikiran, dan sistem tindakan yang menyatu dalam diri seorang muslim sebagaimana menjadi pesan utama risalah dakwah Islam.
Manusia hidup di alam dan menjadikannya sebagai sebagai sumber kehidupan. Manusia menjadi bagian dari alam sekitar, merupakan bagian alam yang aktif. Manusia mendapatkan, mengambil, mengolah dan bahkan mengubah kebutuhan hidupnya dari alam, tentu dalam rangka keberlangsungan kehidupan. Alam dan kehidupan merupakan dua hal yang tidak dapat dipisahkan antara satu sama lain.
Alam dan kehidupan menjadi hal yang selalu menarik untuk dikaji. Sebab di alam dan kehidupan inilah manusia berada untuk sementara waktu. Sehingga menjadi penting untuk dilihat bagaimana sesungguhnya Islam memandang kedua persoalan ini, dengan harapan menemukan hakikat keduanya sebagai bekal manusia ke kehidupan sebenarnya.
Ma’asyiral muslimin jamaah Jumat yang dirahmati Allah swt
Kejadian alam semesta sesungguhnya adalah sebagai manifestasi dan kenyataan dari rencana Allah swt, yang sebenarnya sudah diberitahukan kepada manusia lewat Alquran. Sebelum kejadian tersebut, dengan tidak ada tekanan apakah manusia mau atau tidak memahaminya guna mendapatkan takwil isyarat-Nya.
Alquran sendiri diturunkan bukan hanya kepada umat Islam, tetapi sebagai mediator menyampaikan pesan Tuhan pencipta alam kepada semua makhluk-Nya. Alquran yang sedemikian sempurna ini memberi kabar dan cerita semua kejadian di alam semesta ini. Kemukjizatan Alquran ditandai dengan keorisinalannya sejak diturunkan. Kitab suci ini juga tidak akan lekang dimakan pergeseran masa dan dapat diuji dari sudut mana pun juga.
Salah satu hal yang membuat takjub para ilmuwan adalah adanya persesuaian antara konsep penciptaan alam semesta menurut Alquran dan sains modern. Dalam pandangan sains modern, pada awalnya alam semesta ini masih berupa kabut gas yang panas dan kemudian terpisah. Terpisahnya kabut gas ini merupakan proses awal terciptanya galaksi-galaksi. Dari pecahan-pecahan kabut gas tersebut selanjutnya melalui proses evolusi terbentuk milyaran matahari dengan planet-planetnya, termasuk bumi yang kita huni ini. Ilmuwan cerdas yang pertama kali mengemukakan teori di atas bernama Laplace dari Perancis dan Immanue Kant dari Jerman.
Meskipun demikian, ratusan tahun sebelum ilmuwan itu mengemukakan teorinya, Alquran sesungguhnya telah menyebutkan secara gamblang. sebagaimana tertulis dalam Q.S. Al-Anbiya [21] ayat 30, yang berbunyi:
اَوَلَمْ يَرَ الَّذِيْنَ كَفَرُوْٓا اَنَّ السَّمٰوٰتِ وَالْاَرْضَ كَانَتَا رَتْقًا فَفَتَقْنٰهُمَاۗ وَجَعَلْنَا مِنَ الْمَاۤءِ كُلَّ شَيْءٍ حَيٍّۗ اَفَلَا يُؤْمِنُوْنَ
Yang terjemahnya, "Dan apakah orang-orang yang kafir tidak mengetahui bahwasanya langit dan bumi itu keduanya dahulu adalah sesuatu yang padu, kemudian Kami pisahkan antara keduanya. Dan daripada air Kami jadikan segala sesuatu yang hidup. Maka mengapakah mereka tiada juga yang beriman?"
Ma’asyiral muslimin jamaah Jumat yang dirahmati Allah swt
Sementara itu, ayat tentang asal mula alam semesta dari kabut atau nebula terdapat dalam Q.S. Fushshilat [41] ayat 11, yang berbunyi:
ثُمَّ اسْتَوٰىٓ اِلَى السَّمَاۤءِ وَهِيَ دُخَانٌ فَقَالَ لَهَا وَلِلْاَرْضِ ائْتِيَا طَوْعًا اَوْ كَرْهًاۗ قَالَتَآ اَتَيْنَا طَاۤىِٕعِيْنَ
Yang terjemahnya, "Kemudian Dia menuju kepada penciptaan langit dan langit itu masih merupakan asap, lalu Dia berkata kepadanya dan kepada bumi: 'Datanglah kamu keduanya menurut perintah-Ku dengan suka hati atau terpaksa.' Keduanya menjawab: 'Kami datang dengan suka hati."
