Jelang Ramadhan! Ketahui Mana Lebih Utama Tarawih Munfarid Atau Berjamaah?
![Jelang Ramadhan! Ketahui Mana Lebih Utama Tarawih Munfarid Atau Berjamaah?](https://hijaupopuler.id/uploads/images/202502/image_750x_67b15e7412453.jpg)
Jelang Ramadhan tahun ini umat Islam dianjurkan memperkuat litetasi untuk memahami berbagai kemuliaan ibadah di dalamnya, salah satunya shalat tarawih. Sumber foto : detik.com.
Perspektif | hijaupopuler.id
Beberapa hari lagi ke depan umat Islam di seluruh penjuru dunia akan memasuki salah satu bulan yang mulia yaitu Ramadhan. Di dalamnya begitu banyak keistimewaan dan ibadah yang dianjurkan, seperti shalat tarawih.
Terkait shalat sunnah tarawih ini, mana lebih utama dilaksanakan secara Munfarid (sendirian) atau berjamaah?
Mari kita simak penjelasan Imam Syafii, sebagaimana dirangkum oleh penulis Intan Diana Fitriyati MAg, dari Ponpes Al-Masyhad Manbaul Falah Walisampang Pekalongan Jateng, sebagai berikut:
Pendapat Imam Syafii tentang tarawih munfarid
Imam Asy-Syafii, salah satu imam mazhab terkemuka dalam Islam, dalam kitabnya Al-Umm menyatakan bahwa beliau lebih menyukai sholat tarawih dilakukan secara munfarid.
Hal ini menunjukkan bahwa sholat tarawih secara individu memiliki keutamaan tersendiri dalam pandangannya. Namun, penting untuk memahami konteks di balik pernyataan ini agar tidak terjadi kesalahpahaman.
Kebiasaan Imam Syafii dalam tarawih
Imam Syafii tidak hanya sekadar menyukai tarawih munfarid, tetapi juga memiliki kebiasaan khusus dalam pelaksanaannya. Beliau biasa mengkhatamkan Alquran selama sholat tarawih.
Kebiasaan ini tentu membutuhkan waktu dan konsentrasi lebih, sehingga sulit dilakukan jika dilaksanakan secara berjamaah dengan imam yang memimpin.
Makna di balik pernyataan Imam Syafii
Dari sini, kita bisa memahami bahwa pernyataan Imam Syafii tentang keutamaan tarawih munfarid tidak bisa dipisahkan dari kebiasaan beliau dalam mengkhatamkan Alquran.
Dengan kata lain, tarawih munfarid lebih beliau sukai karena memungkinkan beliau untuk fokus pada tilawah Alquran secara khusyuk dan menyeluruh.
Tidak berlaku untuk semua orang
Namun, perlu diingat bahwa preferensi Imam Syafii ini tidak serta-merta berlaku untuk semua orang. Tidak semua orang memiliki kemampuan atau kebiasaan untuk mengkhatamkan Alquran selama tarawih.
Bagi mereka yang sholat tarawihnya hanya membaca surah-surah pendek (al-hakumut), maka sholat berjamaah di masjid tetap lebih utama.
Keutamaan shalat berjamaah
Sholat berjamaah, termasuk tarawih, memiliki keutamaan yang besar dalam Islam. Rasulullah saw pernah bersabda bahwa sholat berjamaah lebih utama dibandingkan sholat sendirian dengan selisih pahala 27 derajat.
Oleh karena itu, bagi mereka yang tidak memiliki kebiasaan khusus seperti Imam Syafii, sholat tarawih berjamaah di masjid tetap lebih dianjurkan.
Keseimbangan antara munfarid dan berjamaah
Dalam hal ini, kita perlu mencari keseimbangan. Jika seseorang memiliki tujuan khusus, seperti mengkhatamkan Alquran selama Ramadhan, maka shalat tarawih munfarid bisa menjadi pilihan.
Namun, jika tujuannya adalah memperkuat ukhuwah islamiyah dan merasakan kebersamaan dalam ibadah, maka shalat berjamaah di masjid lebih utama.
Fleksibilitas dalam ibadah
Islam adalah agama yang fleksibel dan mempertimbangkan kondisi serta kemampuan setiap individu.
Imam Syafii sendiri tidak memaksakan pendapatnya kepada semua orang. Beliau hanya menyampaikan preferensi pribadi berdasarkan kebiasaan dan tujuannya dalam ibadah.
Oleh karena itu, kita juga perlu menyesuaikan ibadah kita dengan kondisi dan kemampuan masing-masing.
Pentingnya niat dan kualitas ibadah
Yang terpenting dalam ibadah, termasuk shalat tarawih, adalah niat dan kualitas ibadah itu sendiri. Baik dilakukan secara munfarid maupun berjamaah, yang utama adalah bagaimana kita bisa menjaga kekhusyukan dan keikhlasan dalam setiap gerakan shalat. Tanpa niat yang tulus, ibadah bisa kehilangan maknanya.
Meneladani Imam Syafii dengan bijak
Meneladani Imam Syafii tidak berarti harus meniru semua kebiasaannya secara kaku. Kita bisa mengambil pelajaran dari kebiasaan beliau dalam mengkhatamkan Alquran selama tarawih, tetapi juga perlu menyesuaikan dengan kondisi dan kemampuan kita.
Jika tidak memungkinkan untuk mengkhatamkannya, maka shalat berjamaah di masjid tetap lebih utama.
Kesimpulan: utamakan kebersamaan dalam ibadah
Pada akhirnya, shalat tarawih adalah ibadah yang penuh berkah. Baik dilakukan secara munfarid maupun berjamaah, keduanya memiliki keutamaan masing-masing.
Namun bagi kebanyakan orang, shalat tarawih berjamaah di masjid tetap lebih utama karena selain mendapatkan pahala yang besar, juga memperkuat tali persaudaraan antarumat Islam.
Mari kita manfaatkan momen Ramadhan yang akan datang untuk meningkatkan kualitas ibadah dan kebersamaan kita sebagai umat Islam.
Apa Reaksi Anda?
![like](https://hijaupopuler.id/assets/img/reactions/like.png)
![dislike](https://hijaupopuler.id/assets/img/reactions/dislike.png)
![love](https://hijaupopuler.id/assets/img/reactions/love.png)
![funny](https://hijaupopuler.id/assets/img/reactions/funny.png)
![angry](https://hijaupopuler.id/assets/img/reactions/angry.png)
![sad](https://hijaupopuler.id/assets/img/reactions/sad.png)
![wow](https://hijaupopuler.id/assets/img/reactions/wow.png)