Strategi Pengembangan SDM Desa Pompengan

Strategi Pengembangan SDM Desa Pompengan

Aliamsa (Mahasiswa MM Universitas Sultan Agung)

Artikel | Hijaupopuler.id 

Desa Pompengan Tengah, yang terletak di Kecamatan Lamasi Timur, Kabupaten Luwu, memiliki potensi alam yang cukup besar. 

Meski demikian, sumber daya manusia (SDM) di desa ini masih menghadapi berbagai tantangan yang menghambat kemajuan ekonomi dan sosialnya. 

Berdasarkan data, jumlah penduduk Desa Pompengan Tengah sekitar 726 jiwa yang tersebar di empat dusun, yaitu Kala Kala Selatan, Kala Kala, Samarenda, dan Samarenda Utara. 

Masyarakat desa ini sebagian besar bergantung pada sektor pertanian dan beberapa usaha lokal, namun tingkat produktivitas dan daya saing yang rendah menjadi hambatan besar dalam meningkatkan kesejahteraan mereka.

Fenomena yang terjadi di Desa Pompengan Tengah adalah ketergantungan pada sumber daya alam yang tidak diimbangi dengan pengembangan keterampilan SDM. 

Kondisi ini diperburuk oleh rendahnya akses terhadap pendidikan berkualitas, kurangnya pelatihan keterampilan yang relevan dengan pasar kerja, serta keterbatasan infrastruktur yang mendukung pengembangan SDM. 

Oleh karena itu, pengembangan SDM menjadi kunci utama untuk meningkatkan kualitas hidup dan mendorong perekonomian desa ke arah yang lebih mandiri dan berkelanjutan.

Tujuan utama dari strategi pengembangan SDM di Desa Pompengan Tengah adalah untuk menciptakan masyarakat yang lebih produktif, mandiri, dan berdaya saing. 

Kepala Desa Pompengan Tengah, Nusri Pabira, menyadari bahwa pengembangan SDM adalah fondasi penting untuk mencapai visi desa yang maju dan sejahtera. 

Dengan meningkatkan keterampilan, pengetahuan, dan sikap masyarakat, diharapkan desa ini dapat mengurangi angka pengangguran, meningkatkan kualitas hidup, dan menciptakan lapangan pekerjaan baru. 

Pengembangan SDM ini juga diharapkan dapat menghasilkan masyarakat yang aktif berpartisipasi dalam pembangunan desa, terutama dalam menciptakan usaha dan produk lokal yang dapat meningkatkan perekonomian.

Meskipun memiliki potensi besar, Desa Pompengan Tengah menghadapi berbagai tantangan yang menghambat pengembangan SDM. Salah satunya adalah keterbatasan akses terhadap pendidikan formal dan informal. 

Desa ini belum memiliki fasilitas pendidikan yang memadai untuk mengakomodasi kebutuhan belajar masyarakat, terutama yang berkaitan dengan pengembangan keterampilan praktis. 

Selain itu, keterbatasan informasi mengenai peluang kerja dan usaha juga menjadi masalah. Masyarakat sering kali tidak mengetahui pelatihan atau program pemberdayaan yang tersedia bagi mereka, baik dari pemerintah maupun lembaga lainnya.

Tantangan lain yang dihadapi adalah rendahnya kesadaran masyarakat akan pentingnya pendidikan keterampilan dan peningkatan kapasitas diri. 

Beberapa masyarakat masih terjebak dalam pola pikir tradisional dan lebih memilih bekerja di sektor pertanian atau usaha yang sudah ada, tanpa mempertimbangkan potensi untuk berinovasi atau mengembangkan keterampilan baru yang sesuai dengan kebutuhan pasar. 

Selain itu, ketidakmampuan finansial untuk mengikuti pelatihan juga menjadi hambatan utama bagi sebagian besar penduduk.

Pengembangan SDM merupakan hal yang penting dalam konteks pembangunan desa, karena dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat dan mempercepat transformasi sosial-ekonomi. Para ahli mengemukakan berbagai pendapat terkait pentingnya pengembangan SDM di pedesaan:

Buchari Alma (2016)dalam bukunya yang berjudul "Manajemen SDM" menyatakan bahwa salah satu kunci utama dalam memajukan suatu daerah adalah melalui pengembangan SDM yang kompeten dan terampil. Hal ini akan berdampak langsung pada produktivitas dan daya saing daerah tersebut.

