Mengenal IMDI, Organisasi Kemahasiswaan Darud Da'wah wal-Irsyad
IMDI sebagai organisasi berbasis pendidikan, menjadi secercah harapan tersendiri bagi Sulsel maupun nusantara. Foto : salah satu kegiatan IMDI dan penulis.
Opini | hijaupopuler.id
Apa IMDI itu? Ikatan Mahasiswa Darud Da'wah wal-Irsyad (DDI) lebih dikenal dengan nama IMDI, merupakan organisasi yang menjadi salah satu Badan Otonom (Banom) dari DDI. Organisasi ini bersifat eksternal, juga internal yang menjadi bagian dari kampus milik DDI. IMDI sendiri bergelut di bidang pengkaderan dan pendidikan.
Sebagian besar warga Sulawesi Selatan (Sulsel), terutama warga DDI mungkin saja belum mengenal apa itu IMDI. Ia merupakan organisasi terstruktur dan memiliki beberapa cabang atau komisariat di beberapa tempat. Secara ideologis IMDI juga memiliki landasan keislaman yang begitu kuat, berpegang teguh pada konsep ahlussunnah wal-jamaah atau Aswaja.
Dalam sejarah ke-DDI-an, IMDI cukup berperan penting dalam perkembangan DDI itu sendiri. Sejak tanggal 12 Rajab 1388 H atau 10 Oktober 1969 M, saat Muktamar DDI XI di Watang Soppeng, IMDI sudah berperan dalam berbagai kegiatan yang dilaksanakan oleh DDI. IMDI bertujuan membina mahasiswa agar menjadi cerdas, tangguh dan bertakwa, yang tidak luput dari Trilogi DDI itu sendiri.
Sejak berdirinya DDI pada tahun 1938 M, Anre Gurutta H Abdurrahman Ambo Dalle telah menanamkan prinsip sekaligus doktrin kepada seluruh santrinya untuk senantiasa menuntut ilmu pengetahuan dengan ungkapan Agguruko muwappaggru, agguruko muwappagguru, gangkanna Puang Allah ta’ala pagguruko, yang kurang lebih bermakna "Belajarlah dan mengajarlah, belajarlah dan mengajarlah, hingga Allah swt sendiri memberimu pembelajaran."
Maka dari itu setiap kader Ikatan mahasiswa DDI diharapkan memiliki semangat juang seperti Anre Gurutta dalam berpegang teguh kepada nilai keislaman di Nusantara. Dan kiranya setiap kader IMDI menjadikan organisasi ini sebagai rumah bagi semua warna.
Oleh karena itu, kader intelektual yang lahir dari organisasi ini dapat dikategorikan sebagai calon penerus dan pemimpin bangsa ke depan, sesuai dengan cita-cita DDI dan IMDI.
Di usia IMDI yang telah mencapai 56 tahun ini, idealnya menjadikan kader semakin memijak untuk meraih cita-cita DDI agar dapat terwujud hingga ke berbagai daerah di Nusantara.
Dalam tubuh kader intelektual yang lahir dari rahim organisasi IMDI ini, telah ditanamkan nilai kesantrian maupun mahasantri. Sebuah doktrin yang harus kita wariskan turun temurun kepada generasi pelanjut ke depannya.
Selain itu, IMDI sebagai organisasi berbasis pendidikan, menjadi secercah harapan tersendiri bagi Sulsel maupun nusantara pada umumnya dalam melawan kebodohan dan mengejar kepintaran.
Kehadiran IMDI dinilai menjadi anugerah besar bagi kalangan warga DDI yang ingin melanjutkan pendidikan ke jenjang lebih tinggi, atau yang merindukan sosok kehadiran Anre Gurutta.
Tetaplah berproses dan mengabdikan diri dalam wadah DDI, karena itu merupakan salah satu penghormatan terhadap Anre Gurutta. Ini bukan siapa terdepan tapi ini tentang siapa yang mempertahankan.
Wabillahi taufiq wadda'wah, selamat hari jadi yang ke-56 tahun, majulah terus IMDI.
Muhammad Fatur | Kader IMDI Sulawesi Selatan, Alumni DDI Mangkoso-Barru
Apa Reaksi Anda?
