Penarikan Mahasiswa KKN Nusantara UIN Palopo di Kulon Progo, Berikut Kesan Peserta
Peserta KKN Nusantara dari UIN Palopo ini ditempatkan pada delapan Padukuhan yang tersebar di dua Kalurahan, yakni Banjarsari dan Banjararum, di Kecamatan Kalibawang Kabupaten Kulon Progo, DIY.
DIY | hijaupopuler.id
Sepuluh orang Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) Nusantara Tahun 2025 Universitas Islam Negeri (UIN) Palopo, secara resmi ditarik pasca menyelesaikan agenda pengabdian masyarakat di Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY).
Acara penarikan berlangsung di halaman Kapanewon Kalibawang, Kabupaten Kulon Progo, pada Selasa (19/8/2025) sekira pukul 09.00 WIB hingga selesai.
Sebelumnya, mahasiswa KKN Nusantara tersebut dilepas Rektor UIN Palopo, Dr Abbas Langaji MAg, yang didampingi Ketua Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LP2M), Dr Nurdin K MPd, pada awal bulan lalu. Sehingga mereka berada di lokasi pengabdian kurang lebih 1,5 bulan lamanya.
Dalam pelaksanaannya, para peserta KKN Nusantara dari UIN Palopo ini ditempatkan pada delapan Padukuhan yang tersebar di dua Kalurahan, yakni Banjarsari dan Banjararum, Kecamatan Kalibawang. Padukuhan-padukuhan tersebut ialah masing-masing Tirip, Kalisoka, Kedondong II, Ngipik Rejo I, Ngipik Rejo II, Ngentak, Nglebeng dan Brajan.
Diketahui para mahasiswa tersebut berasal dari 3 fakultas di UIN Palopo, yakni lima dari Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan (FTIK), tiga dari Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam (FEBI), dan dua lainnya dari Fakultas Ushuluddin, Adab dan Dakwah (FUAD). Mereka dibimbing oleh Dosen Pembimbing Lapangan (DPL), Andi Musafir Rusyaidi SPd MA PhD.
Dalam keterangannya, Andi Musafir mengungkapkan bahwa kegiatan KKN Nusantara ini dinilai membawa dampak besar bagi pengembangan wawasan mahasiswa.
“Melalui KKN Nusantara, mahasiswa berinteraksi langsung dengan masyarakat dari berbagai latar belakang. Apalagi lokasi penempatan kali ini mayoritas non-Islam, sehingga mereka bisa merasakan secara nyata bagaimana nilai toleransi diterapkan dalam kehidupan sehari-hari. Pengalaman menjadi minoritas akan membentuk pola pikir baru dalam memaknai perbedaan,” ungkapnya.
Andi Imtitsal Bilqis Arsyam, mahasiswi dari Program Studi (Prodi) Bimbingan dan Konseling Islam (BKI) FUAD, membagikan kesannya selama mengikuti program KKN Nusantara ini.
“Saya takjub dengan nilai-nilai sosial masyarakat yang begitu dijunjung tinggi di atas kepentingan pribadi. KKN Nusantara adalah transformasi dari Tri Dharma Perguruan Tinggi, di mana nilai pengabdian terartikulasi dengan baik. Ke depan, saya berharap KKN Nusantara seperti yang kami ikuti ini dapat menjangkau wilayah lebih luas, dari Sabang sampai Merauke, sebagai wujud nyata persatuan nusantara,” ujarnya.
Diketahui, kesuksesan pelaksanaan kegiatan KKN Nusantara oleh berbagai Perguruan Tinggi Keagamaan Negeri (PTKN) Kementerian Agama RI ini, dinilai tak lepas dari persiapan dan monitoring yang matang dari panitia pusat, yang salah satunya diisi oleh Koordinator Pusat (Korpus) Pengabdian kepada Masyarakat (Abdimas) LP2M UIN Palopo, Dr Adzan Noor Bakri SESy MESy.
Apa Reaksi Anda?






