Khutbah Idul Fitri 2025: Kebangkitan Ekonomi Dan Pendidikan Untuk Masa Depan Bangsa

Khutbah Idul Fitri 2025: Kebangkitan Ekonomi Dan Pendidikan Untuk Masa Depan Bangsa

Idul Fitri adalah momentum untuk bangkit, bukan hanya secara spiritual tetapi juga dalam kehidupan sosial, ekonomi dan pendidikan.

Khutbah | hijaupopuler.id

Berikut ini redaksi menerbitkan tulisan Khutbah Idul Fitri 1446 H dari cendekiawan asal UIN Saizu Purwekorto, Jawa Tengah, Dr Muhammad Ash-Shiddiqy ME, yang dapat menjadi rujukan atau dibaca para Khatib di Khutbah 'Ied-nya, atau sekadar menjadi bacaan reflektif kita di momen hari kemenangan.

Semoga bermanfaat.

Khutbah I (pertama)

اللّهُ أَكْبَرُ 9× كبيرا، وَالْحَمْدُ لِلَّهِ كَثِيرًا، وَسُبْحَانَ اللَّهِ بُكْرَةً وَأَصِيلًا. لَا إِلَهَ إِلَّا اللَّهُ وَاللّهُ أَكْبَرُ، اللّهُ أَكْبَرُ وَلِلَّهِ الْحَمْدُ.

الحمد لله الَّذِي أرْشَدَنا إلى سَبِيلِ الرَّشَادِ مِنَ الإيمَانِ والإسلامِ، وحَرَّمَ علَيْنا صِيامَ هذا اليَوْمِ على الدَّوام، وقد كَتَبَ علينا نُهُرَ شهرِ رمضانَ الصيامَ، وأحَثّنا في لَيَالِيْهِ على القِيَام، لِلْوُصُول إلى دَرَجَةِ التقوى والنجاةِ فِيْمَا يُرَامُ. أشهد أن لا الهَ إلا اللهُ وأشهد أن محمدا عبدُهُ ورسولُهُ المبعوثُ رحمةً لكَافَّةِ الأنام. اللهم صَلِّ على نَبِيِّك ورسولِك سيِّدِنا محمدٍ وعلى آله وصَحْبِه وجميعِ من تَبِعَهُ في سَبِيْلِ المُرَامِ.

أما بعد، فيا عباد الله رحمكم الله، أوصيكم بتقوى الله فقد فاز المتقون.

Kaum muslimin rahimakumullah,

Hari ini kita merayakan Idul Fitri sebagai tanda kemenangan setelah sebulan penuh kita menahan lapar, dahaga dan hawa nafsu. Namun, kemenangan sejati bukan hanya kembali kepada keadaan semula, melainkan menjadi pribadi yang lebih baik.  

Kita semua menyadari bahwa kondisi ekonomi saat ini sedang menghadapi tantangan besar. Inflasi meningkat, harga kebutuhan pokok melonjak, pengangguran bertambah dan ketidakpastian ekonomi semakin terasa. Banyak saudara kita yang kesulitan mencari pekerjaan, usaha kecil yang merugi, serta pendidikan yang masih belum merata.  

Dalam situasi ini, kita harus ingat bahwa Islam mengajarkan kita untuk tidak berputus asa, melainkan terus berusaha dan bertawakal kepada Allah swt. Ia berfirman di dalam al-Qur'an:  

إِنَّ اللَّهَ لَا يُغَيِّرُ مَا بِقَوْمٍ حَتَّى يُغَيِّرُوا مَا بِأَنْفُسِهِمْ

Terjemahnya, "Sesungguhnya Allah tidak akan mengubah keadaan suatu kaum sebelum mereka mengubah keadaan diri mereka sendiri." (QS. Ar-Ra'd: 11)  

Ayat ini menjadi pengingat bagi kita bahwa jika kita ingin bangkit dari kondisi ekonomi yang sulit, kita harus melakukan perubahan dalam cara berpikir, bekerja dan berusaha.

