Makna Wudhu Dalam Perspektif Sains

Makna Wudhu Dalam Perspektif Sains

Ilustrasi wudhu - Niat wudhu dan selesai berwudhu, baca agar lebih afdhal sebelum shalat (Shutterstock)

Perspektif | hijaupopuler.id

Sebagai salah satu kewajiban umat Islam, wudhu telah lama dipandang sebagai persiapan esensial sebelum menunaikan salat. 

Namun, di balik dimensi spiritualnya, wudhu juga menyimpan berbagai manfaat kesehatan yang telah dibuktikan melalui beragam penelitian ilmiah. 

Ritual sederhana ini ternyata memiliki dampak yang relevan dalam kehidupan modern.

Menteri Agama RI, Nasaruddin Umar, dalam acara doa akhir tahun 2024 yang diselenggarakan BMKG, menegaskan bahwa wudhu bukan sekadar kewajiban agama, tetapi juga memiliki aspek ilmiah dan spiritual yang mendalam. 

Ia mengutip penelitian Profesor Baron Ehrenfels, seorang ahli neurologi dan psikiatri asal Jerman, yang menyatakan bahwa wudhu berperan dalam memengaruhi gelombang otak manusia.

“Saat kita berwudhu, air sejuk membantu menurunkan gelombang otak dari beta, yang aktif dan tegang, menjadi alpha yang lebih tenang. Dengan kekhusyukan, kita bahkan bisa mencapai gelombang theta, yaitu kondisi optimal untuk inspirasi dan ketenangan batin,” jelas Menag. Senin (30/12/2024).

Beliau juga menyoroti bahwa Al-Qur’an telah menetapkan tata cara wudhu yang meliputi pembasuhan wajah, tangan hingga siku, serta kaki sampai mata kaki. 

Berdasarkan ilmu neurologi, bagian-bagian ini merupakan pusat saraf yang memiliki pengaruh signifikan terhadap ketenangan fisik dan mental.

“Wudhu tidak hanya membersihkan tubuh, tetapi juga memberikan efek terapi. Air wudhu menyegarkan jiwa dan raga, menjadikannya salah satu hikmah besar dalam ajaran Islam,” tambahnya.

Lebih lanjut, Menag mengingatkan bahwa wudhu sebaiknya dilakukan dengan penuh penghayatan. Membasuh tubuh bukan hanya ritual fisik, tetapi juga dapat menjadi terapi yang meningkatkan kecerdasan spiritual dan emosional. 

Ia menekankan pentingnya membaca doa saat wudhu dan menjaga kekhusyukan selama melakukannya.

Dalam kesempatan yang sama, Kepala BMKG Dwikorita Karnawati menyampaikan bahwa tanggung jawab BMKG dalam mengatasi tantangan iklim dan cuaca tidak lepas dari peran doa dan perlindungan Allah SWT. 

“Dengan kombinasi keimanan dan keilmuan, kami berharap dapat terus menjaga keselamatan dan kesejahteraan bangsa Indonesia,” ujarnya.

Wudhu bukan hanya persiapan sebelum beribadah, tetapi juga sarana untuk menjaga kesehatan fisik dan mental. 

Dengan manfaat kebersihan, stimulasi saraf, serta efek relaksasi, wudhu menjadi salah satu praktik keagamaan yang memiliki nilai ilmiah luar biasa. 

Wudhu bukan sekadar kewajiban, tetapi juga hadiah dari Sang Pencipta untuk menjalani hidup yang lebih seimbang dan sehat.

Apa Reaksi Anda?

like

dislike

love

funny

angry

sad

wow