Pemantik Kedaulatan Rakyat di TPS: Fenomena Foto Humor Komeng
Ilustrasi Alfiansyah Bustami atau lebih akrab dengan panggilan Komeng. Hijaupopuler.id, Februari 2024.
Di tengah hiruk pikuk politik yang kerap memanas dalam pemilihan umum, muncul sebuah fenomena yang menggelitik namun sarat makna; foto humor komeng.
Foto-foto yang dihiasi dengan kata-kata lucu atau sindiran tajam menjadi salah satu strategi kampanye para peserta pemilu dalam upaya menarik perhatian masyarakat dan peningkatan elektabilitasnya sebagai kandidat.
Hal ini juga dipraktikkan salah satu tokoh komedi populer Indonesia, Alfiansyah Bustami atau lebih akrab dengan panggilan Komeng. Akhir-akhir ini ia menjadi bahan pembicaraan hangat di media sosial, dikala postingan yang memperlihatkan foto Komeng terpasang pada surat suara sebagai salah satu Caleg DPD RI Jawa Barat Periode 2024-2029. Namun, di balik keseruan dan candaan dari foto yang begitu unik terpasang dalam surat suara yang dikeluarkan Komisi Pemilihan Umum (KPU), foto itu seakan menjadi pemantik bagi kedaulatan rakyat di Tempat Pemungutan Suara (TPS).
Tentu saja, pilihan menggunakan wajah dari Komeng bukanlah tanpa alasan. Sebagai seorang komedian yang memiliki popularitas tinggi, Komeng memiliki daya tarik tersendiri bagi masyarakat. Kejenakaan dan kecerdasan verbalnya dalam menyampaikan sindiran membuatnya menjadi figur yang cocok untuk menyampaikan pesan-pesan politik dengan cara yang unik dan menghibur.
Melalui foto humor Komeng, masyarakat bisa melihatnya sebuah kritik atau sindiran terhadap berbagai isu politik dan sosial yang terjadi. Bahkan, kadang-kadang pesan yang disampaikan dalam sebuah foto jauh lebih tajam dan efektif daripada tulisan panjang di media. Dengan cara yang santai dan menghibur, foto Komeng ini mampu menyampaikan pesan politik kepada masyarakat dengan lebih mudah dicerna.
Foto humor Komeng juga memiliki peran penting dalam merangsang partisipasi politik sehat masyarakat, terutama dalam konteks pemilihan umum. Dengan melibatkan unsur humor, foto itu mampu membuat isu politik terasa lebih dekat dan relevan bagi masyarakat, sehingga mendorong mereka untuk memilih atas hati nurani, atau tidak dalam posisi mobilisasi kandidat, termasuk dalam memberikan suara di TPS.
Tidak dapat dipungkiri bahwa suasana politik seringkali penuh dengan ketegangan dan konflik. Di sini foto humor Komeng hadir sebagai hiburan yang menyegarkan dan mampu menghadirkan nuansa positif di tengah-tengah kekacauan politik. Dengan tertawa bersama, masyarakat bisa meredakan ketegangan dan mungkin juga memandang isu politik dengan sudut pandang yang lebih cerah.
Foto humor Komeng yang menjadi fenomena di media sosial bukan sekadar candaan semata, tetapi juga memiliki makna yang dalam dalam konteks politik dan kedaulatan rakyat. Melalui foto yang cukup humoris itu, Komeng mampu mendulang suara 1 Juta lebih dan jauh di atas perolehan suara lawan-lawannya.
Dengan foto itu, Komeng seakan dengan mudahnya dapat menyampaikan pesan politik secara kreatif, merangsang partisipasi politik yang sehat, dan menghadirkan nuansa positif di tengah-tengah ketegangan politik (Pilpres). Sebagai bagian dari dinamika politik yang terus berkembang, foto humor Komeng itu membuktikan bahwa politik juga bisa dijalankan dengan cara yang menyenangkan.
Apa Reaksi Anda?