UIN Palopo Gelar FGD Hadirkan Rektor UIN Syahada Sumut Sebagai Narsum
Menurut Prof Darwis dalam FGD ini, penting bagi UIN Palopo untuk membuka Prodi khusus yang tidak dimiliki kampus lain, agar dapat menjadi pembeda dan daya tarik tersendiri.
Palopo | hijaupopuler.id
Universitas Islam Negeri (UIN) Palopo menggelar Focus Group Discussion (FGD) membahas Aspek Administrasi dan Hukum Pasca Perubahan Bentuk Perguruan Tinggi Keagamaan Negeri (PTKN), pada Kamis (19/6/2025) di Aula Rektorat lantai 3 kampus 1 jalan Bitti Kelurahan Balandai Kecamatan Bara.
FGD yang dipandu Wakil Rektor II Bidang Administrasi Umum, Perencanaan dan Keuangan, Masruddin ini, dihadiri langsung Rektor UIN Palopo, Abbas Langaji, bersama jajaran pimpinan kampus seperti Wakil Rektor I, II dan III, para Dekan, Direktur Pascasarjana, serta para Ketua Lembaga, termasuk Kepala SPI, Kepala P2B, para Kepala Bagian, Kepala UPT dan Kepala Sub Bagian.
Rektor dalam pengantarnya menyampaikan apresiasi dan terima kasih atas kesediaan Rektor UIN Syekh Ali Hasan Ahmad Addary (Syahada) Padangsidimpuan Sumatera Utara, Muh Darwis Dasopang, yang hadir sebagai narasumber utama.
“Kami sangat menghargai kehadiran Prof Darwis. Saat ini, kita memang perlu ruang sharing session, apalagi pasca transformasi bentuk perguruan tinggi. Kita dihadapkan pada berbagai persoalan, khususnya dalam aspek administrasi, hukum, akademik, hingga keuangan dan tata kelola BLU, terutama setelah terbitnya Perpres Nomor 59 Tahun 2025,” tutur Abbas.
Ia juga menambahkan, melalui forum ini, diharapkan seluruh elemen kampus dapat memperluas wawasan dan memperkaya pemahaman untuk menjawab tantangan transisi kelembagaan.
Sementara itu, dalam paparannya, Rektor UIN Syahada Padangsidimpuan, Muh Darwis Dasopang, membagikan pengalaman kampusnya dalam menghadapi proses transformasi kelembagaan dari IAIN menjadi UIN. Ia menekankan pentingnya kesolidan tim selama masa peralihan.
“Transformasi adalah proses besar. Ketika kita beralih dari rumah kecil menjadi rumah besar, semangat tidak boleh kendor. Rumah besar ini tentu memiliki aturan main tersendiri. Maka kita harus kuat dan kompak dalam menyusun dan menata administrasi secara tepat,” ungkap Darwis.
Ia juga mengungkapkan pentingnya memanfaatkan keunggulan Sumber Daya Manusia (SDM) yang dimiliki UIN Palopo, juga melakukan kolaborasi dengan lembaga-lembaga pelatihan, serta mengembangkan unit-unit penunjang seperti P2B agar mampu mendapatkan sumber pendapatan keuangan kampus secara mandiri.
Ia lalu memberikan saran pembukaan Program Studi (Prodi) baru. Menurut Prof Darwis, penting bagi kampus untuk membuka Prodi khusus yang tidak dimiliki oleh kampus lain, agar dapat menjadi pembeda dan daya tarik tersendiri.
“Palopo adalah kawan seperjuangan,” tutupnya dengan nada penuh keakraban kepada peserta FGD.
Adapun Wakil Rektor I Bidang Akademik dan Pengembangan Kelembagaan UIN Palopo, Munir Yusuf, saat sesi diskusi memberi pandangan terkait aspek pembahasan FGD. Ia mengungkapkan beberapa problematika administratif bagi mahasiswa yang memasuki jelang akhir masa studinya.
Selain itu, ia juga mengemukakan peluang pembentukan fakultas baru. Masih menurut Munir, hal ini merujuk kepada tren nasional di mana peminat PTKIN mengalami penurunan, yang hanya mencapai sekira 83 ribu dari target 120 ribu pendaftar.
“Ini menjadi tantangan tersendiri. Di satu sisi, kita ingin maksimalkan potensi status kita sebagai UIN, namun di sisi lain, minat masyarakat terhadap PTKIN justru mengalami penurunan,” pungkasnya.
Apa Reaksi Anda?






