Opini: Lembaran yang Selalu Sama

Opini: Lembaran yang Selalu Sama

google.com

HIJAUPOPULER.ID - Ada semacam ungkapan umum bahwa kejadian hari ini sejatinya pengulangan di masa lalu, meski dalam bentuk yang berbeda tapi secara esensi sama. Peristiwa hari ini sebenarnya sudah pernah terjadi, ia sekarang ibarat sebuah pengulangan.

Kemarin, saya didaulat mendadak untuk membawakan materi Aswaja (Ahlu sunnah wal jamaah) oleh PAC GP Ansor Kecamatan Wara Timur, Kota Palopo, Sulsel. Nara sumber yang semestinya berhalangan hadir.

Lokasinya di kawasan objek wisata Pantai Labombo, dimulai sekira jam 10 sampai 12 malam. Saya didampingi sahabat bernama Aswin Sakke, seorang pemuda dari ketinggian Palopo yang humble.

Di awal paparan materi, saya jelaskan bagaimana akar sejarah Aswaja lahir, dengan mengemukakan konflik yang terjadi di internal kaum muslim sepeninggal Baginda Rasululllah saw. Fakta kelam mencatat bahwa 3 dari 4 sahabat Nabi yang mulia (Khulafaur Rasyidin) meninggal dibunuh.

Sahabat-sahabat Nabi saw yang mulia tersebut dibunuh oleh mereka yang sejatinya memahami agama, dan pasti tahu mana yang baik mana yang buruk. Tapi justru dengan tega melakukan kejahatan pembunuhan.

Kejahatan pembunuhan dengan 'aroma' agama itu terus terjadi hingga sekarang. Lembaran yang selalu sama. Mereka seolah begitu mudah menyakiti orang lain hanya karena misal perbedaan pandangan keagamaan.

Mungkin ini yang dimaksud dengan pernyataan Menteri Agama RI Gus Yaqut, bahwa agama idealnya sumber inspirasi umat beragama, bukan sebatas inspirasi. Dalam bahasa sederhana dari penulis bagaimana menjadikan agama hadir dalam sikap baik di tengah masyarakat.

Penulis: Reski Azis (*/Cak)

Apa Reaksi Anda?

like

dislike

love

funny

angry

sad

wow