Gandeng PBNU, Kemenag Perkuat Gerakan Keluarga Maslahat
Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas
Kementerian Agama Republik Indonesia (Kemenag RI), Bekerja sama dengan Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU), dalam memperkuat Gerakan Keluarga Maslahat.
Kemenag saat ini terus mengakselerasi program Ketahanan Keluarga. Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas saat menghadiri Sosialisasi Gerakan Keluarga Maslahat Nahdlatul Ulama (GKMNU) Provinsi Jawa Barat di Kota Bandung pada Jumat (3/11/2023), mengatakan bahwa ada banyak agenda yang terus didorong melalui Gerakan Keluarga Maslahat.
"Di antaranya Bimbingan Remaja, Bimbingan Perkawinan, Penguatan Posyandu, KKN Tematik Stunting, Kelas Berkah Keuangan Keluarga, Perhutanan Sosial, dan masih banyak lagi," ujar Menag Yaqut, dilansir dari kemenag.go.id.
Dirjen Bimas Islam Kemenag, Kamaruddin Amin mengatakan Satgas GKMNU merupakan perpanjanagan tangan dari pemerintah untuk mengatasi sejumlah persoalan fundamental tentang ketahanan keluarga Indonesia.
"Angka perceraian, stunting, KDRT, dan pernikahan dini masih cukup tinggi, dan ini membutuhkan kerja kolaboratif dan sinergis antara pemerintah dan masyarakat. Gerakan Keluarga Maslahat ini adalah solusi yang Insya Allah dampaknya dirasakan secara langsung dan jangka panjang," ungkap Dirjen.
"Ini juga bukti bahwa ormas-ormas keagamaan di Indonesia, khususnya PBNU terus berkontribusi terhadap kemajuan dan kualitas kehidupan masyarakat Indonesia," lanjut Dirjen.
Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU), KH Yahya Cholil Staquf menegaskan bahwa sasaran program ini bukan hanya keluarga dari kalangan NU, melainkan masyarakat secara umum. "Siapa saja boleh menerima manfaat program ini. Kita gak usah nanya ini orang NU apa bukan, jangankan yang bukan NU, yang bukan Islam pun boleh ikut," tegasnya.
Turut hadir Wakil Ketua GKMNU Alissa Wahid dan Kepala Kanwil Kemenag Jawa Barat Ajam Mustajam.
Apa Reaksi Anda?