Langkah Berani Prabowo Bangkitkan DEN, Lembaga yang Digagas Gus Dur
Presiden RI ke-4 Gusdur (kiri) dan Presiden Prabowo (tengah).
Nasional | Hijaupopuler.id
Presiden Prabowo Subianto kembali mengukir sejarah dengan menghidupkan kembali Dewan Ekonomi Nasional (DEN), sebuah lembaga strategis yang pernah didirikan oleh Presiden ke-4 Republik Indonesia, KH Abdurrahman Wahid, atau yang akrab dikenal dengan nama Gus Dur.
Keputusan ini mengejutkan banyak pihak, mengingat DEN pernah menjadi garda depan dalam upaya pemulihan ekonomi di masa krisis, sebelum akhirnya dibubarkan pada tahun 2000.
Lewat Keputusan Presiden (Keppres) Nomor 139 P Tahun 2024, Prabowo menunjuk Luhut Binsar Pandjaitan sebagai Ketua DEN. Luhut, seorang tokoh yang telah malang melintang dalam dunia pemerintahan dan ekonomi, resmi dilantik bersama sejumlah menteri lainnya pada Senin, 21 Oktober 2024, dalam Kabinet Merah Putih.
Penunjukan ini sekaligus menjadi sinyal kuat bahwa Prabowo berkomitmen terhadap pemulihan dan pembangunan ekonomi Indonesia, dengan memercayakan posisi strategis ini kepada salah satu tangan kanannya yang sudah berpengalaman.
Jejak Sejarah DEN di Era Gus Dur
Kembali ke tahun 1999, situasi ekonomi Indonesia berada dalam masa-masa terberatnya pasca krisis moneter yang menghantam Asia. Gus Dur, dalam langkah beraninya, mendirikan Dewan Ekonomi Nasional dengan tujuan menggerakkan roda ekonomi yang kala itu stagnan. Emil Salim, tokoh ekonom terkemuka, dipercaya menjadi ketua lembaga tersebut. Di sisi lain, nama-nama besar seperti Subiakto Tjakrawedaya dan Sri Mulyani Indrawati turut terlibat sebagai bagian dari jajaran elite DEN.
Lembaga ini memiliki tugas krusial, yaitu memberikan masukan kepada Presiden terkait langkah-langkah untuk mempercepat pemulihan ekonomi nasional, serta membantu Indonesia merespons dinamika global yang semakin cepat. Pada saat itu, DEN menjadi pusat pemikiran strategis yang menampung berbagai masukan dari masyarakat dan ahli ekonomi, dengan tujuan utama memulihkan stabilitas ekonomi negara.
Namun, keberadaan DEN tak berlangsung lama. Hanya setahun setelah didirikan, Gus Dur memutuskan untuk membubarkannya melalui Keppres Nomor 122 Tahun 2000. Keputusan tersebut diambil dengan alasan meningkatkan efisiensi kinerja kabinet dalam mengatasi masalah ekonomi nasional. Meskipun pendek, kiprah DEN di era Gus Dur tetap dikenang sebagai upaya besar untuk menghadapi krisis.
Langkah Berani di Tengah Dinamika Ekonomi Global
Kini, di bawah kepemimpinan Prabowo, DEN kembali hadir dalam konteks yang berbeda namun dengan visi yang serupa: membantu Presiden dalam merumuskan kebijakan ekonomi strategis. Di tengah tantangan ekonomi global yang semakin kompleks, keputusan Prabowo untuk membangkitkan DEN dinilai sebagai langkah berani, mengingat lembaga ini pernah menjadi simbol pemulihan ekonomi yang kuat.
Pengangkatan Luhut Binsar Pandjaitan sebagai Ketua DEN menambah bobot kepercayaan bahwa lembaga ini akan kembali memainkan peran penting. Dengan pengalaman luasnya di berbagai sektor, Luhut diharapkan mampu membawa DEN menjadi katalisator dalam menghadapi tantangan ekonomi, baik di dalam negeri maupun di tingkat global.
Meneruskan Jejak Gus Dur?
Meski dulu dibubarkan, kebangkitan DEN di era Prabowo seolah melanjutkan mimpi Gus Dur yang sempat tertunda. Jika pada tahun 2000 DEN dibubarkan untuk meningkatkan kinerja kabinet, kali ini lembaga tersebut diharapkan dapat bersinergi dengan jajaran kementerian dan lembaga lainnya untuk memperkuat ekonomi nasional.
Dengan dinamika ekonomi dunia yang terus berubah, dan tantangan internal yang harus dihadapi Indonesia, kehadiran kembali Dewan Ekonomi Nasional bisa menjadi salah satu motor penggerak dalam merumuskan strategi besar ekonomi negara. Dan dalam sejarah yang terus berputar, DEN kembali hadir di panggung yang lebih besar, membawa harapan bagi masa depan ekonomi Indonesia.
#hijaupopuler
Apa Reaksi Anda?