Dalam mengatasi tantangan-tantangan ini, Kepala Desa Pompengan Tengah telah merumuskan berbagai strategi untuk mengembangkan SDM yang lebih kompeten dan produktif.

Kepala desa telah menginisiasi berbagai program pelatihan keterampilan untuk meningkatkan kapasitas masyarakat. Pelatihan ini meliputi kursus komputer, pelatihan kewirausahaan, serta pendidikan literasi keuangan yang sangat diperlukan oleh masyarakat. 

Program pelatihan ini dirancang untuk menjangkau berbagai kalangan, mulai dari pemuda hingga ibu rumah tangga, dengan harapan dapat menciptakan sumber daya manusia yang lebih siap menghadapi tantangan pasar kerja dan mengelola usaha mereka sendiri.

Pendidikan informal ini dirancang agar lebih fleksibel dan terjangkau oleh masyarakat. Kepala desa juga bekerja sama dengan lembaga-lembaga pelatihan untuk menyediakan materi yang relevan dengan kebutuhan pasar dan sesuai dengan perkembangan teknologi serta tren industri yang ada.

Kemudian, Pemberdayaan Pemuda dan Perempuan juga menjadi fokus penting dalam pengembangan SDM di Desa Pompengan Tengah. Tak hanya itu, Kerjasama dengan Lembaga Pemerintah dan Swasta juga menjadi langkah penting dalam meningkatkan kapasitas SDM adalah dengan menjalin kerjasama dengan lembaga pemerintah dan swasta. 

Kepala desa Pompengan Tengah telah menjalin hubungan dengan berbagai pihak, termasuk lembaga pendidikan, perusahaan swasta, dan organisasi nirlaba, untuk menyelenggarakan program pelatihan kerja, penyuluhan kesehatan, serta edukasi kewirausahaan.

Kerjasama ini tidak hanya memberikan pelatihan keterampilan kepada masyarakat, tetapi juga membuka akses informasi mengenai peluang kerja dan usaha yang dapat dimanfaatkan oleh warga desa. Dengan adanya jaringan ini, masyarakat diharapkan bisa lebih terbuka terhadap berbagai peluang yang ada, dan meningkatkan kemampuan mereka untuk bersaing di dunia kerja atau mengelola usaha mereka sendiri.

Sektor wirausaha juga menjadi salah satu fokus dalam strategi pengembangan SDM di Desa Pompengan Tengah. Kepala desa mendorong masyarakat untuk mengembangkan produk lokal yang memiliki nilai jual, seperti kerajinan tangan, produk pertanian, dan makanan olahan khas desa. 

Dengan meningkatkan kemampuan masyarakat dalam memproduksi barang yang berkualitas, diharapkan desa ini dapat mengurangi ketergantungan pada sektor pertanian yang musiman dan membuka peluang baru dalam bidang ekonomi.

Masyarakat juga diberdayakan untuk membangun usaha bersama, seperti Kelompok Usaha Bersama (KUB), yang dapat meningkatkan kemampuan mereka dalam mengelola usaha secara kolektif dan lebih efisien. 

Kelompok ini diharapkan dapat membantu masyarakat dalam memasarkan produk lokal dan meningkatkan daya saing usaha mereka, baik di tingkat lokal maupun regional.

Tantangan yang dihadapi dalam pengembangan SDM di Desa Pompengan Tengah memang cukup besar, namun beberapa solusi dapat diterapkan untuk mengatasi masalah-masalah yang ada.

Pengembangan SDM di Desa Pompengan Tengah merupakan langkah penting untuk menciptakan masyarakat yang lebih produktif, mandiri, dan berdaya saing.

Melalui strategi yang telah dirumuskan oleh kepala desa, seperti pendidikan dan pelatihan keterampilan, pemberdayaan pemuda dan perempuan, kerjasama dengan berbagai pihak, serta pengembangan wirausaha lokal, desa ini memiliki peluang besar untuk maju dan berkembang.

Namun, kesuksesan pengembangan SDM ini sangat bergantung pada kerjasama antara pemerintah desa, masyarakat, dan pihak-pihak eksternal lainnya.

Dengan adanya dukungan yang berkelanjutan, baik dari pemerintah daerah, swasta, maupun masyarakat, Desa Pompengan Tengah dapat mewujudkan visinya sebagai desa yang mandiri, sejahtera, dan kompetitif.

Aliamsa (Mahasiswa MM Universitas Sultan Agung)

Apa Reaksi Anda?

like

dislike

love

funny

angry

sad

wow