Pesan Kehidupan dari Rektor IAIN Palopo di Acara Kajian Malam Jumat BNI

Pesan Kehidupan dari Rektor IAIN Palopo di Acara Kajian Malam Jumat BNI

Rektor IAIN Palopo Dr Abbas Langaji, menjadi pembicara dalam Kajian Malam Jumat yang diselenggarakan oleh BNI KC Palopo.

Palopo | Hijaupopuler.id

Suasana hangat menyelimuti Kantor Cabang BNI Palopo, Kamis malam, 12 Desember 2024. 

Kajian Malam Jumat yang diselenggarakan oleh BNI KC Palopo kali ini terasa istimewa dengan kehadiran Rektor IAIN Palopo, Dr. Abbas Langaji, sebagai pembicara. 

Acara ini tidak hanya dihadiri langsung oleh jajaran pimpinan dan karyawan BNI, tetapi juga disaksikan secara daring oleh pegawai BNI dari wilayah Indonesia Timur.

Dr. Abbas memulai sesi dengan sebuah kisah inspiratif dari Rasulullah Muhammad Saw., yang mengundang perhatian penuh para peserta. 

Ia menceritakan tentang beberapa orang yang mendatangi Rasulullah dengan satu pertanyaan yang sama: Bagaimana menjadi seorang Muslim yang baik dan apa amalan terbaik dalam Islam? Menariknya, Rasulullah memberikan jawaban yang berbeda-beda kepada masing-masing orang, menyesuaikan dengan kondisi dan kebutuhan mereka.

“Seorang pemuda pernah bertanya tentang amalan terbaik, dan Rasulullah menjawab, ‘Berbaktilah kepada kedua orang tua.’ Di kesempatan lain, ketika pertanyaan serupa diajukan, Rasulullah menjawab, ‘Cukup kamu memberi makan kepada orang fakir,’” ujar Rektor Abbas, menjelaskan fleksibilitas Islam dalam memberikan jalan kebaikan.

Pesan tersebut, menurut Dr. Abbas, memberikan pelajaran penting bahwa Islam adalah agama yang memberikan ruang bagi umatnya untuk memilih amal terbaik sesuai dengan kemampuan masing-masing. 

“Kisah ini relevan untuk kehidupan kita sehari-hari, terutama bagi para karyawan BUMN seperti di BNI. Setiap tindakan harus dilandasi dengan niat yang baik dan dimulai dengan membaca bismillah,” tuturnya.

Di tengah kajian, Dr. Abbas juga menyentuh isu toleransi antarumat beragama. Mengutip surah Al-Kafirun, “Lakum dinukum wa liya din, bagimu agamamu dan bagiku agamaku,” beliau menekankan bahwa perbedaan keyakinan adalah bagian dari sunnatullah. 

“Perbedaan itu bukan untuk diperdebatkan, melainkan menjadi dasar untuk saling memahami dan menghormati,” jelasnya.

Tak hanya itu, nilai-nilai universal seperti kedisiplinan, kejujuran, dan saling menghargai juga menjadi fokus pembahasan. Dr. Abbas mengajak para peserta untuk menjadikan nilai-nilai tersebut sebagai bagian dari rutinitas harian.

“Ketika nilai-nilai ini diinternalisasi dalam aktivitas kita, kita tidak hanya menjadi individu yang bermanfaat bagi masyarakat, tetapi juga mendekatkan diri kepada Allah Swt.,” tambahnya.

Menutup sesi penuh hikmah itu, Dr. Abbas memberikan pesan motivasi yang menggugah hati. 

“Dalam agama, ruang untuk berbuat baik sangatlah luas. Banyak jalan menuju surga Allah Swt. Lakukanlah setiap aktivitas sebaik-baiknya dengan kesadaran bahwa semuanya harus didasarkan pada rida-Nya,” ungkapnya dengan penuh semangat.

Kajian itu pun meninggalkan kesan mendalam di hati para peserta, menjadi pengingat bahwa setiap langkah kehidupan memiliki makna besar ketika dilakukan dengan niat yang tulus dan tujuan yang mulia.

Apa Reaksi Anda?

like

dislike

love

funny

angry

sad

wow