Ma’asyiral muslimin jamaah 'ied yang dirahmati Allah swt,

Islam sendiri memberikan beberapa prinsip yang dapat kita terapkan untuk membangkitkan ekonomi:  

Yang pertama, bekerja keras dan tidak bergantung pada orang lain. Rasulullah ﷺ bersabda:

   ما أَكَلَ أَحَدٌ طعامًا قَطُّ خَيْرًا مِنْ أَنْ يَأْكُلَ مِنْ عَمَلِ يَدِهِ، وَإِنَّ نَبِيَّ اللَّهِ دَاوُدَ كَانَ يَأْكُلُ مِنْ عَمَلِ يَدِهِ 

Artinya, "Tidak ada makanan yang lebih baik daripada hasil kerja tangan sendiri, dan sesungguhnya Nabi Dawud pun makan dari hasil kerja tangannya sendiri." (HR. Bukhari)

Hadits ini mengajarkan kita untuk mandiri, berusaha dengan sungguh-sungguh dan tidak hanya bergantung pada bantuan orang lain atau pemerintah.

Lalu yang kedua, mengutamakan kejujuran dan keberkahan dalam bisnis. Di dalam perdagangan, Islam mengajarkan pentingnya kejujuran, sebagai Rasulullah ﷺ bersabda:

التَّاجِرُ الصَّدُوقُ الأَمِينُ مَعَ النَّبِيِّينَ وَالصِّدِّيقِينَ وَالشُّهَدَاءِ

Artinya, "Pedagang yang jujur dan terpercaya akan bersama para Nabi, orang-orang yang jujur dan para syuhada." (HR. Tirmidzi)  

Oleh karena itu hadirin, kita harus menjalankan usaha dengan jujur, tidak curang dan mencari keberkahan dalam rezeki kita.

Adapun yang ketiga, bagaimana kita dapat mengembangkan keterampilan dan inovasi, sebab dunia terus berubah dan kita harus mampu beradaptasi. Generasi muda harus belajar keterampilan baru, seperti teknologi digital, kewirausahaan dan ekonomi kreatif agar dapat bersaing di era modern seperti sekarang ini.

اَللَّه اَكْبَر اللّه اكبر اللّه اكبر ولله الحمد

Ma’asyiral muslimin jamaah 'ied yang dirahmati Allah swt,

Selain ekonomi, aspek yang tidak kalah penting dalam kebangkitan bangsa adalah pendidikan.

Pendidikan ini merupakan investasi jangka panjang. Pendidikan bukan hanya tentang sekolah atau gelar, tetapi tentang membangun peradaban. Nabi kita ﷺ bersabda:

 طَلَبُ الْعِلْمِ فَرِيضَةٌ عَلَى كُلِّ مُسْلِمٍ

Artinya, "Menuntut ilmu itu wajib bagi setiap Muslim." (HR. Ibnu Majah)

Melalui pendidikan yang baik, kita bisa mencetak generasi yang cerdas, berakhlak dan siap menghadapi berbagai tantangan zaman.

Selain itu dalah pendidikan ini kiranya dapat dipastikan aksesnya yang merata. Masih banyak saudara kita yang sulit mengakses pendidikan karena faktor ekonomi atau geografis. Kita harus berupaya agar pendidikan bisa dinikmati oleh semua kalangan, baik melalui beasiswa, madrasah, atau sistem belajar berbasis teknologi.

Dalam dunia pendidikan ini juga agar bagaimana dapat menanamkan nilai-nilai Islam. Pendidikan bukan hanya tentang ilmu dunia, tetapi juga harus diiringi dengan nilai-nilai Islam agar generasi mendatang memiliki moral yang kuat, bertanggung jawab dan mampu membawa perubahan positif bagi bangsa kita.

اَللَّه اَكْبَر اللّه اكبر اللّه اكبر ولله الحمد

Kaum muslimin rahimakumullah,

Idul Fitri adalah momentum untuk bangkit, bukan hanya secara spiritual tetapi juga dalam kehidupan sosial, ekonomi dan pendidikan. Jangan biarkan kondisi ekonomi yang sulit membuat kita putus asa. Sebaliknya, mari kita hadapi dengan semangat baru, kerja keras dan doa yang tulus kepada Allah swt.

Demikian khutbah Idul Fitri pada pagi hari yang penuh berkah ini. Semoga segala amal ibadah dan amal kebaikan kita pada bulan suci Ramadhan yang lalu diterima oleh Allah swt.

Semoga kita dipertemukan kembali dengan Ramadhan pada tahun yang akan datang. Amiin ya rabbal ‘alamin.

