Ombak dan Pasang Surut Kehidupan

Hijaupopuler.id - jika suatu ketika anda menyempatkan diri duduk di tepi pantai, atau menyeberang ke suatu pulau, maka setenang apa pun cuaca tetap akan terlihat gelombang permukaan air, yang biasa disebut ombak. Bahkan bila dalam suasana cuaca yang kurang bersahabat anda berlayar, maka anda akan berhadapan dengan badai.

Keberadaan ombak atau gelombang permukaan air laut merupakan keniscayaan; oleh karenanya sejak jaman beheula manusia dengan tingkat peradaban yang paling sederhana sekalipun melakukan respon yang beragam terhadap ombak.

Coba anda renungkan kembali kegiatan bermain di pantai, ternyata dalam beberapa hal, memiliki kesamaan dalam kehidupan yang kita jalani. Ombak ibarat tantangan kehidupan yang akan selalu ada, datang dan pergi dalam kehidupan. 

Ketika ombak datang dan pergi menerpa kaki, atau menghantam obyek yang ada di pantai, maka kita merasa seakan-akan telah berhasil menyelesaikan tantangan dalam hidup yang akan membawa kepuasan dan kesenangan batin, kita juga merasa mendapatkan hal atau pengetahuan baru untuk naik ke level kehidupan yang berikutnya.

Sadarkah anda bahwa ada kalanya terpaan ombak membawa karang kecil yang bisa melukai kaki, seperti tantangan kehidupan yang dapat melukai perasaan dan harga diri. Dengan ketegaran dalam perjuangan, akhirnya anda mampu melewati tantangan tersebut; saat itulah, anda akan mendapatkan kesadaran baru untuk bermain di pantai yang pasirnya lebih halus, agar kaki tidak lecet.

Jika anda masih penasaran dengan ombak, silahkan menumpang perahu kecil ke tengah laut; karena menumpang perahu kecil meliuk-liuk di atas gelombang air laut ternyata punya kesan tersendiri, meski terkadang dengan konsekuensi mabok bagi yang tidak biasa atau tidak siap dengan situasi dan kondisi tersebut.

Ada yang suka dan berani berhadapan dengan ombak besar, karena melihat hal tersebut sebagai tantangan. Berhasil menembus gelombang besar, berarti kesuksesan besar, setelah itu berani menantang badai.

Ada yang hanya suka dengan ombak yang kecil, karena bisa bermain di atas gelombang; bukankah ayunan perahu kecil di atas ombak terkadang mengundang rasa seperti sedang di atas roller coaster?

Ada juga manusia yang meskipun ombaknya kecil justru mabuk, memilih untuk tidak menggunakan perahu, dan berfikir untuk beralih menggunakan sarana yang lain, tapi bagaimana jika menghadapi ombak menjadi satu-satunya pilihan?

Bukankah tetap duduk di pinggir pantai pun justru bisa juga membuat seseorang puyeng bahkan hingga mabuk, setidaknya penasaran dengan “nikmatnya” ombak? 

Sudahlah, hadapi saja, jalani saja, nikmati saja, semua akan indah pada waktunya.

**

Abbas Langaji (Fb.31.3.18)