Introspeksi Diri!

Introspeksi Diri!

Dosa orang lain terkadang membuat kita merasa lebih suci dan tidak punya aib. Pada hakikatnya, keburukan orang lain menjadi peringatan untuk tidak dilakukan lagi. Bukan dijadikan medan penghakiman. Jangan sampai justru menjadi ajang pamer kebaikan dengan mengulik kesalahan orang lain. Sekarang ini yaumul hisab dan yaumul mizan sepertinya lebih duluan daripada kiamat. Ramai menghitung dan menimbang kesalahan orang lain sementara lupa muhasabah diri. 

Nabi saw. pernah bersabda, “Hamba tidak dikatakan bertakwa hingga dia mengoreksi dirinya sebagaimana dia mengoreksi rekannya”. Tidak terlarang menilai orang lain. Namun, menjadi ambyar jika semut di seberang lautan nampak tetapi gajah di pelupuk mata tidak terlihat. 

Inilah yang sering terlupakan saat memperbaiki diri, mengadili orang lain. Sejatinya kita diberi dua telinga untuk lebih banyak mendengar. Satu mulut agar sedikit berbicara. Kita perlu introspeksi diri. Mengakui kesalahan sendiri dan membetulkannya. Memperbaiki apa yang ada dalam diri. Sebaiknya lebih banyak mendengar dibanding banyak berbicara. Sedikit kesempatan berkata pun seharusnya dimanfaatkan untuk mengoreksi diri sendiri. Bukan membuang waktu dengan aib sesama. 

“Cukup mulialah seseorang apabila dapat menghitung aib-aibnya sendiri”, pesan Bassyar bin Burd. Kesempatan mulia tidak ribet. Hanya saja ada yang menyusahkan dirinya dengan menyalahgunakan ilmu kepo. Rasa ingin tahu yang berlebihan tentang kehidupan orang lain di setiap kesempatan.

Kita tidak fokus untuk koreksi diri. Mawas diri sangat kurang. Jika menyangkut kesalahan orang lain seringkali dengan cepat ikut disebarkan. Teori muhasabah sudah matang. Praktiknya yang nihil. Terlebih lagi berbagai macam berita di internet bertebaran. Segala aib berseliweran di lini masa. Kita perlu memiliki kehati-hatian. Hindari mengonsumsinya tanpa verifikasi. Jangan sampai dikunyah-kunyah tanpa tabayun. 

Selama ini kita kurang bahagia bukan karena banyak kesedihan dan kesulitan. Namun, terlalu sibuk dengan kepentingan orang lain. Maimun bin Mihran berpesan, “Bahagialah orang yang sibuk memerhatikan aib diri sendiri ketimbang memerhatikan aib-aib orang lain”. Saatnya kita muhasabah diri. Mengevaluasi diri sendiri dalam segala aspeknya.

Mustafa, S.Pd.I., M.Pd.I

Apa Reaksi Anda?

like

dislike

love

funny

angry

sad

wow