Hamas & Fatah Sepakat Bentuk Pemerintahan Rekonsiliasi Usai Perang, Angin Segar untuk Palestina
Menteri Luar Negeri, RI Retno Marsudi
Internasional | Hijaupopuler.id
Kelompok pejuang Palestina, Hamas, mengumumkan bahwa mereka telah menandatangani kesepakatan di Beijing, Tiongkok, dengan organisasi-organisasi Palestina lainnya, termasuk saingannya Fatah, untuk bekerja sama demi persatuan nasional.
Pemerintah Tiongkok menyebut ini sebagai kesepakatan untuk memerintah Gaza bersama-sama setelah perang berakhir. Menteri Luar Negeri Tiongkok, Wang Yi, menyambut kesepakatan tersebut bersama pejabat senior Hamas, Musa Abu Marzuk, utusan Fatah, Mahmud al Aloul, dan utusan dari 12 kelompok Palestina lainnya.
Menurut Wang, mereka telah setuju untuk membentuk pemerintahan rekonsiliasi nasional sementara untuk memerintah Gaza pascaperang.
"Hari ini kami menandatangani perjanjian untuk persatuan nasional dan kami mengatakan bahwa jalan untuk menyelesaikan perjalanan ini adalah persatuan nasional. Kami berkomitmen terhadap persatuan nasional dan kami menyerukannya,” kata Abu Marzuk setelah bertemu Wang dan utusan lainnya, seperti dikutip Channel News Asia, kemarin.
Pengumuman tersebut muncul setelah sembilan bulan perang yang dipicu oleh serangan Hamas pada Oktober lalu di Israel selatan yang mengakibatkan 1.197 orang tewas, sebagian besar warga sipil, menurut penghitungan AFP berdasarkan perhitungan Israel.
Para pejuang Hamas juga menyandera 251 orang, 116 di antaranya masih berada di Gaza, termasuk 44 orang yang menurut militer Israel tewas.
Menlu RI Retno Marsudi menyebutkan kesepakatan itu adalah salah satu langkah maju. "Disepakatinya Deklarasi Beijing oleh para pemangku kepentingan di Palestina merupakan langkah maju dalam mendorong rekonsiliasi dan persatuan bangsa Palestina, utamanya di tengah konflik yang berlangsung di Gaza. Indonesia berharap apa yang telah disepakati dapat diimplementasikan," kata Menlu Retno dalam keterangan tertulis, Rabu (24/7/2024).
Menteri Luar Negeri, Retno menegaskan bahwa isu persatuan selalu disampaikan Indonesia dalam pertemuan dengan fraksi-fraksi di Palestina. Retno menilai persatuan adalah kunci untuk terciptanya perdamaian di Palestina.
"Isu persatuan selalu disampaikan Indonesia dalam setiap pertemuan dengan fraksi-fraksi di Palestina. Persatuan merupakan kunci bagi upaya mewujudkan perdamaian dan masa depan Palestina," tuturnya.
[WD]
Baca Juga Arina.id
Apa Reaksi Anda?