Murur: Inovasi Kemenag untuk Perlancar Pelaksanaan Ibadah Haji 2024
Prof. Dr. Abd. Aziz (Rektor UIN Sayyid Ali Rahmatullah Tulungagung)
Kolom | Hijaupopuler.id
Dalam pelaksanaan haji 2024, Kementerian Agama (Kemenag) Indonesia memperkenalkan skema "murur" untuk memperlancar mobilisasi jemaah haji dari Arafah dan Muzdalifah ke Mina.
Inovasi ini bertujuan untuk mengatasi tantangan logistik dan memastikan jemaah tiba tepat waktu di Mina, bagian krusial dari rangkaian ibadah haji. Penerapan skema murur oleh Kemenag menunjukkan komitmen untuk terus berinovasi demi kenyamanan dan keselamatan jemaah haji Indonesia.
Keberhasilan ini memberikan harapan baru bagi pelaksanaan ibadah haji di masa depan, di mana efisiensi dan kenyamanan jemaah menjadi prioritas utama. Dengan terus mengevaluasi dan memperbaiki skema ini, diharapkan pelaksanaan haji tahun-tahun berikutnya akan semakin baik dan lancar.
Dengan langkah-langkah seperti skema murur, Kemenag tidak hanya berhasil mengatasi tantangan logistik yang kompleks, tetapi juga memberikan pelayanan yang lebih baik dan lebih manusiawi bagi para jemaah. Ini adalah contoh bagaimana inovasi dan kolaborasi internasional dapat membawa perubahan positif dalam pelaksanaan ibadah haji.
Skema murur adalah proses bermalam di Muzdalifah dengan cara melintas, di mana jemaah tetap berada di atas bus yang bergerak dari Arafah menuju Mina tanpa harus turun di Muzdalifah.
Sebelumnya, jemaah harus bermalam di Muzdalifah, namun dengan skema ini, proses tersebut dipercepat dan disederhanakan.
Manfaat utama dari skema murur adalah efisiensi waktu dan kenyamanan bagi jemaah, terutama mereka yang lanjut usia atau memiliki disabilitas. Sekitar 55.000 jemaah yang termasuk kategori risiko tinggi, lansia, dan disabilitas telah diikutsertakan dalam skema ini.
Dengan skema murur, jemaah tidak perlu turun dari bus, sehingga mengurangi kelelahan dan risiko kesehatan lainnya
Selain itu, skema ini membantu mengurangi kemacetan dan mempercepat alur pergerakan jemaah. Proses mobilisasi jemaah dari Arafah ke Mina yang biasanya membutuhkan waktu lama kini dapat diselesaikan lebih cepat dan tertib.
Keberhasilan skema murur terlihat dari pelaksanaan yang berjalan lancar dan tepat waktu. Petugas haji telah disiapkan untuk menyambut kedatangan jemaah di Mina dan memastikan mereka mendapatkan pelayanan yang optimal.
Jemaah yang menggunakan skema murur berhasil tiba di Mina sebelum cuaca panas, menghindari kondisi yang bisa berpotensi membahayakan kesehatan mereka.
Prof. Dr. Abd. Aziz (Rektor UIN Sayyid Ali Rahmatullah Tulungagung)
Apa Reaksi Anda?