Online Unlimited Dalam Ibadah Puasa, Silahkan Upload Atau Download Apa Saja

Online Unlimited Dalam Ibadah Puasa, Silahkan Upload Atau Download Apa Saja

...memasuki waktu imsak hingga memasuki saat berbuka puasa, seorang muslim sedang dalam online terlama sepanjang hari; makanya dalam aturan fiqh, yang boleh berpuasa adalah orang yang bersih. Ilustrasi berdoa di malam-malam bulan Ramadhan, sumber google.com

Opini | hijaupopuler.id

Perkembangan pesat teknologi sistem informasi dan telekomunikasi membawa perubahan sebahagian besar kebiasaan manusia dari semula berupa kegiatan-kegiatan yang dilaksanakan secara tatap muka digeser menjadi kegiatan yang bersifat online (daring).

Belajar dari rumah, ujian dari rumah, wawancara dari rumah, rapat dari rumah, conference dari rumah, dan masih banyak ragamnya. Sebelum-sebelumnya kita tidak mengenal istilah webinar; terasa asing, sekarang sudah hampir menjadi baku.

Bahkan muncul kebijakan WFA atau work from anywhere, yaitu sistem kerja administrasi perkantoran yang memberikan flexibilitas untuk sewaktu-waktu memilih tempat bekerja, tidak harus dan tidak selalu di kantor.

Beribadah sepanjang Ramadhan juga menjadi flexible; ibadah pun mulai digiring ke arah online; kuliah-kuliah singkat menjelang puasa dilakukan online, tawshiyah Ramadhan dilakukan online.

Bahkan, sudah ada praktik model Jum’atan online, khatibnya melaksanakan SFH (sermon from home?), jamaahnya mendengar khutbah cukup di rumah masing-masing; terlepas dari perdebatan fiqh tentang keabsahannya, yang jelas realitas menunjukkan seperti itu, pada saat yang sama fiqh harus menjelaskannya karena tidak boleh terjadi kekosongan hukum dalam masalah-masalah fiqhiyah modern.

Kenapa baru sekarang online?

Secara apologik, umat Islam akan mengatakan bahwa setiap saat seorang muslim melakukan kegiatan online; misalnya ketika shalat? Apakah luput dari perhatian kita bahwa masa-masa online (dengan tanda kutip!) yang paling lama dilakukan umat Islam adalah saat ia sedang berpuasa?

Sesungguhnya ketika seorang muslim sedang berpuasa dia sedang online dengan Tuhan. Berdasarkan fiqh ibadah, sejatinya yang boleh online dengan Tuhan adalah hamba yang suci, bersih, dan pada saat online tersebut tidak boleh banyak melakukan aktivitas lain yang dapat merusak jaringan tersebut.

Misalnya shalat, seseorang harus bersih dari hadats besar dan kecil, dan selama shalat (antara takbir pertama dan salam) tidak boleh melakukan gerakan tambahan di luar gerakan shalat; kenapa? Karena sedang online, gerakan-gerakan tersebut akan membatalkan shalat, minimal berpotensi mengurangi nilai shalat di mata Tuhan.

Bagaimana dengan puasa?

Sejak memasuki waktu imsak hingga memasuki saat berbuka puasa, seorang muslim sedang dalam online terlama sepanjang hari; makanya dalam aturan fiqh, yang boleh berpuasa adalah orang yang bersih.

Perempuan yang (maaf!) sedang haid (dan nifas) tidak boleh puasa; padahal bila direnungkan sepintas, apa sih pengaruhnya kondisi sedang haid dengan kemampuan melaksanakan puasa?

Apakah perempuan dewasa kita tidak kuat berpuasa ketika kedatangan tamu rutin bulanan tersebut? Ternyata tidak, sesungguhnya mereka (wanita yang sedang haid) tetap kuat berpuasa walau dalam keadaan sedang haid, tapi kenapa mereka dilarang berpuasa? Itu karena mereka sedang 'kotor' (tidak suci), tidak memenuhi syarat untuk online dengan Tuhan, jaringannya tidak bisa connect.

Nah, untuk mempertahankan kualitas jaringan pada saat online dengan Tuhan itulah, seorang selama berpuasa agar hendaknya:

Pertama, dilarang melakukan perbuatan-perbuatan yang bisa menurunkan kualitas jaringannya, misalnya berkata bohong, menyebarkan hoax, atau perbuatan-perbuatan lain yang kurang bermanfaat, yang dalam bahasa hadis disebut al-rafs wa al-jahl.

Kedua, bila diajak berdebat atau bertengkar, agar memberitahu kepada lawan debatnya bahwa “inniy shaaim, … maaf, saya sedang berpuasa,” yang bermakna “jangan ganggu, saya sedang online dengan Tuhan.”

Ketiga, mumpung lagi online, agar memperbanyak hanya melakukan kegiatan-kegiatan positif, memperbanyak ibadah sunnah, melakukan tadarrus Alquran, minimal berzikir dengan memperbanyak mengucapkan kalimat thayyibah.

Keempat, sebaik-baik yang diperbanyak adalah berdo’a; karena selama berpuasa itu seorang muslim sedang online, maka orang-orang yang berpuasa memiliki banyak keistimewaan; salah satunya adalah do’anya didengar dan diijabah oleh Tuhan; Kenapa? Tentu saja karena yang bersangkutan sedang online dengan Tuhan.

Mari bersama memperbaiki kualitas puasa kita, mempertahankan kualitas jaringan selama online dengan Tuhan, meminimalisasi semua yang berpotensi merusak jaringan online kita selama berpuasa, meminimalisasi segala hal yang berpotensi merusak kualitas puasa.

Abbas Langaji | Rektor IAIN Palopo

Apa Reaksi Anda?

like

dislike

love

funny

angry

sad

wow