Memilih Pemimpin yang Bermasalah dengan Hukum
Ilustrasi menentukan pilihan terbaik.
Kolom | Hijaupopuler.id
Dalam waktu dekat, rakyat Indonesia kembali akan mempunyai hajat besar, yaitu Pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur, Bupati dan Wakil Bupati, serta Walikota dan Wakil Walikota tahun 2024. Agenda pemungutan suara oleh KPU akan dilaksanakan pada Rabu, 27 November 2024.
Banyak orang dari berbagai kalangan dan latar belakang mencalonkan diri dan siap berkompetisi untuk meraih jabatan-jabatan strategis tersebut. Mulai dari pendatang baru di dunia politik hingga politikus kawakan, bahkan petahana (inkumben). Deklarasi dukungan kepada para calon datang dari berbagai unsur mulai dari organisasi masyarakat (ormas), tokoh masyarakat, hingga tokoh agama turut serta meramaikan kontestasi ini.
Di era digital seperti sekarang, mencari rekam jejak dan jejak digital para calon pemimpin menjadi hal yang mudah. Hal ini menjadi penting agar masyarakat tidak salah dalam memilih pemimpin untuk lima tahun ke depan.
Sayangnya, banyak di antara mereka yang ambisinya meraih jabatan terlampau besar, tetapi tidak sebanding dengan komitmen untuk mengemban tugas dengan baik jika terpilih.
Tidak sedikit pula yang kurang memiliki tekad mulia untuk menjadikan jabatan tersebut sebagai sarana untuk kemaslahatan rakyat.
Baca Artikel Selengkapnya di NU Online: Klik di Sini
Apa Reaksi Anda?