Dikala Paham Islam Radikal Masih Menghantui Perguruan Tinggi: Menggali Tantangan dan Jalan Keluar
Ilustrasi Mahasiswa, Bing Creator Image, Hijaupopuler.id, Januari 2024.
Di balik gemerlapnya perguruan tinggi, ada bayangan yang masih menghantui - kehadiran paham Islam radikal. Meskipun menjadi fenomena yang kompleks dan seringkali tersembunyi, dampaknya terhadap lingkungan akademis dapat menjadi perhatian utama yang tidak bisa diabaikan. Mereka kini tidak muncul dengan simbol, tapi lewat kajian rutin yang tersembunyi.
Penetrasi Paham Radikal dalam Ruang Kampus
Paham Islam radikal, dengan semua kompleksitasnya, telah menemukan tempatnya di beberapa perguruan tinggi. Melalui jaringan online, kelompok kecil, atau kegiatan di luar jam pelajaran, pengaruhnya dapat meresap ke dalam kehidupan mahasiswa. Perguruan tinggi, sebagai tempat pertukaran ide dan pengetahuan, sering kali menjadi medan untuk penyebaran ideologi yang ekstrem.
Namun, tantangan nyata terletak pada upaya untuk mendeteksi dan menangani hal ini tanpa mengorbankan kebebasan akademis atau menghalangi dialog yang sehat.
Dilema Antara Kebebasan Berpendapat dan Keamanan Kampus
Perguruan tinggi secara alami memperjuangkan kebebasan berpendapat, namun ketika ideologi radikal memasuki wilayah ini, perdebatan antara kebebasan dan keamanan terasa semakin kompleks. Bagaimana melindungi ruang untuk diskusi yang terbuka sambil memastikan bahwa aktivitas yang berpotensi membahayakan atau menimbulkan ancaman keamanan dapat diidentifikasi dan dicegah?
Keseimbangan ini menjadi garis tipis yang harus dilewati dengan hati-hati. Strategi proaktif, seperti meningkatkan kesadaran, pembinaan, dan pendidikan, menjadi penting untuk mencegah penyebaran paham radikal tanpa menutup pintu bagi dialog yang sehat.
Membangun Resiliensi dan Kritisisme
Perguruan tinggi juga memiliki peran penting dalam membangun resiliensi terhadap paham radikal. Ini melibatkan pengembangan pemikiran kritis yang kuat dan pemahaman yang mendalam tentang agama dan ideologi yang berbeda. Mendukung inisiatif yang mendorong dialog, pengetahuan, dan pemahaman yang lebih baik tentang Islam menjadi kunci untuk menangani radikalisasi di kampus. Penerapan prinsip moderasi beragama juga bisa diperkuat lewat sistem dalam lingkungan kampus.
Menuju Lingkungan Kampus yang Aman dan Toleran
Saat kekhawatiran terhadap paham Islam radikal masih menghantui perguruan tinggi, langkah-langkah preventif dan edukatif menjadi kunci. Membangun lingkungan yang aman dan toleran memerlukan kolaborasi antara berbagai pihak, termasuk mahasiswa, staf, dan pihak berwenang.
Perguruan tinggi harus menjadi tempat yang mendorong dialog terbuka, pemahaman yang mendalam, dan menghormati keberagaman ideologi tanpa kompromi terhadap keamanan dan kenyamanan. Hanya dengan pendekatan holistik dan proaktif, kita dapat melangkah menuju lingkungan kampus yang inklusif dan aman dari pengaruh paham Islam radikal.
Penulis: Reski Azis
Islami
Apa Reaksi Anda?