Menuju Program Satu Data Kemenag, Pimpinan Kampus Harus Komitmen Jalankan Transformasi Digital

Menuju Program Satu Data Kemenag, Pimpinan Kampus Harus Komitmen Jalankan Transformasi Digital

Transformasi harus dimulai dari para pemimpin kampus yang terliterasi digital. Ini memang butuh proses. Tapi transformasi ini harus dilakukan karena akan lebih siap bersaing di kancah internasional,

Pimpinan perguruan tinggi di lingkungan Kementerian Agama diminta melakukan transformasi digital secara menyeluruh agar makin tangguh bersaing di kancah global.

Hal itu disampaikan Staf Khusus Menteri Agama RI (Stafsus Menag) Bidang Media dan Komunikasi Publik Wibowo Prasetyo. Menurutnya, digitalisasi itu akan lebih efektif jika para pemimpin kampus juga memiliki literasi digital yang mumpuni.

Dorongan Wibowo itu, dilansir dari kemenag.go.id, disampaikan saat menjadi narasumber pada Sekolah Digital Leadership Universitas Islam Negeri Sunan Ampel Surabaya yang digelar di Kabupaten Probolinggo, Jawa Timur, Jumat (13/10/2023) waktu lalu.

Digitalisasi saat ini sudah tidak bisa ditawar-tawar lagi karena merupakan tuntutan zaman. Dengan digitalisasi juga akan melahirkan banyak kemudahan, seperti terhadap layanan kepada mahasiswa, dosen dan publik.

"Transformasi harus dimulai dari para pemimpin kampus yang terliterasi digital. Ini memang butuh proses. Tapi transformasi ini harus dilakukan karena akan lebih siap bersaing di kancah internasional," ujar Wibowo.

Digitalisasi juga akan membuat layanan menjadi hemat anggaran. Bahkan ke depan layanan akan semakin murah karena terbangun ekosistem yang saling terintegrasi. Misalnya saja, saat ini muncul aplikasi transportasi yang terintegrasi dengan layanan pembelian makanan minuman, pengantaran dokumen hingga pembelian barang dan tiket.

"Maka saya minta layanan di kampus harus benar-benar dibuat yang terintegrasi. Seperti di UIN Sunan Ampel saatnya aplikasi layanan perlu dirampingkan. Ini sudah dilakukan Kemenag Pusat dengan menyederhanakan dalam satu aplikasi, yakni Pusaka," pintanya.

Kelebihan lain dari digitalisasi, ungkap Wibowo, akan mempermudah dalam pelayanan, pengendalian bahkan pengawasan. Yang lebih menguntungkan, digitalisasi ini juga bisa menghindari penyimpangan (fraud) seperti suap, gratifikasi, korupsi dan lainnya.

"Saat ini di smartphone misalnya ada aplikasi untuk pengelolaan keuangan. Ini tentu sangat membantu karena menjadi lebih praktis dan akuntabel. Kalau membuat aplikasi juga harus benar-benar dipikirkan matang, jangan hanya bisa dibuka saat peluncuran saja, namun harus berumur panjang (longlasting)," tandasnya.

Dalam kesempatan itu, Wibowo juga mengungkapkan bahwa saat ini Kemenag tengah mewujudkan data yang terintegrasi dalam Program Satu Data Kementerian Agama. Penyusunan data ini merupakan bagian program besar pemerintah yang akan membangun Satu Data Indonesia. Pada 2045, pemerintah sudah menargetkan layanan publik terdigitalisasi seluruhnya. 

Bagi Kementerian Agama, transformasi digital ini juga diamanatkan oleh Presiden Jokowi kepada Yaqut Cholil Qoumas saat dilantik sebagai Menteri Agama RI pada akhir 2020 silam. Dengan dasar ini, transformasi digital ini juga harus segera dilakukan menyeluruh di kampus-kampus di lingkungan Kemenag.

Wibowo mengakui, transformasi digital ini tak bisa dilakukan cepat. Meski demikian, dirinya mendorong para rektor, wakil rektor, dekan dan para pimpinan kampus lainnya untuk terus beradaptasi dengan kemajuan teknologi diiringi dengan inovasi kebijakan yang membumi. Pimpinan kampus harus memiliki leadership skill dalam berkomunikasi, interpersonal, mentorship dan penguasaan internet of things (IoT)

"Pada pandemi Covid-19 lalu ada pelajaran berharga. Saat itu muncul aplikasi zoom meeting yang tak pernah kita kira kehadirannya. Namun kini zoom meeting menjadi familiar bahkan tetap digunakan meski pandemi tidak ada lagi karena memudahkan. Ini menunjukkan bahwa inovasi teknologi itu muncul sangat cepat, maka kita tidak boleh lengah. Saat ini, ada teknologi baru soal artificial intelligence (AI) dan ChatGPT, misalnya, tentu harus kita respons untuk hal-hal yang positif," katanya.

Apa Reaksi Anda?

like

dislike

love

funny

angry

sad

wow