Ma’asyiral muslimin jamaah Jumat yang dirahmati Allah swt
Terdapat beberapa poin penting yang dapat dipetik dari ayat-ayat tadi, di antaranya bahwa antara langit dan bumi semula merupakan satu kesatuan lalu mengalami proses pemisahan. Lalu disebutkan adanya kabut gas atau dukhan sebagai materi penciptaan kosmos. Dan yang ketiga, disebutkan pula bahwa penciptaan kosmos atau alam semesta tidak terjadi sekaligus, tetapi secara bertahap,
Apabila dikaitkan dengan sejumlah teori seputar terjadinya kosmos menurut sains modern, maka konsep penciptaan semesta yang tertera dalam Alquran tidak dapat disangkal lagi kebenarannya. Adanya kumpulan kabut gas dan terjadinya pemisahan kabut gas tersebut atau dikenal dengan proses evolusi terbentuknya alam semesta, sudah dipaparkan secara jelas oleh Alquran jauh sebelum sains modern mengemukakannya.
Semula alam semesta ini terdiri dari satu kumpulan gas, yakni gas hidrogen dan sedikit helium yang berputar secara pelan. Itu terjadi pada zaman kuno, bermilyar-milyar tahun yang lalu. Kumpulan gas tersebut kemudian menjadi potongan-potongan yang sangat besar dan banyak. Ahli astrofisika memperkirakan tiap potongan tersebut besarnya satu milyar sampai seratus milyar kali dari matahari. Sedangkan besarnya matahari sekitar tiga ratus ribu kali dari bumi.
Ma’asyiral muslimin jamaah Jumat yang dirahmati Allah swt
Lalu bagaimana Islam memandang tentang kehidupan kita di dunia ini? Sebenarnya seluruh kejadian kehidupan di alam semesta ini, sudah terjadi dan kejadiannya mengikuti segala rencana dan konsep yang sudah tertera di dalam Alquran. Gambaran jelasnya, bahwa semua proses alam semesta ini mengikuti dan mengekor pada segala yang tertuang dalam Alquran, apakah diketahui atau tidak tabir rahasianya oleh manusia.
Dalam pandangan Islam, kehidupan yang manusia rasakan di dunia ini sesungguhnya adalah satu di antara dua kehidupan yang Allah swt ciptakan, yaitu kehidupan dunia dan kehidupan akhirat. Di akhirat, Allah swt menyiapkan dua tempat. Sementara di kehidupan ini Allah swt hanya menjadikan dua jalan, yaitu jalan keselamatan dan jalan kebinasaan. Kehadiran manusia di dunia ini bukanlah kehendak manusia itu sendiri, tetapi kehendak Allah swt. Bumi ini diciptakan untuk manusia sebagai tempat mendapatkan keperluan dalam menyempurnakan ketaatan kepada Allah swt.
Kehidupan kita di dunia ini hanya sementara, penderitaan yang dialami di dunia betapa pun beratnya juga sementara. Demikian pula kebahagiaan yang dirasakan semewah apa pun hanya sementara. Kehidupan dunia walau milyaran tahun lamanya, suatu saat pasti akan berakhir, karena Allah swt menciptakan makhluk yang bernama kematian. Kehidupan di dunia ini walau sementara, tetapi sangat menentukan kehidupan selanjutnya, karena dunia diciptakan untuk persiapan akhirat. Dan kematian adalah awal dari kehidupan selama-lamanya. Dunia adalah tempat beramal dan akhirat adalah darul jasa. Apa yang ditanam di dunia akan diperoleh di akhirat.
Hal ini hadirin seperti dalam sabda Nabi saw yang mengatakan bahwa, "Dunia adalah ladang akhirat, barang siapa yang menanam kebaikan akan mendapat apa yang ia inginkan. Dan barang siapa menanam keburukan akan mendapat penyesalan."
Ma’asyiral muslimin jamaah Jumat yang dirahmati Allah swt
Dunia bukanlah tempat bersenang-senang bagi orang beriman, sebab hanya surga tempat bersenang-senang. Dan dunia juga bukan tempat untuk beristirahat, sebab tempat peristirahatan adalah alam kubur. Dunia sebagai tempat berteduh, ibarat seorang musafir yang berteduh di bawah pohon lalu pergi lagi.
Allah swt berkehendak dan manusia juga punya keinginan, hidup dan mati adalah kehendak Allah swt. Dia berkeinginan agar di antara kehidupan dan kematian, manusia berjalan di atas petunjuk-Nya. Apabila manusia menyandarkan segala keinginannya kepada perintah-Nya, maka Allah swt akan memenuhi keinginannya. Namun jika ia mengikuti keinginan dirinya sendiri, maka Allah swt akan membuatnya sibuk dengan keinginannya, tanpa ada rasa puas. Allah swt akan menanamkan rasa kefakiran dalam hidupnya.
Dunia dikumpulkan untuk ditinggalkan dan akhirat dikumpulkan untuk didatangi. Orang yang paling pandai di dalam kehidupan ini bukanlah mereka yang mampu mengumpulkan harta sebanyak-banyaknya, orang yang cerdik adalah orang yang sibuk mengumpulkan amal kebaikan untuk menyiapkan kehidupan akhiratnya.
Ma’asyiral muslimin jamaah Jumat yang dirahmati Allah swt
Di penghujung khutbah ini, marilah kita senantiasa meningkatkan amal kebaikan di kehidupan dunia kita ini. Amalan kita di dunia ini akan berdampak hingga di akhirat nanti. Mari kita kembali mengingat, betapa banyak manusia yang dihadirkan ke dunia ini tetapi mereka lupa tujuan hidupnya, untuk apa mereka dihadirkan di muka bumi ini? Orang yang pandai maupun bodoh, tua dan muda, yang besar dan kecil telah lupa. Bahkan sengaja melupakan, bahwa manusia dihadirkan ke dunia ini untuk diuji dan untuk beribadah dan menyembah Allah swt.
