UIN Palopo Perkuat Kolaborasi Internasional dengan City University Malaysia
Keikutsertaan UIN Palopo dalam kegiatan ini dinilai menegaskan langkah internasionalisasi kampus hijau.
Malaysia | hijaupopuler.id
City University Malaysia menggelar acara bertajuk Strengthening Academic Collaboration Amongst ASEAN Countries di Kampus City University Malaysia, Cyberjaya. Senin (25/8/2025) baru-baru ini.
Dibuka oleh Prof Dr Roznizah, Vice Chancellor City University Malaysia, dan dihadiri sivitas akademika dari berbagai kampus negara ASEAN, termasuk Universitas Islam Negeri (UIN) Palopo.
Keikutsertaan UIN Palopo dalam kegiatan ini dinilai menegaskan langkah internasionalisasi kampus hijau.
Bersama City University Malaysia, UIN Palopo menyiapkan agenda kolaborasi yang mencakup riset terapan keuangan mikro, mobilitas akademik, serta program pendampingan UMKM khususnya di wilayah urban.
Mursyid SPd MM, dosen Manajemen Bisnis Syariah (MBS) pada Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam (FEBI) UIN Palopo, hadir sebagai pembicara dengan memaparkan materi berjudul Empowering Urban Widowed Women: Economic Resilience Strategies in Female-Headed Households.
Materi tersebut menekankan strategi keuangan terintegrasi bagi keluarga yang dikepalai perempuan di wilayah urban, mulai dari pemisahan dan pencatatan arus kas harian, pemanfaatan teknologi, akses pendampingan bisnis dan keuangan, hingga dukungan pendampingan untuk mengurangi time poverty.
“Ketahanan ekonomi keluarga yang dikepalai perempuan di Kota perlu menjadi perhatian. Kuncinya, diversifikasi pendapatan, perputaran kas yang cepat, pencatatan harian yang rapi, dan perlindungan sosial yang jelas,” terang Mursyid.
Ia melanjutkan,
“Saat ini 12.73 persen rumah tangga Indonesia dipimpin perempuan. Sementara di Malaysia 59 persen keluarga kepala perempuan berpendapatan rendah. Intervensi terarah yang memadukan literasi digital, strategi diversifikasi pendapatan, dukungan penghidupan, dan pendampingan berkelanjutan menjadi keharusan.”
Lagi menurut Mursyid, kepala rumah tangga perempuan kerap menanggung beban ganda—mengurus keluarga sekaligus mencari nafkah—sehingga setiap kebijakan yang menyasar kelompok ini berdampak langsung pada pendidikan, kesehatan dan masa depan anak-anak.
Karena itu menurutnya, dukungan yang diperlukan bersifat praktis dan terukur; pelatihan bisnis dan keuangan sederhana, pendampingan, serta penguatan literasi dan penggunaan alat pembayaran dan pemasaran digital bagi usaha rumahan.
Diketahui, sebagai tindak lanjut, pihak penyelenggara dan UIN Palopo menjajaki nota kesepahaman (MoU), riset kolaboratif, kuliah tamu dan program mobilitas mahasiswa lintas kampus.
Inisiatif ini diharapkan memperkuat jejaring riset dan pengajaran di kawasan ASEAN sekaligus membuka ruang pemanfaatan teknologi bagi kelompok rentan di perkotaan.
Selain aktif mengajar, Mursyid diketahui juga fokus dalam berbagai riset pada bisnis dan keuangan mikro, teknologi finansial (fintech), dan ketahanan usaha mikro. Berpengalaman 10 tahun lebih di sektor keuangan mikro, ia aktif membina pelaku UMKM melalui pelatihan dan pendampingan usaha.
Apa Reaksi Anda?