وَٱلۡعَصۡرِ إِنَّ ٱلۡإِنسَٰنَ لَفِي خُسۡرٍ إِلَّا ٱلَّذِينَ ءَامَنُواْ وَعَمِلُواْ ٱلصَّٰلِحَٰتِ وَتَوَاصَوۡاْ بِٱلۡحَقِّ وَتَوَاصَوۡاْ بِٱلصَّبۡرِ
  
أَقُوْلُ قَوْلِيْ هٰذَا وَأَسْتَغْفِرُ اللهَ لِيْ وَلَكُمْ، فَاسْتَغْفِرُوْهُ، إِنَّهُ هُوَ الْغَفُوْرُ الرَّحِيْمُ

Khutbah II (kedua)

اللهُ أَكْبَرُ (×٣) اللهُ أَكْبَرُ (×٣) اللهُ أَكْبَرُ (×٣) وَ لِلّٰهِ اْلحَمْدُ

اللهُ اَكْبَرُ كَبِيْرًا، وَالْحَمْدُ لِلّٰهِ كَثِيْرًا، وَسُبْحَانَ اللهِ بُكْرَةً وَاَصِيْلاً، لاَاِلهَ اِلاَّ اللهُ وَاللهُ اَكْبَرُ، اللهُ اَكْبَرُ وَلِلّٰهِ اَلْحَمْدُ    أَشْهَدُ أَنْ لَا اِلَهَ إِلَّا اللهُ وَحْدَهُ لَا شَرِيْكَ لَهُ، ذُواْلجَلالِ وَالإكْرام، وَأَشْهَدُ أَنّ سَيِّدَنَا وَنَبِيَّنَا مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسولُه،

قال الله تعالى – يَا اَيُّهَا الَّذِيْنَ آمَنُوْا اتَّقُوْا اللهَ حَقَّ تُقَاتِهِ وَلاَ تَمُوْتُنَّ إِلاَّ وَأَنْتُمْ مُسْلِمُوْنَ.

قَالَ تَعاَلَى – إِنَّ اللهَ وَمَلآئِكَتَهُ يُصَلُّوْنَ عَلىَ النَّبِى يآ اَيُّهَا الَّذِيْنَ آمَنُوْا صَلُّوْا عَلَيْهِ وَسَلِّمُوْا تَسْلِيْمًا — اللهُمَّ صَلِّ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ سَيِّدِناَ مُحَمَّدٍ.

اَللهُمَّ اغْفِرْ لِلْمُؤْمِنِيْنَ وَاْلمُؤْمِنَاتِ وَاْلمُسْلِمِيْنَ وَاْلمُسْلِمَاتِ اَلاَحْيآءُ مِنْهُمْ وَاْلاَمْوَاتِ

اللهُمَّ ادْفَعْ عَنَّا اْلبَلاَءَ وَاْلوَبَاءَ وَالزَّلاَزِلَ وَاْلمِحَنَ وَسُوْءَ اْلفِتْنَةِ وَاْلمِحَنَ مَا ظَهَرَ مِنْهَا وَمَا بَطَنَ عَنْ بَلَدِنَا اِنْدُونِيْسِيَّا خآصَّةً وَ فَلِسْطِيْنَ وَسَائِرِ اْلبُلْدَانِ اْلمُسْلِمِيْنَ عآمَّةً يَا رَبَّ اْلعَالَمِيْنَ.

عِبَادَ اللهِ ! إِنَّ اللهَ يَأْمُرُ بِاْلعَدْلِ وَاْلإِحْسَانِ وَإِيْتآءِ ذِي اْلقُرْبىَ وَيَنْهَى عَنِ اْلفَحْشآءِ وَاْلمُنْكَرِ وَاْلبَغْي يَعِظُكُمْ لَعَلَّكُمْ تَذَكَّرُوْنَ وَاذْكُرُوا اللهَ اْلعَظِيْمَ يَذْكُرْكُمْ وَاشْكُرُوْهُ عَلىَ نِعَمِهِ يَزِدْكُمْ وَلَذِكْرُ اللهِ أَكْبَر

 عِيْدٌ سَعِيْدٌ وَكُلُّ عَامٍ وَأَنْتُمْ بِخَيْرٍ

وبالله التوفيق والهداية والرضا والعناية، والله الموفق إلى أقوم الطريق

والسلام عليكم ورحمة الله وبركاته

Dr Muhammad Ash-Shiddiqy ME | Dosen UIN Prof KH Saifuddin Zuhri Purwokerto, Jawa Tengah

Apa Reaksi Anda?

like

dislike

love

funny

angry

sad

wow