بَارَكَ اللهُ لِيْ وَلَكُمْ فِي الْقُرْاٰنِ الْعَظِيْمِ وَنَفَعَنِي وَاِيَّاكُمْ بِمَا فِيْهِ مِنَ الْاٰيَاتِ وَالذِّكْرِ الْحَكِيْمِ وَتَقَبَّلَ مِنِّيْ وَمِنْكُمْ تِلَاوَتَهُ اِنَّهُ هُوَ السَّمِيْعُ الْعَلِيْمُ.
Khutbah II (kedua)
الْحَمْدُ لِلّٰهِ. وَالصَّلَاةُ وَالسَّلَامُ عَلَى نَبِيِّنَا مُحَمَّدٍ بنِ عَبدِ الله وَعَلَى اٰلِهِ وَأَصْحَابِهِ وَمَنْ تَبِعَهُمْ بِإِحْسَانٍ إِلَى يَوْمِ القِيَامَةِ. أَشْهَدُ أَنْ لَّا إِلهَ إِلَّا اللهُ وَحْدَهُ لَا شَرِيْكَ لَهُ، وَأَشْهَدُ أَنَّ سَيِّدَنَا مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ، لَا نَبِيَّ بَعْدَهُ. أَمَّا بَعْدُ، فَيَا أَيُّهَا الْحَاضِرُوْنَ المُسْلِمُونَ. اِتَّقُوا اللهَ حَقَّ تُقَاتِهِ وَاعلَمُوا إِنَّ ٱللَّهَ مَعَ ٱلَّذِينَ ٱتَّقَواْ وَّٱلَّذِينَ هُم مُّحْسِنُونَ. قَالَ اللهُ تَعاَلَى إِنَّ اللهَ وَمَلآئِكَتَهُ يُصَلُّوْنَ عَلىَ النَّبِىِّ يآ اَيُّهَا الَّذِيْنَ آمَنُوْا صَلُّوْا عَلَيْهِ وَسَلِّمُوْا تَسْلِيْمًا اَللّٰهُمَّ اغْفِرْ لِلْمُؤْمِنِيْنَ وَاْلمُؤْمِنَاتِ وَاْلمُسْلِمِيْنَ وَاْلمُسْلِمَاتِ الاَحْيآءِ مِنْهُمْ وَاْلاَمْوَاتِ. اَللّٰهُمَّ أَعِزَّ اْلإِسْلاَمَ وَاْلمُسْلِمِيْنَ وَأَذِلَّ الشِّرْكَ وَاْلمُشْرِكِيْنَ. اَللّٰهُمَّ ادْفَعْ عَنَّا اْلبَلاَءَ وَاْلوَبَاءَ وَالزَّلاَزِلَ وَسُوْءَ اْلفِتْنَةِ وَاْلمِحَنَ مَا ظَهَرَ مِنْهَا وَمَا بَطَنَ عَنْ بَلَدِنَا اِنْدُونِيْسِيَّا خآصَّةً وَسَائِرِ اْلبُلْدَانِ اْلمُسْلِمِيْنَ عآمَّةً يَا رَبَّ اْلعَالَمِيْنَ. اَللّٰهُمَّ انْصُرْ إِخْوَانَنَا فِي فَلِسْطِيْن وَلُبْنَان وَسَائِرِ العَالَمِيْنَ. اَللّٰهُمَّ اجْعَلْ بَلْدَتَنَا اِنْدُونِيْسِيَّا بَلْدَةً طَيِّبَةً وَمُبَارَكَةً وَمُزْدَهِرَةً. رَبَّنَا آتِناَ فِى الدُّنْيَا حَسَنَةً وَفِى اْلآخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ. رَبَّنَا ظَلَمْنَا اَنْفُسَنَا وَإنْ لَمْ تَغْفِرْ لَنَا وَتَرْحَمْنَا لَنَكُوْنَنَّ مِنَ اْلخَاسِرِيْنَ عِبَادَ اللهِ! إِنَّ اللهَ يَأْمُرُكُم بِاْلعَدْلِ وَاْلإِحْسَانِ وَإِيْتآءِ ذِي اْلقُرْبىَ وَيَنْهَى عَنِ اْلفَحْشآءِ وَاْلمُنْكَرِ وَاْلبَغْيِ يَعِظُكُمْ لَعَلَّكُمْ تَذَكَّرُوْنَ وَاذْكُرُوا اللهَ اْلعَظِيْمَ يَذْكُرْكُمْ وَاشْكُرُوْاهُ عَلىَ نِعَمِهِ يَزِدْكُمْ وَلَذِكْرُ اللهِ أَكْبَرُ
Reski Azis SSosI MPdI
Wakil Ketua PW GP Ansor Sulsel & Tenaga Pengajar di IAIN Palopo
Apa Reaksi Anda?






