Gus Yaqut: Soal Pemilu PBNU Harus Netral, Tapi Ansor Terserah Ketua Umum!
Gus Men Yaqut Cholil Qoumas serahkan bendera kepada Ketum GP Ansor baru Addin Jauharuddin, @KemenagRI.
Ketua Umum GP Ansor Yaqut Cholil Qoumas di akhir jabatannya menyampaikan pidato pada pembukaan Kongres XVI GP Ansor di Terminal Penumpang Kapal Pelni, Tanjung Priok, Jakarta Utara, Jumat (2/2/2024).
Gus Yaqut pada kesempatan itu, mengatakan bahwa GP Ansor menyerahkan sikap organisasi tersebut kepada ketua umum terpilih terkait Pemilu 2024. Sementara Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) sebagai induk organisasi GP Ansor, kata Yaqut, harus berjalan sesuai khittahnya yaitu bersikap netral dalam pemilu.
Pernyataan itu disampaikan usai serah terima jabatan ketua umum GP Ansor dari Yaqut kepada ketua umum terpilih periode 2024-2029, Addin Jauharuddin di Kongres GP Ansor XVI di Kota Semarang, Sabtu (3/2/2024). "Kalau NU ya harus netral, NU terikat dengan khittah, tapi kalau Ansor terserah ketua umumnya," kata Gus Yaqut.
Menanggapi pernyataan Gus Yaqut, Addin menyatakan sebagai banom, tetap akan mengikuti arahan PBNU dalam menentukan arah dukungan pada Pemilu 2024. "Soal Pilpres kita mengikuti induk kita PBNU. Pokoknya PBNU mengarahkan apa, kita ikuti," kata Addin, dikutip dari CNN Indonesia.
Addin terpilih secara aklamasi dalam Kongres yang dihadiri utusan dari 34 pengurus wilayah, 429 pengurus cabang dengan total peserta 1.700 orang. Kongres tersebut diadakan di kapal KM Kelud milik Pelni yang berlayar dari Pelabuhan Tanjung Priok Jakarta menuju Pelabuhan Tanjung Mas Semarang.
Sebelumnya, PBNU telah menegaskan bahwa PBNU tetap netral dalam Pemilu 2024. PBNU juga telah menonaktifkan pengurusnya yang tergabung dalam tim sukses paslon peserta Pilpres 2024.
PBNU secara resmi bersikap netral dan tidak terlibat kontestasi pilpres. Dalam jajaran kepengurusan PBNU yang dinonaktifkan terdapat timses dari semua capres. Semua wajib cuti selama musim kampanye agar tidak melibatkan organisasi NU. (*)
Apa Reaksi Anda?