Alih Status IAIN Palopo Jadi UIN di Depan Mata, Ini Pesan Menag
Kampus IAIN Palopo
Pendidikan | Hijaupopuler.id
Institut Agama Islam Negeri (IAIN Palopo) sedang berada di ambang perubahan besar. Kampus yang telah lama menjadi pusat pendidikan Islam di Tana Luwu ini tengah bersiap-siap untuk naik status menjadi Universitas Islam Negeri (UIN).
Dikabarkan Kemenag, sebanyak 11 PTKN dalam waktu dekat ini akan bertransformasi menjadi IAIN dan UIN, salah satunya IAIN Palopo yang akan beralih status menjadi UIN.
Diketahui, proses alih status ini mulai diproses di masa Prof Abdul Pirol sebagai rektor IAIN Palopo, dan saat ini IAIN Palopo yang dipimpin Dr Abbas Langaji telah menemukan titik terang. Peralihan satatus ini tidak hanya sekadar perubahan nama, tetapi juga membawa visi yang lebih luas dalam mengembangkan ilmu pengetahuan dan teknologi berlandaskan nilai-nilai Islam.
Rektor IAIN Palopo, Dr Abbas Langaji menyatakan bahwa persiapan administrasi dan infrastruktur telah mencapai tahap akhir. Segala persyaratan yang diperlukan oleh Kementerian Agama telah dipenuhi, dan kini tinggal menunggu keputusan resmi dari pemerintah.
"Transformasi ini diharapkan akan memberikan dampak positif bagi seluruh civitas akademika, serta membuka peluang lebih besar bagi masyarakat untuk mendapatkan pendidikan yang berkualitas," terangnya.
Dengan status baru sebagai UIN, seperti apa yang dipesankan Menag Yaqut, IAIN Palopo sebagai PTKN akan berkomitmen untuk terus meningkatkan kualitas pendidikan dan penelitian, serta memperluas kerja sama dengan berbagai lembaga baik di dalam maupun luar negeri. Harapannya, kampus ini dapat menjadi mercusuar pendidikan Islam di wilayah Sulawesi Selatan dan berkontribusi lebih signifikan dalam pembangunan nasional.
Disampaikan Menag, saat ini Perguruan Tinggi Keagamaan Negeri (PTKN) terus berbenah dan bertransformasi. Terbaru, ada 11 PTKN yang akan segera bertransformasi setelah dinyatakan memenuhi kriteria dan persyaratan oleh Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi.
Kementerian Agama dalam beberapa tahun terakhir terus mendorong PTKN untuk melakukan proses alih status. Bahkan, transformasi PTKN menjadi salah satu program prioritas tahun ini sebagaimana dibahas dalam Rapat Kerja Nasional Kementerian Agama di Semarang pada Februari 2024.
Bersamaan itu, ada 11 PTKN yang melakukan proses transformasi, yakni sembilan Institut Agama Islam Negeri (IAIN), satu Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri (STAIN), dan satu Sekolah Tinggi Agama Hindu (STAHN).
Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas meminta para pimpinan PTKN fokus dan serius dalam meningkatkan mutu pendidikan. Menag mengingatkan bahwa proses transformasi kelembagaan yang tengah berlangsung harus benar-benar diorientasikan pada upaya menjadikan PTKN semakin baik.
"Saya minta PTKN fokus pada perluasan akses dan peningkatan mutu. Transformasi harus memberi dampak pada semakin terbukanya akses bagi generasi muda bangsa mendapat pendidikan tinggi yang baik dan bermutu," tegas Menag di Jakarta, Selasa (6/8/2024).
Menag bersyukur, proses transformasi 11 PTKN yang diuapayakan sejak 2023, telah menemukan titik terang. Menag Yaqut meminta, usaha memajukan PTKN, termasuk melalui proses transformasi ini, harus dijawab dengan kinerja bagi perluasan akses dan peningkatan kualitas.
“Kita bersyukur, hasil verifikasi dan validasi yang dilakukan KemenPANRB sudah terbit dan 11 PTKN telah dinyatakan memenuhi kriteria dan persyaratan. Kini, MenPANRB telah menyampaikan Permohonan Izin Prakarsa Penyusunan Rancangan Peraturan Presiden 11 PTKN ini,” terang Menag.
“Kita berharap Peraturan Presiden ini segera terbit dan sekaligus menandai disahkannya proses transformasi 11 PTKN dari institut menjadi universitas dan dari sekolah tinggi menjadi institut,” lanjutnya.
Menurut Gus Men, sapaan akrab Menag, transformasi menjadi salah satu upaya Kementerian Agama dalam meningkatkan mutu sekaligus memperluas akses pendidikan tinggi keagamaan bagi umat. Sejalan dengan itu, ada empat aspek penting yang harus selalu menjadi perhatian PTKN. Pertama, peningkatan sumber daya manusia (SDM), baik dosen, tenaga administrasi, maupun civitas academica lainnya.
Kedua, penataan aspek kelembagaan melalui penguatan mekanisme kerja dan penguatan unit usaha. Ketiga, peningkatan mutu akademik. Ini antara lain bisa ditandai dengan terus meningkatnya kualitas dan akreditasi jurnal ilmiah. “Peran PTKIN juga harus ditingkatkan dan jurnal sudah seharusnya berakreditasi unggul,” ujar Menag.
Aspek keempat yang tidak kalah penting untuk dibenahi adalah administrasi, baik yang berkaitan dengan penyempurnaan peta jabatan, analisis jabatan, maupun analisis beban kerja. "Untuk konteks saat ini, dukungan teknologi informasi juga menjadi keharusan. Tansformasi harus mampu mewujudkan akselerasi dalam menciptakan sumber daya manusia yang berdaya saing global, beriman, dan bertakwa,” tegasnya.
Berikut daftar 11 PTKN yang sedang diajukan izin prakarsa penyusunan Rancangan Perpres perubahan bentuk atau alih status:
- Institut Agama Islam Negeri Ambon menjadi Universitas Islam Negeri Abdul Muthalib Sangadji Ambon;
- Institut Agama Islam Negeri Palangka Raya menjadi Universitas Islam Negeri Palangka Raya;
- Institut Agama Islam Negeri Kudus menjadi Universitas Islam Negeri Sunan Kudus;
- Institut Agama Islam Negeri Kediri menjadi Universitas Islam Negeri Syekh Wasil Kediri;
- Institut Agama Islam Negeri Ponorogo menjadi Universitas Islam Negeri Kiai Ageng Muhammad Besari;
- Institut Agama Islam Negeri Lhokseumawe menjadi Universitas Islam Negeri Sultanah Nahrasiyah;
- Institut Agama Islam Negeri Madura menjadi Universitas Islam Negeri Madura;
- Institut Agama Islam Negeri Metro menjadi Universitas Islam Negeri Jurai Siwo;
- Institut Agama Islam Negeri Palopo menjadi Universitas Islam Negeri Palopo;
- Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri Bengkalis menjadi Institut Agama Islam Negeri Datuk Laksemana Bengkalis; dan
- Sekolah Tinggi Agama Hindu Negeri Mpu Kuturan Singaraja menjadi Institut Agama Hindu Negeri Mpu Kuturan.
Apa Reaksi Anda?