Soal Pendisiplinan Gus Yaqut, GP Ansor Nilai PKB Terlalu Arogan
Menteri Agama (Menag) Yaqut Cholil Qoumas dan Ketua PKB, Muhaimin Iskandar (Cak Imin). (Ilustrasi Hijaupopuler.id)
Hijaupoouler.id - Dikabarkan Partai Kebangkitan Bangsa atau PKB bakal mendisiplinkan kadernya, Menteri Agama (Menag) Yaqut Cholil Qoumas. Hal itu merupakan respon PKB usai Gusmen menyebut ada figur capres yang punya rekam jejak melakukan politisasi agama saat pemilu.
GP Ansor tidak tinggal diam, GP Ansor justru menilai stetmen Gus Yaqut itu sebagai sebuah pendidikan politik untuk masyarakat. Seperti yang disampaikan Wakil Sekjen Pimpinan Pusat GP Ansor Wibowo Presetyo, ia mengatakan pilihan terhadap capres dan cawapres tidak semata didasarkan pada tampilan fisik dan cara berkomunikasi. Tapi, menurutnya, juga pada rekam jejak kinerjanya serta perhatiannya kepada seluruh warga bangsa di tengah keragaman yang ada.
Pernyataan Gus Yaqut justru sangat positif dan edukatif. Yaqut, di sini tidak menyebut seorang sosok tapi lebih ke kriteria, sehingga memancing warga untuk lebih cerdas dalam memilih calon pemimpin bangsa.
"Pernyataan Menteri Agama itu normatif, memberikan pendidikan politik kepada warga negara agar memilih calon pemimpin tidak dari penampilan saja tapi juga dari track recordnya, dari jejak rekamnya," kata Wibowo dalam keterangan tertulisnya, Minggu (1/10/2023) waktu lalu.
"Track record capres dan cawapres sangat penting, terutama rekam jejak dalam penggunaan agama sebagai alat politik. Sebagai Menteri Agama, Gus Men tentu harus menyampaikan hal ini ke publik sebagai pendidikan politik," sambung Wibowo.
Namun meski Gus Yaqut tidak menyebut nama, pernyataan ini direspon Ketum PKB Cak Imin dan Waketum PKB Jazilul Fawaid. Menurut Wibowo, respons kedua pimpinan PKB itu sangat reaktif.
"Soal pendisiplinan, saya kira itu terlalu reaktif dan arogan. Faktanya, Gus Men sama sekali tidak menyebut nama dalam pernyataannya. Sekali lagi, Gus Men hanya menyebut kriteria dan itu wajar bahkan perlu untuk pendidikan politik," tegasnya.
Kadensus 99 PP GP Ansor Nuruzzaman, juga menilai respons Cak Imin dan Jazilul Fawaid itu berlebihan. "Cak Imin dan Jazil ini politisi baperan. Pernyataan seperti itu memang harus disampaikan Gus Men sebagai Menteri Agama. Kalau jadi politisi baperan mending berhenti saja dari politisi. Mereka berdua juga dapat gaji dari uang rakyat lho. Tugas mereka bukan mem-framing pernyataan Menag tapi harusnya mendukung pernyataannya," ucapnya.
Menurut Bib Zaman, respon Cak Imin dan Jazilul harus dipertanyakan. Dia menilai keduanya baper karena merasa menggunakan agama untuk kepentingan elektoral.
"Jangan-jangan mereka berdua baper karena merasa menggunakan agama untuk kepentingan elektoral? Harusnya mereka berdua setuju dengan pernyataan menteri agama. Kenapa jadi takut dan baper begitu?" imbuhnya.
Sebelumnya, PKB menegaskan telah menyiapkan langkah-langkah untuk mendisiplinkan kadernya, Menag Yaqut Cholil Qoumas. Waketum PKB Jazilul Fawaid mengatakan langkah itu diambil usai Yaqut menyebut ada figur capres yang punya rekam jejak melakukan politisasi agama saat pemilu.
"Hati-hati menjaga mulutnya. Karena apa, karena ini pejabat publik, dia digaji oleh pajak negara untuk membuat suasana harmoni, bukan untuk mengeluarkan statement-statement yang nggak perlu. Rakyat itu lebih paham," kata Jazilul dikutip dari detikcom, Minggu (1/10).
Jazilul mengatakan PKB telah menyiapkan langkah-langkah mendisiplinkan Yaqut. Dia menilai seharusnya Yaqut tidak mengeluarkan pernyataan yang memunculkan spekulasi publik.
Apa Reaksi Anda?